A. Identitas
Nama : Dewi Maya
NPM : 15320005
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata kuliah : Telaah biologi
Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil
Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : 10 (ke-Sepuluh )
B. Pengantar
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb
Segala puji hanya milik
Allah swt. atas segala limpahan rahmat, karunia dan kekuatan dari-Nya sehingga
jurnal Telaah Biologi Smp “Bioteknologi” dapat diwujudkan. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan pujian dan rasa syukur kepada-Nya. Selawat dan salam kepada
Rasulullah saw. sebagai satu-satunya uswah dan qudwah dalam menjalankan
aktivitas keseharian diatas permukaan bumi ini, juga kepada keluarga beliau,
para sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa istiqamah meniti jalan
hidup ini hingga akhir zaman dengan Islam sebagai satu-satunya agama yang
diridhoi Allah swt.
Terlalu banyak orang
yang berjasa dan terlalu banyak orang yang mempunyai andil kepada penulis
selama menyelesaikan makalah ini Kepada mereka tanpa terkecuali, penulis
mengucapkan terima kasih semoga menjadi ibadah dan amal jariyah. Amin.
Penulis menyadari bahwa
penulisan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa,
sistematika penulisan yang termuat di dalamnya. Oleh karena itu, kritikan dan
saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan guna penyempurnaan.
Metro,Desember 2016
Penyusun,
Dewi Maya
C. Subtansi Kajian
Kelas IX, Semester 1
SK : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
KD: 2.4 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi
dalam mendukung kelangsungan hidup manusia
D. Review
Pembelajaran
Bioteknologi Secara bahasa dapat diartikan yaitu Bio: makhluk hidup,
teknologi : teknik yang diterapkan, jadi Biotekonologi adalah teknik yang
diterapkan pada makhluk hidup. Namun bioteknologi juga dapat diartikan atau
didefinisikan sebagai penggunaan organisme atau sistem hidup untuk memecahkan
masalah atau untuk menghasilkan suatu produk yang bermanfaat. Definisi tersebut
memiliki arti bahwa sebenarnya manusia telah terlibat dengan bioteknologi sejak
ribuan tahun lalu sebagai contoh dibidang pangan adalah pembuatan bir, roti,
dan keju. pemuliaan tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru dibidang
pertanian serta pemuliaan dan reproduksi hewan. Dibidang medis penerapan
bioteknologi pada masa lalu dibuktikan dengan penemuan vaksin dan, anti biotik,
dan insulin meskipun jumlahnya yang masih terbatas akibat proses fermentasi
yang tidak sempurna. Pada saat ini, bioteknologi berkembang sangat pesat
terutama di negara-negara maju.Dengan pengetahuan yang tinggi, manusia dapat
mengelola sumber daya alam menjadi suatu produk yang bernilai tinggi dengan
bioteknologi.
Pengertian Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi
konvensional merupakan bioteknologi
yang menggunakan organisme atau mikroba untuk menghasilkan suatu senyawa kimia
atau produk dengan aktivitas-aktivitas mikroba dan belum menggunakan enzim.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan bioteknologi yang memanfaatkan biologi molekuler dan sel untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan bioteknologi modern berdasarkan pada rekayasa genetika dan rekayasa biokimia. Rekayasa genetika adalah teknik pengambilan gen tertentu untuk menghasilkan organisme yang memiliki keunggulan secara genetik.
Penerapan Bioteknologi Konvensionel - Produk Makanan dari susu
Susu dapat diolah menjadi beberapa jenis makanan, antaralain seperti
yoghurt, keju dan mentega.
1. Yoghurt
Yoghurt merupakan hasil fermentasi dari bahan dasar susu dengan bantuan
dari bakteriLactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophius.
Yoghurt merupakan salah satu jenis minuman yang lebih mudah dicerna apabila
dibandingkan dengan susu yang masih asli. Yoghurt sangat baik untuk dikonsumsi
oleh manusia, karena di dalam yoghurt terkandung banyak vitamin B kompleks yang
tinggi dan juga mempunyai daya antibiotika yang dapat mencegah pembusukan dini
pada usus halus manusia.
Proses pembuatan yoghurt sebagai berikut ini.
Mula-mula, susu dipasteurisasi terlebih dahulu, selanjutnya didinginkan hingga
suhunya kira-kira 30 derajat celcius. Bakteri asam laktat kemudian ditambahkan
pada susu. Kemudian, susu disimpan dalam wadah tertutup kurang lebih selama 1
hari (24 jam) dalam suhu kamar, yaitu antara 25 - 40 derajat celcius. Selama
proses penyimpanan, pH akan turun menjadi 4.0 sebagai akibat dari kegiatan
bakteri asam laktat. Selanjutnya, susu didinginkan dan dapat diberi gula
secukupnya.
2. Keju
Keju diproduksi dengan cara menggunakan metode pengawetan susu. Keju ini
sudah mulai diproduksi sejak zaman Yunani dan Romawi kuno. Keju terbuat dari
bahan susu yang diasamkan dengan memanfaatkan bateri asam laktat. Adapun proses
pembuatan keju adalah sebagai berikut.
Susu dipanaskan pada suhu tertentu selama beberapa waktu untuk membunuh
bakteri yang berbahaya (proses ini disebut dengan pasteurisasi). Setelah itu,
susu tersebut ditambah dengan bakteri asam laktat, seperti lactobacillus
bulgaricus dan streptococcus thermophillus, bakteri ini digunakan
untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat).
Setelah itu, kemudian susu yang sudah ditambah dengan bakteri asam laktat,
ditambah lagi dengan campuran enzim dengan kandungan utama kimosin (renin)
untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk dadih susu. Bagian yang cair atau
disebut whey dipisahkan dari bagian yang menggumpal. Dan bagian yang padat
(dadih) diperas dan dipadatkan.
Selanjutnya, dadih diberi garam dan dibiarkan agar terjadi pematangan. Keju
digolongkan berdasarkan kepadatannya. Kepadatan keju dipengaruhi oleh
kelembaban. Makin kecil kelembapannya, makin besar kemampatan keju, sehingga
keju semakin keras. Kepadatan keju ini juga dipengaruhi oleh mikrobia yang
digunakan dalam proses fermentasi.
Propioni bacterium dipergunakan
dalam proses pembuatan keju keras, penicillium roqueforti digunakan
dalam proses pembuatan keju setengah lunak, dan penicillium camemberti digunakan
dalam produksi keju lunak. Enzim dari mikrobia ini akan mencerna protein dan
lemak dadih menjadi asam amino dan asam lemak serta menambah aroma dan cita
rasa dari keju.
3. Mentega
Mentega yang sering kita gunakan sehari-hari terbuat dari krim susu yang
mana mentega ini memanfaatkan bakteri Streptococcus lactis, krim
susu terus diaduk sampai tetesan-tetesan mentega yang berlemak memisah dari
cairannya.
Penerapan Bioteknologi Konvensional - Produk Makanan Nonsusu
1. Tapai
Tapai yang sering kita temui dan kita makan adalah tapai yang terbuat dari
ketan atau umbi-umbian seperti singkong. Bahan dasar yang berupa ketan sampai
singkong ini kemudian akan mengalami fermentasi, dan akhirnya menjadi tapai.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
Fermentasi tersebut dilakukan dengan bantuan ragi. Sebenarnya di dalam ragi terdapat berbagai macam jenis mikrobia. Tetapi yang paling banyak terkandung dalam ragi adalah mikrobia/jamur jenis Saccharomycer cereviceae. Jamur ini akan memecah glukosa pada singkong menjadi asam asetat, alkohol, energi dan karbon dioksida. Hal ini menjadikan tapai memiliki cita rasa yang khas.
2. Tempe dan Oncom
Tempe adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia, selain
harganya terjangkau juga kandungan gizi yang banyak terkandung dalam tempe.
Tempe ini terbuat dari bahan dasar kedelai dengan bantuan ragi tempe yang
berupa jamur Rhizopus sp.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
Jamur yang digunakan untuk membuat tempe atau jamur Rhizopus sp. berfungsi untuk mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein sederhana (asam amino) yang mudah dicerna oleh manusia. Adapun oncom ada dua jenis, yaitu oncom merah dan hitam. Oncom merah terbuat dari bahan dasar ampas tahu yang ditambah dengan jamur Neurospora Crassa. Sementara itu, oncom hitam terbuat dari bungkil kacang tanah yang menggunakan jamur Rhizopus Oligosporus.
3. Roti
Bahan dasar untuk membuat roti adalah tepung terigu. Adonan tepung terigu
difermentasikan dengan menambahkan ragi roti berupa yeast atau khmir
(Saccharomyces Cereviceae). Adonan yang telah diberi yeast akan mengembang
sehingga ukurannya menjadi lebih besar dari sebelumnya, teksturnya lembut dan
tidak padat.
