JURNAL PEWARISAN SIFAT (15320032)
JURNAL PEWARISAN SIFAT (15320032)
A. Identitas
Nama
: Lisa Murtianingsih
NPM : 15320032
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Pewarisan Sifat
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.TA. dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan : Ke-9
NPM : 15320032
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Pewarisan Sifat
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.TA. dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan : Ke-9
B. Pengantar
Assalamualaikum, wr wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah serta kekuatan kepada
saya sampai saat ini, sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal mata kuliah
“Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini adalah
sebagai bukti bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah
Biologi SMP pertemuan ke-9 yang diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin M.TA. dan
bapak Agil Lepiyanto, M.Pd.
Saya menyadari masih banyak kekurangan
dan kesalahan dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya mengharapkan semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Metro, Desember 2016
Penulis
C. Substansi Kajian
1. Kromosom dan Gen
2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
3. Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet
4. Penurunan Sifat pada Manusia
D. Review Pembelajaran
a. Kromosom dan Gen
Gen ialah suatu substansi kimia
dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat organisme. Gen
berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa, warna, dan bentuk. Gen
terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat tertentu yaitu di dalam
lokus-lokus kromosom
Kromosom adalah unit genetik yang
terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk
hidup, kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA
dan protein-protein.
b. Hukum Penurunan Sifat
Mendel
Salah satu
percobaan yang dilakukan Mendel adalah meyilangkan tanaman kacang kapri berbiji
bulat galur murni dengan tanaman kacang kapri berbiji
keriput galur murni dan sebaliknya. Galur murni (pure
line) adalah tumbuhan yang melakukan penyebukan sendiri dan
menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat seperti induknya meskipun ditanam
ulang beberapa kali, dan memiliki pasangan gen (alel) yang sama, yaitu dominan
saja atau resesif saja. Ada juga pendapat yang menyatakan galur murni adalah
suatu populasi yang terdiri dari individu-individu yang genetisnya sama
(homozigot) akibat dari kawin silang dalam (inbreeding) atau perkawinan
keluarga. Kedua pendapat diatas memiliki satu kesaman yaitu pada susunan
genetisnya yang homozigot. Adapun hipotesa
yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Pada setiap organisme ada sepasang faktor yang
mengendalikan sifat tertentu. Sepasang faktor
tersebut sekarang disebut gen.
2. Gen-gen yang bersifat dominan akan mengalahkan gen-gen
yang bersifat resesif. Prinsip dominan tersebut ditunjukkan dengan tanaman
kacang kapri (F1) yang bergenotipe Mm tampak berbunga merah.
3. Keturunan pertama (F1) dengan genotipe Mm,
menghasilkan dua macam gamet yang berjumlah sama. Misalnya: jika dihasilkan 50
serbuk sari, 25 sebuk sari memiliki genotipe M dan 25 serbuk sari yang lain
memiliki genotipe m. Demikian juga pada sel telurnya. Hal ini terjadi karena
pada waktu pembentukkan sel gamet pasangan gen Mm memisah secara bebas.
Akibatnya masing-masing sel kelamin (sebuk sari atau sel telur) hanya
memperoleh satu gen, yaitu M atau m. Peristiwa ini untuk selanjutnya disebut denganprisip
pemisahan secara bebas.
4. Dari hipotesa di atas, Mendel selanjutnya merumuskan
sebuah prinsip yang berkaitan dengan pewarisan sifat, yang selanjutnya disebut
dengan hukum Mendel (Mendelisme), sebagai berikut :
Prinsip berpisah secara bebas
(segregasi). Selama pembentukkan gamet, tiap alel diturunkan secara bebas
kepada setiap gamet. Ini terjadi pada persilangan monohibrid
b. Hukum
Mendel - II.
Prinsip berpasangan
(penggabungan) gen secara bebas. Selama pembentukkan gamet dihibrid F1, pasangan
alel akan mencari pasangan yang bukan alelnya. Misalnya, dari persilangan induk
dengan dua sifat beda (dihibrid) diperoleh F1 dengan genotipe
BbKk. Dalam pembentukkan gametnya B tidak akan berpasangan dengan b melainkan B
akan berpasangan dengan K atau k sehingga gamet yang terbentuk BK, Bk, bK, dan
bk.
