A. Identitas
Nama :
Dewi Maya
NPM : 15320005
Prodi : Pendidikan
biologi
Kelas : A
Mata kuliah :
Telaah biologi
Dosen
pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : 7 (ke-tujuh)
B. Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Puji syukur atas
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan bagi saya
sebagai penyusun untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Jurnal ini merupakan tugas dari mata
kuliah TELAAH BIOLOGI SMP , yang mana dengan tugas ini saya sebagai mahasiswa
dapat mengetahui lebih jauh dari materi yang diberikan dosen pengampu.
Jurnal yang berjudul
tentang “Sistem Syaraf
Manusia”. Mengenai penjelasan lebih lanjut saya mereview
pembelajaran ini dalam bentuk jurnal .
Dengan harapan Jurnal ini dapat bermanfaat, maka saya
sebagai penulis mengucapakan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan Jurnal ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu saya dalam penyelesaian jurnal ini. Saran dan kritik yang membangun dengan
terbuka saya terima untuk meningkatkan kualitas jurnal ini.
Metro,Desember 2016
Penyusun,
Dewi Maya
15320005
C. Subtansi
Kajian
Kelas
IX, Semester 1
SK : 1. Memahami berbagai sistem dalam
kehidupan manusia.
KD : 1.3 Mendeskripsikan
sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya
dengan kesehatan.
D. Review
Pembelajaran
A. Pengertian Sistem Syaraf
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun
sistem koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan
ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut.
Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat
indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan
untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan alat
indera.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal)
misalnya suara, cahaya, bau, panas, dingin, manis, pahit dan sebagainya.
Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh disebut juga rangsangan
internal, misalnya rasa haus, lapar, dan nyeri.
B. Struktur
Neuron
Sistem saraf yang terdapat pada tubuh manusia terdiri
atas unit-unit terkecil yang disebut neuron (sel saraf). Neuron yang terdapat
dalam tubuh manusia jumlahnya trilyunan. Neuron adalah sel yang mempunyai
kemampuan menerima impuls dan menghantarkan impuls. Neuron sel-selnya tidak
mengalami pembelahan sel sehingga jika sudah mati atau rusak neuron tidak dapat
diganti.
Setiap neuron terdiri atas tiga bagian yaitu badan
sel, dendrit, dan akson.
BADAN SEL (PERIKARION)
Badan sel terdiri dari inti sel (nukleus), anak inti sel (nukleolus)
dan sitoplasma yang mengandung substansi kromatik yaitu badan Nissl serta
serabut halus pada badan neuron yang disebut neurofibril. Badan Nissl akan
tampak jika dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron seperti retikulum
endoplasma granuler yang tersusun sejajar antara yang satu dengan yang lain.
DENDRIT
Dendrit yaitu juluran atau serabut pendek bercabang
yang merupakan tonjolan dari sitoplasma pada badan sel. Di dalam dendrit
terdapat badan Nissl dan mitokondria. Dendrit berfungsi menghantarkan impuls ke
badan sel.
AKSON
Akson atau neurit yaitu juluran atau serabut panjang dari badan sel, dan
berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel menuju ujung akson.
Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang di dalamnya terdapat mitokondria, neurofibril tetapi tidak terdapat badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.
Akson diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung mielin, selubung ini berfungsi sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka. Juga memberi nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls. Pada tempat tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang disebut nodus Ranvier.
Serabut akson yang tipis dengan bentuk panjang di dalamnya terdapat mitokondria, neurofibril tetapi tidak terdapat badan Nissl sehingga tidak terlibat dalam sintesis protein.
Akson diselubungi oleh substansi lemak berwarna putih kekuningan yang disebut selubung mielin, selubung ini berfungsi sebagai isolator yang melindungi akson terhadap tekanan dan luka. Juga memberi nutrisi pada akson dan mempercepat jalannya impuls. Pada tempat tertentu ada akson yang tidak dibungkus selubung mielin yang disebut nodus Ranvier.
C. Macam
Neuron
Berdasarkan fungsinya neuron ada tiga macam
yaitu:neuron sensorik, neuron motorik, neuron konektor (interneuron).
1.
Neuron sensorik
Neuron sensorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari reseptor (alat indera) menuju ke otak atau sumsum tulang belakang.
Oleh karena itu neuron ini disebut juga neuron indera karena dendrit neuron ini
berhubungan dengan alat indera untuk menerima impuls sedangkan aksonnya
berhubungan dengan neuron lain.
2.
Neuron Motorik
Neuron motorik merupakan sel saraf yang berfungsi untuk membawa impuls dari
otak atau sumsum tulang belakang menuju ke efektor (otot atau kelenjar dalam
tubuh). Neuron ini disebut neuron penggerak karena neuron motorik dendritnya
berhubungan dengan akson lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor
yang berupa otot atau kelenjar.
3.
Neuron konektor (interneuron)
Neuron konektor merupakan neuron berkutub banyak (multipolar) yang
memiliki banyak dendrit dan akson. Neuron konektor berfungsi untuk meneruskan
rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik. Neuron ini disebut neuron
penghubung atau perantara karena ujung dendrit neuron yang satu berhubungan
dengan ujung akson neuron yang lain.
D. Macam-Macam
Gerak
Sebagai bukti adanya penghantaran impuls oleh saraf
adalah timbulnya gerak pada anggota tubuh. Gerakan tersebut terjadi karena
proses yang disadari yang disebut juga gerak sadar atau gerakan biasa,
sedangkan gerak yang tidak disadari disebut gerak refleks.
Gerakan biasa atau gerak sadar yaitu gerak yang
terjadi melalui serangkaian alur impuls. Alur impuls tersebut dimulai dari
reseptor sebagai penerima rangsangan, lalu ke saraf sensorik sebagai penghantar
impuls, kemudian dibawa ke saraf pusat yaitu otak untuk diolah. Akhirnya muncul
tanggapan yang akan disampaikan ke saraf motorik menuju ke efektor dalam bentuk
gerak yang disadari. Contoh gerakan sadar antara lain: berjalan, olah raga,
makan , minum dan sebagainya. Gerakan yang tidak disadari atau gerak refleks
merupakan suatu reaksi yang bersifat otomatis atau tanpa disadari. Impuls saraf
pada gerak refleks melalui alur impuls pendek. Alur impuls dimulai dari
reseptor sebagai penerima rangsangan, kemudian dibawa oleh neuron ke sumsum
tulang belakang, tanpa diolah oleh pusat saraf. Kemudian tanggapan dikirim oleh
saraf motorik menuju ke efektor. Alur impuls pada gerak refleks disebut
lengkung refleks.
Ada dua macam gerak
refleks yaitu:
1.
Refleks otak, adalah
gerak refleks yang melibatkan saraf perantara yang terletak di
otak, misalnya
berkedipnya mata, refleks pupil mata karena rangsangan cahaya.
2.
Refleks sumsum tulang
belakang, adalah gerak refleks yang melibatkan saraf
perantara yang terletak
di sumsum tulang belakang, misalnya sentakan lutut karena
kaki menginjak batu
yang runcing.
Sistem Syaraf
Syaraf Pusat merupakan seluruh aktivitas tubuh manusia
dikendalikan oleh sistem saraf pusat. Sistem ini yang mengintegrasikan dan
mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat keputusan atau perintah yang akan
dihantarkan melalui saraf motorik ke otot atau kelenjar. Sistem saraf pusat
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh
tulang-tulang tengkorak, sedangkan sumsum tulang belakang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang. Selain itu kedua organ tersebut dilindungi oleh
selaput yang terdiri dari jaringan ikat yang disebut meninges. Meninges
tersusun atas tiga lapisan yaitu: piameter, arachnoid dan durameter. Piameter,
merupakan lapisan paling dalam yang banyak mengandung pembuluh darah. Arachnoid,
merupakan lapisan tengah berupa selaput jaring yang lembut. Antara arachnoid
dengan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi cairan. Durameter,
merupakan lapisan paling luar, yang berupa membran tebal fibrosa yang melapisi
dan melekat pada tulang.
Otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu otak depan, otak
tengah, dan otak belakang. Pembagian daerah ini tampak nyata hanya selama
perkembangan otak pada fase embrio. Otak pada manusia dewasa terdiri dari
beberapa bagian (lobus). Bagian-bagian dari otak adalah: Otak Besar
1. Otak besar
mengisi penuh bagian
depan dari rongga tengkorak, dan terdiri dari dua belahan (hemifer)
besar, yaitu belahan kiri dan belahan kanan,. Setiap belahan mengendalikan
bagian tubuh yang berlawanan, yaitu belahan kiri mengatur tubuh bagian kanan,
sebaliknya belahan kanan mengatur tubuh bagian kiri. otak besar terdiri atas
dua lapisan yaitu lapisan luar (korteks) yang berisi badan neuron dan
lapisan dalam yang berisi serabut saraf yaitu dendrit dan neurit. Otak besar
terbagi menjadi empat lobus, yaitu lobus frontalis (bagian dahi), lobus
parietalis (bagian ubun-ubun), lobus temporalis (bagian pelipis), lobus
oksipitalis (bagian belakang kepala).