4. Kecap
Kecap merupakan salah satu penyedap ras yang pada umumnya berupa cairan
hitam yang rasanya ada yang manis dan juga ada yang asin, kecap ini dibuat dari
bahan dasar kedelai, terutama kedelai hitam. Kecap memanfaatkan jamur Aspergillus
soyae dan Aspergilus wentii.
5. Taoco
Taoco berbentuk seperti pasta berwarna kekuningan dan rasanya agak asin.
Taoco dibuat dari bahas kedelai dengan memanfaatkan jamur Aspergillus oryzae.
Taoco digunakan sebagai penyedap rasa makanan.
6. Nata de coco
Nata de coco memiliki tekstur yang kenyal menyerupai gel dan berwarna putih
transparan. Nata de coco dibuar dari air kelapa. Untuk mengubah menjadi nata de
coco, air kelapa ditambah dengan mikrobia yaitu bakteri Acetobacter
xylinum. Mikrobia yang telah saya sebutkan di atas berguna untuk mengubah
gula yang terkandung pada air kelapa menjadi selulosa. Selain terbuat dari air
kelapa, ternyata nata juga ada yang terbuat dari sari nanas dan air kedelai.
Nata yang terbuat dari sari nanas disebut nata de pina. Adapun nata dari air
kedelai disebut naata de soya.
7. Sayuran fermentasi (acar)
Sayuran yang difermentasi akan menjadi acar. Cara mengubah sayuran
menjadi acar ini dapat digunakan berbagai jenis bakteri seperti Streptococcus
sp, Lactobacillus sp, dan Pediococcus sp. Mikrobia yang telah saya
sebutkan diatas memiliki kegunaan untuk mengubah gula dalam sayuran menjadi
asam asetat. Asam asetat yang terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikrobia
laian dan memberikan rasa yang khas pada sayuran fermentasi.
8. Minuman beralkohol
Minuman beralkohol bermacam-macam, sebagai contoh minuman yang dapat
dikategorikan sebagai minuman beralkohol antara lain anggur, rum, wine dan
sake. Minuman-minuman tersebut merupakan minuman hasil fermentasi. Dalam
pembuatannya, ada lebih dari satu mikroorganisme yang berperan.
9. Sufu (Keju kedelai)
Sufu terbauat dari dadiih (curd) atau gumpalan protein kedelai (tahu) yang
dapat terbentuk dengan bantuan aktivitas jamur. Mikrobia yang berperan dalam
pembuatan sufu yaitu Mucor sufu. Namun, Actinomucor elegans, Mucor salvaticus,
M. hiemalis, dan M, subbstilissimus. Namun, jenis jamur yang paling baik dan
ekonomis untuk membuat sufu adalah Actinomucor elegans.
DAMPAK NEGATIF PENGGUNAAN BIOTEKNOLOGI
1. Dampak terhadap Lingkungan
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi manusia, aplikasi
bioteknologi ternyata menimbulkan akibat buruk oleh penerapan teknologi
tersebut. Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat
mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam waktu cukup lama, limbah
tersebut mengubah lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu dibiarkan
mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan
ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme
yang hidup di dalam air, limbah ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk
itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir, anggur, wiski,
dan air tape terkadang juga menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan.
Dampak tersebut berupa kebiasaan meminum minuman beralkohol tersebut sehingga
mabuk. Minuman beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak bersifat memabukkan
dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering minum
alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum
minuman beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka
kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol
kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol hasil fermentasi kadarnya 12-15 %
karena pada larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati. Tetapi melalui
proses penyulingan dapat diperoleh alkohol sampai 95,5%.
USAHA MENGATASI DAMPAK PENERAPAN BIOTEKNOLOGI
Beberapa usaha yang
dapat dilakukan untuk mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi
antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, yang secara sederhana dapat dilakukan dengan
cara:
a. Menampung dan menyaring limbah/air limbah
tempe ke dalam
sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak
menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air
limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang
berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata
dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air limbah yang
berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara dan selanjutnya diendapkan
selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang
dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami
sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi
sehingga
harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain
itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras
terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di beberapa negara untuk
mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam
darahnya.
E. Kesimpulan
Bioteknologi adalah penggunaan
makhluk hidup dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk tertentu. Dalam
bioteknologi memanfaatkan bakteri, ragi, kapang, alga, sel tumbuhan atau
jaringan. Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin ilmu seperti
mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi molekuler, kimia, rekayasa proses dan
teknik kimia.
Biteknologi dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Biteknologi
konvensional
2. Bioteknologi
modern