Ø MONOHIBRID
Monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan pembastaran dengan
satu sifat beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara
ercis tinggi dan ercis berbatang pendek. Untuk mengetahui bahwa suatu gen
bersifat dominan maka harus dilakukan monohibridisasi antara individu yang
memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya (alelnya) yang sama-sama
bergalur murni . Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi, berarti
jelaslah bawah sifat itulah yang dominan.
Perhatikan diagram monohibrid antara ercis berbatang tinggi dengan ercis
bertang pendek sebagai berikut.
Parental (P1)
:
♂ TT (tinggi)
>< ♀ tt (pendek)
Gamet
:
T
t
Filial 1
:
Tt (tinggi)
Bila F1 disilangkan dengan sesamanya
(F1) maka :
♂Tt (tinggi)
>< ♀Tt (tinggi)
Gamet:
T, t T,t
Pada F2
T
|
t
|
|
T
|
TT (tinggi)
|
Tt (tinggi)
|
T
|
Tt (tinggi)
|
tt (pendek)
|
Keterangan:
T: merupakan simbol untuk gen yang
menentukan batang tinggi
t: merupakan simbol untuk gen yang
menentukan batang pendek
Dengan membuat tabel seperti di bawah ini, dapat kita ketahui bahwa sifat
batang tinggi (T) dominan terhadap sifat batang pendek (t).
Fenotif
|
Genotif
|
Jumlah genotif
|
Perbandingan Fenotif
|
Tinggi
Pendek
|
TT
Tt
Tt
|
1
2
1
|
3
1
|
Jika kita amati pada pembentukan gamet
dari tanaman heterozigot (F1) ternyata ada pemisahan alel sehingga ada
gamet dengan alel T dan ada gamet dengan alel t. Prinsip pembentukan gamet pada
genotip induk yang heterozigot dengan pemisahan alel tersebut dikenal
dengan Hukum 1 Mendel yang disebut Hukum segregasi
(pemisahan) secara bebas.
Jika sifat gen dominan tidak penuh
(intermediat), maka fenotif individu F1 tidak seperti salah satu fenotif induk
galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara kedua induknya.
Demikian pula perbandingan fenotif F2-nya tidak 3 : 1, melainkan 1 : 2 : 1,
sama dengan perbandingan genotif F2-nya. Contoh persilangan antara Mirabilis
jalapa merah galur murni (MM) dengan tanaman bungan Mirabilis
Jalapa putih galur murni (mm). Buatlah diagram persilangannya!
Ø DIHIBRID
Dihibrid atau dihibridisasi ialah suatu
persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda. Untuk membuktikan Hukum II
Mendel yang dikenal dengan Prinsip berpasang-pasangan secara bebas, Mendel
melakukan eksperimen dengan membastarkan tanaman Pisum
sativum bergalur murni berbiji kisut, berwarna hijau. Gen B (bulat )
dominan terhadap b (kisut), dan K (kuning) dominan terhadap k (hijau) sebagai
berikut.
Skema persilangan
P1
:
BBKK (bulat, kuning)
>< bbkk (keriput hijau)
Gamet:
BK
bk
F1:
BbKk (bulat kuning)
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya,
BbKk (bulat kuning ><
BbKk (bulat kuning)
Gamet:
BK, Bk, bK, dan
bk
BK, Bk, bK, dan bk
F2:
BK
|
Bk
|
bK
|
Bk
|
|
BK
|
BBKK 1
|
BBKk 2
|
BbKK 3
|
BbKk 4
|
Bk
|
BBKk 5
|
BBkk 6
|
BbKk 7
|
Bbkk 8
|
bK
|
BbKK 9
|
BbKk 10
|
bbKK 11
|
bbKk 12
|
Bk
|
BbKk 13
|
Bbkk 14
|
bbKk 15
|
bbkk 16
|
Fenotif pada F2:
a. bulat, kuning : No.
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13
b. Bulat,
hijau: No. 6, 8, 14
c. Kisut kuning:
No. 11, 12, 15
d. Kisut
hijau: No. 16
Rasio Fenotif:
Bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning :
kisut hijau = 9 : 3 : 3 :1
Rasio Genotif:
BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk
: Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 1 : 2 : 2 : 1
Jika
prinsip-prinsip Mendel tersebut kita jadikan 4 prinsip, maka dapat kita
simpulkan sebagai berikut:
· Prinsip hereditas :
menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme dikendalikan oleh faktor
menurun (gen). Setiap individu yang berkembang dari zigot merupakan hasil dari
persatuan gamet-gamet, yaitu gamet jantan (spermatozoon ) dan gamet betina
(ovum). Melalui gamet –gamet inilah informasi genetik dari kedua orang tua
(induk) diturunkan kepada individu yang dibentuknya.
· Prinsip segregasi
bebas: pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas sehingga
tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan alel tadi.
· Prinsip
berpasangan bebas: pada pembuahan (fertilisasi), gen-gen dari gamet
jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas.
· Prinsip dominansi
penuh atau tidak penuh (intermediat): fenotip (pengaruh) gen dominan akan
terlihat menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip dominasi tidak
penuh fenotip gen pada individu heterozigot berada di antara pengaruh kedua
alel gen yang menyusunnya.
c. Cara Mencari Jumlah dan
Macam Gamet
Misalnya disilangkan:
P : Aa Bb Cc Dd Ee x aa bb
Cc DD ee
Lihatlah induk pertama, gamet yang
dibentuk ada 32, sedangkan induk satunya hanya membentuk 2 gamet. Ingat bahwa
mencari gamet menggunakan rumus 2n, dimana n adalah
jumlah alel yang heterozigot. Jadi total keturunan adalah 32 x 2 = 64. Lah,
terus jumlah genotifnya berapa? Ya 64, karena jumlah genotif = jumlah
keturunan.
Untuk mencari macam genotifnya dengan
cepat perhatikan skema di bawah ini.
Jika disilangkan antara alel Aa dengan
aa, maka keturunannya adalah Aa dan aa (ingat prinsip dasar persilangan
monohibrid). Kalau gak ngerti maksudnya baca dulu persilangan antar alel. Perhatikan
bahwa macam genotifnya ada dua yaitu Aa dan aa. Sekarang lihat
persilangan alel Cc dengan Cc, keturunannya adalah CC, 2Cc, dan cc. Perhatikan
bahwa ada 3macam genotif dengan jumlah genotif 4.
Nah jika semua alel disilangkan,
hasilnya tampak seperti di atas. Lihatlah angka yang menunjukkan macam genotif
hasil persilangan antar alel tersebut. Untuk memperoleh macam genotif yang
terbentuk, tinggal kalikan saja angka-angka tersebut. Jadi yang kita peroleh
adalah 2 x 2 x 3 x 2 x 2 = 48.
d. Penurunan Sifat pada
Manusia
Manusia mempunyai 23 pasang kromosom
yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan gonosom (kromosom kelamin). Maka
rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut
artinya manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang kromosom yang
menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks). Jadi kromosom seks ada dua
jenis, yaitu XY untuk pria dan XX untuk wanita.
1. Pewarisan Sifat yang
Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks
disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung
dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen
terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada
kromosom Y.
a. Buta warna
Orang yang menderita buta warna tidak
dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna merah hijau, tidak mampu
membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif.
Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:
· XC XC :
wanita normal
· Xc Xc :
wanita buta warna
· XC Xc :
wanita pembawa buta warna/karier
· XC Y
: pria normal
· Xc Y
: pria buta warna
Wanita karier atau pembawa artinya
wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara genotipe dia membawa alel
sifat resesif untuk buta warna
b.Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana
seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila luka. Luka kecil pun dapat
menyebabkan penderita meninggal karena terjadi pendarahan yang terus-menerus.
Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam kromosom
X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan
kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
· XH XH :
wanita normal
· Xh Xh :
wanita hemofilia bersifat letak
· XH Xh :
wanita pembawa/karier
· XH Y
: pria normal
· Xh Y
: pria hemofilia
2. Penurunan
Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Untuk mengetahui kemungkinan susunan
genotipe dari golongan darah sistem A, B, O, perhatikan Tabel berikut ini.
E. Kesimpulan
Gen ialah suatu substansi
kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat
organisme. Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap
inti sel pada semua makhluk hidup, kromosom berbentuk deret panjang
molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein. Hukum penurunan sifat mendel
ada 2 yaitu hukum mendel 1 dan hukum mendel 2. Untuk mencari jumlah gamet
dengan cara melihat induk pertama kemudian menyilangkan anatara alel. Penurunan
sifat pada manusia berhubungan dengan kromosom seks, yaitu hemofilia, golongan
darah dan buta warna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar