Senin, 26 Desember 2016

Jurnal Bioteknologi 15320005



A.    Identitas

    Nama                       : Dewi Maya
    NPM                       : 15320005
    Prodi                       : Pendidikan biologi
    Kelas                       : A
    Mata kuliah             : Telaah biologi
    Dosen pengampau   : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil  Lepiyanto ,M.Pd
    Pertemuan               : 10 (ke-Sepuluh )

B.     Pengantar
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
                                                 
Segala puji hanya milik Allah swt. atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya sehingga jurnal Telaah Biologi Smp “Bioteknologi” dapat diwujudkan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya. Selawat dan salam kepada Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam menjalankan aktivitas keseharian diatas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau, para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan hidup ini hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhoi Allah swt.
Terlalu banyak orang yang berjasa dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada penulis selama menyelesaikan makalah ini  Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis mengucapkan terima kasih semoga menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa, sistematika penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan.
Metro,Desember 2016
 Penyusun,

 Dewi Maya


C.    Subtansi Kajian

        Kelas IX, Semester  1

       SK :  2.  Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
       KD: 2.4  Mendeskripsikan  penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia

D.    Review Pembelajaran
Bioteknologi Secara bahasa dapat diartikan yaitu Bio: makhluk hidup, teknologi : teknik yang diterapkan, jadi Biotekonologi adalah teknik yang diterapkan pada makhluk hidup. Namun bioteknologi juga dapat diartikan atau didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan masalah atau untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat. Definisi tersebut memiliki arti bahwa sebenarnya manusia telah terlibat dengan bioteknologi sejak ribuan tahun lalu sebagai contoh dibidang pangan adalah pembuatan bir, roti, dan keju. pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru dibidang pertanian serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Dibidang medis penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan dengan penemuan vaksin dan, anti biotik, dan insulin meskipun jumlahnya yang masih terbatas akibat proses fermentasi yang tidak sempurna. Pada saat ini, bioteknologi berkembang sangat pesat terutama di negara-negara maju.Dengan pengetahuan yang tinggi, manusia dapat mengelola sumber daya alam menjadi suatu produk yang bernilai tinggi dengan bioteknologi.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
 Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.


Penerapan Bioteknologi Konvensionel - Produk Makanan dari susu
Susu dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan, antaralain seperti yoghurt, keju dan mentega.
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi dari bahan dasar susu dengan bantuan dari bakteriLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophius. Yoghurt merupakan salah satu jenis minuman yang lebih mudah dicerna apabila dibandingkan dengan susu yang masih asli. Yoghurt sangat baik untuk dikonsumsi oleh manusia, karena di dalam yoghurt terkandung banyak vitamin B kompleks yang tinggi dan juga mempunyai daya antibiotika yang dapat mencegah pembusukan dini pada usus halus manusia.
Proses pembuatan yoghurt sebagai berikut ini. Mula-mula, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya didinginkan hingga suhunya kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri asam laktat kemudian ditambahkan pada susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah tertutup kurang lebih selama 1 hari (24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25 - 40 derajat celcius. Selama proses penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0 sebagai akibat dari kegiatan bakteri asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan dan dapat diberi gula secukupnya.

2. Keju
Keju diproduksi dengan cara menggunakan metode pengawetan susu. Keju ini sudah mulai diproduksi sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Keju terbuat dari bahan susu yang diasamkan dengan memanfaatkan bateri asam laktat. Adapun proses pembuatan keju adalah sebagai berikut. 
Susu dipanaskan pada suhu tertentu selama beberapa waktu untuk membunuh bakteri yang berbahaya (proses ini disebut dengan pasteurisasi). Setelah itu, susu tersebut ditambah dengan bakteri asam laktat, seperti lactobacillus bulgaricus dan streptococcus thermophillus, bakteri ini digunakan untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat). 
Setelah itu, kemudian susu yang sudah ditambah dengan bakteri asam laktat, ditambah lagi dengan campuran enzim dengan kandungan utama kimosin (renin) untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk dadih susu. Bagian yang cair atau disebut whey dipisahkan dari bagian yang menggumpal. Dan bagian yang padat (dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju digolongkan berdasarkan kepadatannya. Kepadatan keju dipengaruhi oleh kelembaban. Makin kecil kelembapannya, makin besar kemampatan keju, sehingga keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga dipengaruhi oleh mikrobia yang digunakan dalam proses fermentasi. 
Propioni bacterium dipergunakan dalam proses pembuatan keju keras, penicillium roqueforti digunakan dalam proses pembuatan keju setengah lunak, dan penicillium camemberti digunakan dalam produksi keju lunak. Enzim dari mikrobia ini akan mencerna protein dan lemak dadih menjadi asam amino dan asam lemak serta menambah aroma dan cita rasa dari keju.


3. Mentega
Mentega yang sering kita gunakan sehari-hari terbuat dari krim susu yang mana mentega ini memanfaatkan bakteri Streptococcus lactis, krim susu terus diaduk sampai tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari cairannya.

Penerapan Bioteknologi Konvensional - Produk Makanan Nonsusu

1. Tapai
Tapai yang sering kita temui dan kita makan adalah tapai yang terbuat dari ketan atau umbi-umbian seperti singkong. Bahan dasar yang berupa ketan sampai singkong ini kemudian akan mengalami fermentasi, dan akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.

2. Tempe dan Oncom
Tempe adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, selain harganya terjangkau juga kandungan gizi yang banyak terkandung dalam tempe. Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai dengan bantuan ragi tempe yang berupa jamur Rhizopus sp.

Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.

3. Roti
Bahan dasar untuk membuat roti adalah tepung terigu. Adonan tepung terigu difermentasikan dengan menambahkan ragi roti berupa yeast atau khmir (Saccharomyces Cereviceae). Adonan yang telah diberi yeast akan mengembang sehingga ukurannya menjadi lebih besar dari sebelumnya, teksturnya lembut dan tidak padat.

4. Kecap
Kecap merupakan salah satu penyedap ras yang pada umumnya berupa cairan hitam yang rasanya ada yang manis dan juga ada yang asin, kecap ini dibuat dari bahan dasar kedelai, terutama kedelai hitam. Kecap memanfaatkan jamur Aspergillus soyae dan Aspergilus wentii

5. Taoco
Taoco berbentuk seperti pasta berwarna kekuningan dan rasanya agak asin. Taoco dibuat dari bahas kedelai dengan memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae. Taoco digunakan sebagai penyedap rasa makanan.

6. Nata de coco
Nata de coco memiliki tekstur yang kenyal menyerupai gel dan berwarna putih transparan. Nata de coco dibuar dari air kelapa. Untuk mengubah menjadi nata de coco, air kelapa ditambah dengan mikrobia yaitu bakteri Acetobacter xylinum. Mikrobia yang telah saya sebutkan di atas berguna untuk mengubah gula yang terkandung pada air kelapa menjadi selulosa. Selain terbuat dari air kelapa, ternyata nata juga ada yang terbuat dari sari nanas dan air kedelai. Nata yang terbuat dari sari nanas disebut nata de pina. Adapun nata dari air kedelai disebut naata de soya.

7. Sayuran fermentasi (acar)
Sayuran yang difermentasi akan menjadi acar.  Cara mengubah sayuran menjadi acar ini dapat digunakan berbagai jenis bakteri seperti Streptococcus sp, Lactobacillus sp, dan Pediococcus sp. Mikrobia yang telah saya sebutkan diatas memiliki kegunaan untuk mengubah gula dalam sayuran menjadi asam asetat. Asam asetat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikrobia laian dan memberikan rasa yang khas pada sayuran fermentasi.
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh minuman yang dapat dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur, rum, wine dan sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Dalam pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan.

9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd) atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang dapat terbentuk dengan bantuan aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam pembuatan sufu yaitu Mucor sufu. Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus, M. hiemalis, dan M, subbstilissimus. Namun, jenis jamur yang paling baik dan ekonomis untuk membuat sufu adalah Actinomucor elegans.

DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi manusia, aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan teknologi tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 % karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.

USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a.  Menampung dan menyaring limbah/air limbah tempe ke dalam
sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b.    Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
c.   Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2.  Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi sehingga
harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3.  Di   beberapa   negara   untuk   mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.

E.    Kesimpulan

     Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1.   Biteknologi konvensional
2.  Bioteknologi modern


Selasa, 20 Desember 2016

PEWARISAN SIFAT NIKEN BELLA SILFIYANTI 15320015 BIOLOGI A

Pewarisan sifat
A.Identitas

    Nama                       : Niken Bella Silfiyanti
    NPM                         :15320015
    Prodi                        :Pendidikan biologi
    Kelas                        :A
    Mata kuliah            :Telaah biologi
    Dosen pengampau  :Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil  Lepiyanto ,M.Pd
    Pertemuan              :12

B.Pengantar


Assalamualaikum wr,wb

                Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
                Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-12 tentang
Pewarisan Sifat.
                Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
                Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
                Wassalamualaikum Wr. Wb. 
                                                                                                           


                                                                                                          Metro,14 Desember 2016



                                                                                                            Niken Bella Silfiyanti

C. Subtansi Kajian

            1.Kromosom dan Gen
            2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
      3.Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet
      4. Penurunan Sifat Pada Manusia
    
DReview Pembelajaran
           
1. Kromosom dan Gen
              Gen ialah suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat organisme. Gen berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa, warna, dan bentuk. Gen terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat tertentu yaitu di dalam lokus-lokus kromosom
    Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup, kromosomberbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein.    


 

2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
Salah satu percobaan yang dilakukan Mendel adalah meyilangkan tanaman kacang kapri berbiji bulat galur murni dengan tanaman kacang kapri berbiji keriput galur murni dan sebaliknya.Galur murni (pure line) adalah tumbuhan yang melakukan penyebukan  sendiri dan menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat seperti induknya meskipun ditanam ulang beberapa kali, dan memiliki pasangan gen (alel) yang sama, yaitu dominan saja atau resesif saja. Ada juga pendapat yang menyatakan galur murni  adalah suatu populasi yang terdiri dari individu-individu yang genetisnya sama (homozigot) akibat dari kawin silang dalam (inbreeding) atau perkawinan keluarga. Kedua pendapat diatas memiliki satu kesaman yaitu pada susunan genetisnya yang homozigot. Adapun hipotesa yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.              Pada setiap organisme ada sepasang faktor yang mengendalikan sifat tertentu.Sepasang faktor tersebut sekarang disebut gen.
2.              Gen-gen yang bersifat dominan akan mengalahkan gen-gen yang bersifat resesif. Prinsip dominan tersebut ditunjukkan dengan tanaman kacang kapri (F1) yang bergenotipe Mm tampak berbunga merah.
3.              Keturunan pertama (F1) dengan genotipe Mm, menghasilkan dua macam gamet yang berjumlah sama. Misalnya: jika dihasilkan 50 serbuk sari, 25 sebuk sari memiliki genotipe M dan 25 serbuk sari yang lain memiliki genotipe m. Demikian juga pada sel telurnya. Hal ini terjadi karena pada waktu pembentukkan sel gamet pasangan gen Mm memisah secara bebas. Akibatnya masing-masing sel kelamin (sebuk sari atau sel telur) hanya memperoleh satu gen, yaitu M atau m. Peristiwa ini untuk selanjutnya disebut dengan prisip pemisahan secara bebas.
4.              Dari hipotesa di atas, Mendel selanjutnya merumuskan sebuah prinsip yang berkaitan dengan pewarisan sifat, yang selanjutnya disebut dengan hukum Mendel (Mendelisme), sebagai berikut :
Prinsip berpisah secara bebas (segregasi). Selama pembentukkan gamet, tiap alel diturunkan secara bebas kepada setiap gamet. Ini terjadi pada persilangan monohibrid
b.    Hukum Mendel - II.
Prinsip berpasangan (penggabungan) gen secara bebas. Selama pembentukkan gamet dihibrid F1, pasangan alel akan mencari pasangan yang bukan alelnya. Misalnya, dari persilangan induk dengan dua sifat beda (dihibrid) diperoleh F1dengan genotipe BbKk. Dalam pembentukkan gametnya B tidak akan berpasangan dengan b melainkan B akan berpasangan dengan K atau k sehingga gamet yang terbentuk BK, Bk, bK, dan bk.


Ø MONOHIBRID
Monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan pembastaran dengan satu sifat beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis tinggi dan ercis berbatang pendek. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka harus dilakukan monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya (alelnya) yang sama-sama bergalur murni . Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi, berarti jelaslah bawah sifat itulah yang dominan.

Perhatikan diagram monohibrid antara ercis berbatang tinggi dengan ercis bertang pendek sebagai berikut.
Parental (P1)     :                 ♂ TT (tinggi)           ><          ♀ tt (pendek)
Gamet              :                       T                                             t
Filial 1               :                                             Tt  (tinggi)

Bila F1 disilangkan dengan sesamanya (F1) maka :
                                    ♂Tt (tinggi)       ><      ♀Tt (tinggi)
Gamet:                             T, t                              T,t
Pada F2    
T
t
T
TT (tinggi)
Tt (tinggi)
T
Tt (tinggi)
tt (pendek)
Keterangan: 
T: merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi
t: merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang pendek
Dengan membuat tabel seperti di bawah ini, dapat kita ketahui bahwa sifat batang tinggi (T) dominan terhadap sifat batang pendek  (t).

Fenotif
Genotif
Jumlah genotif
Perbandingan Fenotif
Tinggi

Pendek
TT
Tt
Tt
1
2
1
3

1

Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1)  ternyata ada pemisahan alel sehingga ada gamet dengan alel T dan ada gamet dengan alel t. Prinsip pembentukan gamet pada genotip induk yang heterozigot dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum 1 Mendel yang disebutHukum segregasi (pemisahan) secara bebas.
Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediat), maka fenotif individu F1 tidak seperti salah satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotif F2-nya tidak 3 : 1, melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan genotif F2-nya. Contoh persilangan antara Mirabilis jalapamerah galur murni (MM) dengan tanaman bunganMirabilis Jalapa putih galur murni (mm).  Buatlah diagram persilangannya!

Ø  DIHIBRID
Dihibrid atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda. Untuk membuktikan Hukum II Mendel yang dikenal dengan Prinsip berpasang-pasangan secara bebas, Mendel melakukan eksperimen dengan membastarkan tanaman Pisum  sativumbergalur murni berbiji kisut, berwarna hijau. Gen B (bulat ) dominan terhadap b (kisut), dan K (kuning) dominan terhadap k (hijau) sebagai berikut.
Skema persilangan
P1 :                                    BBKK   (bulat, kuning)     ><     bbkk (keriput hijau)
Gamet:                      BK                                              bk
F1:                                                 BbKk  (bulat kuning)
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya,
                                    BbKk (bulat kuning     ><     BbKk (bulat kuning)
Gamet:                       BK, Bk, bK, dan bk               BK, Bk, bK, dan bk

F2:
BK
Bk
bK
bk
BK
BBKK      1
BBKk      2
BbKK      3
BbKk      4
Bk
BBKk       5
BBkk       6
BbKk       7
Bbkk      8
bK
BbKK      9
BbKk     10
bbKK     11
bbKk    12
bk
BbKk     13
Bbkk     14
bbKk     15
bbkk    16
        
     Fenotif pada F2:
     a.    bulat, kuning : No. 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10,  13
     b.    Bulat, hijau:   No.  6, 8, 14
     c.    Kisut kuning:  No. 11, 12, 15
     d.    Kisut hijau:   No.  16  

     Rasio Fenotif:
     Bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau =  9 : 3 : 3 :1

     Rasio Genotif:
       BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 1 : 2 : 2 : 1
                        Jika prinsip-prinsip Mendel tersebut kita jadikan 4 prinsip, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:
·         Prinsip hereditas : menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme dikendalikan oleh faktor menurun (gen). Setiap individu yang berkembang dari zigot merupakan hasil dari persatuan gamet-gamet, yaitu gamet jantan (spermatozoon ) dan gamet betina (ovum). Melalui gamet –gamet inilah informasi genetik dari kedua orang tua (induk) diturunkan kepada individu yang dibentuknya.
·         Prinsip segregasi bebas: pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan alel tadi.
·         Prinsip berpasangan  bebas: pada pembuahan (fertilisasi), gen-gen dari gamet jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas.
·         Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediat): fenotip (pengaruh) gen dominan akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip dominasi tidak penuh fenotip gen pada individu heterozigot berada di antara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya.
      3. Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet


Misalnya disilangkan:
P   :   Aa Bb Cc Dd Ee   x   aa bb Cc DD ee
Lihatlah induk pertama, gamet yang dibentuk ada 32, sedangkan induk satunya hanya membentuk 2 gamet. Ingat bahwa mencari gamet menggunakan rumus 2n, dimana n adalah jumlah alel yang heterozigot. Jadi total keturunan adalah 32 x 2 = 64. Lah, terus jumlah genotifnya berapa? Ya 64, karena jumlah genotif = jumlah keturunan.
Untuk mencari macam genotifnya dengan cepat perhatikan skema di bawah ini.
Jika disilangkan antara alel Aa dengan aa, maka keturunannya adalah Aa dan aa (ingat prinsip dasar persilangan monohibrid). Kalau gak ngerti maksudnya baca dulupersilangan antar alel. Perhatikan bahwa macam genotifnya ada dua yaitu Aa dan aa. Sekarang lihat persilangan alel Cc dengan Cc, keturunannya adalah CC, 2Cc, dan cc. Perhatikan bahwa ada 3 macam genotif dengan jumlah genotif 4.
                                     Nah jika semua alel disilangkan, hasilnya tampak seperti di atas.                                               Lihatlah angka yang menunjukkan macam genotif hasil                                                     persilangan antar alel tersebut. Untuk memperoleh macam genotif                                  yang terbentuk, tinggal kalikan saja angka-angka tersebut. Jadi yang                                    kita peroleh adalah 2 x 2 x 3 x 2 x 2 = 48.
      4. Penurunan Sifat Pada Manusia

Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks). Jadi kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria dan XX untuk wanita.



1.     Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.

 
     a.     Buta warna
Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:

·         XC XC : wanita normal 
·         Xc Xc : wanita buta warna
·         XC Xc : wanita pembawa buta warna/karier
·         XC Y : pria normal
·         Xc Y : pria buta warna


Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna

b.Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila luka. Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena terjadi pendarahan yang terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
·         XH XH : wanita normal 
·         Xh Xh : wanita hemofilia bersifat letak
·         XH Xh : wanita pembawa/karier
·         XH Y : pria normal
·         Xh Y : pria hemofilia

 2.     Penurunan Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Untuk mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O, perhatikan Tabel berikut ini.
Kesimpulan
Gen ialah suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat organisme.Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup,kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein. Hukum penurunan sifat mendel ada 2 yaitu hukum mendel 1 dan hukum mendel 2. Untuk mencari jumlah gamet dengan cara melihat induk pertama kemudian menyilangkan anatara alel. Penurunan sifat pada manusia berhubungan dengan kromosom seks, yaitu hemofilia, golongan darah dan buta warna.