2. Otak tengah (mesencephalon)
Otak tengah manusia
berukuran cukup kecil,dan terletak didepan otak kecil. Otak tengah berperan
dalam pusat pergerakan mata, misalnya mengangkat kelopak mata, refleks
penyempitan pupil mata.
3. Otak belakang
Otak belakang terletak
di bawah lobus oksipital serebrum, terdiri atas dua belahan dan permukaannya
berlekuk-lekuk. Otak belakang terdiri atas tiga bagian utama yaitu: jembatan
Varol (pons Varolli), otak kecil (serebelum), dan sumsum lanjutan
(medula oblongata). Ketiga bagian otak belakang ini membentuk batang
otak. Jembatan Varol berisi serabut yang menghubungkan lobus kiri dan lobus
kanan otak kecil, menghubungkan antara otak kecil dengan korteks otak besar.
Otak kecil, terletak di bawah bagian belakang otak belakang, terdiri atas dua
belahan yang berliku-liku sangat dalam. Otak kecil berperan sebagai pusat keseimbangan,
koordinasi kegiatan otak, koordinasi kerja otot dan rangka. Sumsum lanjutan,
medula oblongata membentuk bagian bawah batang otak, berfungsi sebagai pusat
pengatur refleks fisiologis, misalnya pernapasan, detak jantung, tekanan darah,
suhu tubuh, gerak alat pencernaan, gerak refleks seperti batuk, bersin, dan
mata berkedip.
Syaraf Tepi
Sistem Saraf Tepi (Sistem saraf Perifer) Sistem saraf
tepi adalah lanjutan dari neuron yang bertugas membawa impuls saraf menuju ke
dan dari sistem saraf pusat. Berdasarkan cara kerjanya sistem saraf tepi
dibedakan menjadi dua yaitu : Sistem saraf sadar, Yaitu sistem saraf yang
mengatur segala gerakan yang dilakukan secara sadar atau dibawah koordinasi
saraf pusat atau otak. Berdasarkan asalnya sistem saraf sadar dibedakan menjadi
dua yaitu: sistem saraf kepala (kranial) dan sistem saraf tulang
belakang (spinal). Sistem saraf tak sadar. Berdasarkan sifat kerjanya
saraf tak sadar dibedakan menjadi dua yaitu: saraf simpatik dan saraf
parasimpatik.
E. Kelainan-Kelainan yang disebabkan oleh Gangguan
Sistem Saraf
Gangguan pada sistem saraf akan berakibat pada pola gerak maupun memori
seseorang. Gangguan tersebut dapat diakibatkan oleh ketuaan, bakteri, virus
atau kerusakan akibat kecelakaan. Tiga contoh penyakit akibat gangguan sistem
saraf adalah:
a)
Alzheimer
Alzheimer merupakan penyakit akibat gangguan
fungsi otak yang ditandai oleh kehilangan memori, pengenalan kepribadian, dan
kekuatan mental. Alzheimer disebabkan oleh artrofi korteks serebral. Artrofi tersebut
diduga disebabkan oleh slow viruses, sejenis virus yang memerlukan waktu lama
untuk merusak. Infeksinya terjadi waktu muda, dan akibatnya baru muncul setelah
lanjut usia.
b)
Amnesia
Amnesia merupakan penyakit gangguan otak dimana
penderita kehilangan memori diikuti ketidakmampuan membentuk suatu memori baru.
Penyebabnya bervariasi dimulai dari kerusakan otak karena kecelakaan, stroke,
ensefalitis, defisiensi vitamin B12, kanker otak atau suplai darah yang kurang
ke daerah memori, sampai pada alasan psikologikal.
c)
Ataksia
Ataksia merupakan gangguan sistem saraf yang
ditandai oleh gangguan koordinasi gerak otot seperti gerakan tubuh yang tidak
teratur dan tidak akurat. Penyebabnya adalah setiap kejadian yang mengganggu
pusat pengontrol gerak di otak atau jalur saraf yang menuju otak. Ataksia yang
bersifat permanen dapat disebabkan oleh kerusakan otak, korda spinalis atau
saraf spinalis.
E. Kesimpulan
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas
menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf (neuron). Fungsi sel saraf adalah
mengirimkan pesan (impuls) yang berupa rangsang atau tanggapan. Sistem saraf dibagi menjadi dua, yaitu sitem saraf pusat dan sistem saraf
perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf perifer terdiri dari sitem saraf sadar dan sistem saraf tidak
sadar.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar