A. Identitas
Nama
: Punky Mahardini
NPM : 15320017
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Kelangsungan Makhluk Hidup
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.TA. dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan : Ke-8
NPM : 15320017
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Kelangsungan Makhluk Hidup
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.TA. dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan : Ke-8
B. Pengantar
Assalamualaikum, wr wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah serta kekuatan
kepada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat menyelesaikan jurnal mata
kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan materi ini
adalah sebagai bukti bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah
Biologi SMP pertemuan ke-8 yang diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin M.TA. dan
bapak Agil Lepiyanto, M.Pd.
Saya menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya mengharapkan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Metro,Desember 2016
Penulis
C.
Substansi Kajian
A. Kelangsungan Makhluk Hidup
B. Adaptasi
C. Seleksi Alam
D. Perkembangbiakan Makhluk Hidup
D.
Review Pembelajaran
A.
Kelangsungan Hidup
Setiap makhluk hidup telah dibekali oleh Tuhan Yang Maha
Kuasa dengan kemampuan untuk mempertahankan hidupnya dan menjaga keturunannya
supaya tetap lestari. Tetapi, karena keserakahan makhluk hidup yang lebih
tinggi tingkatnya dan ketidakpedulian manusia akan kelestarian lingkungan hidup
telah merusak ekosistem yang baik.
Setiap jenis makhluk hidup dapat lestari jenisnya sampai
saat ini karena berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang sejenis dapat
bereproduksi dan berdaptasi dengan lingkungan. Jika makhluk yang hidup pada
zaman dulu tidak mampu bertahan dalam kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk
hidup itu akan punah. Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan
adaptasi terhadap lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.
B.
Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Ada beberapa cara penyesuaian
diri yang dapat dilakukan, yaitu dengan cara penyesuaian bentuk organ tubuh,
penyesuaian kerja organ tubuh, dan tingkah laku dalam menanggapi perubahan
lingkungan. Dari pengertian adaptasi tersebut, ada tiga macam bentuk adaptasi,
yaitu adaptasi fisiologi,morfolog dan tingkah laku.
1. Adapatasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup
melalui fungsi kerja organ-organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini
berlangsung di dalam tubuh sehingga sulit untuk diamati. Contoh ikan air laut
menghasilkan urine yang lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Ikan air
laut menghasilkan urine lebih pekat dibandingkan dengan ikan sungai. Hal ini
dikarenakan kadar garam air laut lebih tinggi dari pada kadar garam air tawar.
Tingginya kadar garam menyebabkan ikan kekurangan air sehingga ikan harus
banyak minum. Akibatnya, kadar garam dalam darahnya menjadi tinggi sehingga
untuk mengurangi kepekatan cairan dalam tubuhnya, ikan mengeluarkan urine yang
pekat.
Selain hewan, manusia dan tumbuhan dapat beradaptasi
dengan lingkungannya secara fisiologi. Tubuh manusia mampu menambah jumlah sel
darahmerah apabila berada di pegunungan yang lebih tinggi. Hal tersebut dapat
mengikat oksigen lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh. Jumlah
sel darah merah orang yang hidup di daerah pantai lebih sedikit dibandingkan
orang yang tinggal di daerah pegunungan. Hal ini disebabkan karena tekanan
parsial oksigen di daerah pantai lebih besar dibandingkan daerah pegunungan.
Jika tekanan parsial oksigen rendah, maka dibutuhkan lebih banyak sel darah
merah untuk mengikat oksigen. Tekanan parsial oksigen adalah perbandingan kadar
oksigen di udara dibandingkan dengan kadar gas lain di udara. Sedangkan pada
tumbuhan contohnya akar dan daun pada tumbuhan tertentu dapat menghasilkan zat
kimia yang berbau khas yang dapat menghambat tumbuhan lain di dekatnya.
2. Adapatasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap
lingkungan dengan mengubah tingkah laku supaya dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Adaptasi tingkah laku dapat berupa hasil belajar maupun
insting/naluri sejak lahir. Terdapat dua macam adaptasi tingkah laku, yaitu
tingkah laku sosial, untuk hewan yang hidup berkelompok dan tingkah laku untuk
perlindungan. Contohnya babi hutan akan menggali lubang persembunyian dengan
kukunya ketika melihat singa, trenggiling akan menggulung tubuhnya bila bertemu
musuh.
3. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian makhluk hidup
melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk
kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati
karena tampak dari luar.Meskipun hewan dapat bergerak bebas, hewan juga
melakukan beragam adaptasi morfologi untuk menyesuaikan dengan tempat hidup dan
jenis makanannya. Adaptasi morfologi berupa penyesuaian tubuh hewan seperti
ukuran dan bentuk gigi, penutup tubuh, dan alat gerak hewan. Gigi disesuaikan
dengan jenis makanannya, sehingga gigi hewan pemakan daging berbeda dengan
hewan pemakan tumbuhan. Penutup tubuh seperti rambut, duri, sisik, dan bulu
yang tumbuh dari kulit disesuaikan dengan kondisi lingkungannya sehingga dapat
membantu hewan untuk tetap bertahan hidup.
Selain hewan, tumbuhan
juga beradaptasi dengan lingkungannya melalui bentuk tubuhnya, yaitu:
a. Tumbuhan Xerofit
Tumbuhan xerofit memiliki struktur fisik yang sesuai
untuk bertahan hidup pada suhu yang ekstrim panas dan kekurangan air. Contohnya
adalah kaktus, kaktus dapat bertahan hidup dalam kondisi kering. Bentuk
adaptasinya yaitu daun tidak berbentuk lembaran sebagaimana tumbuhan lainnya,
tetapi mengalami modifikasi menjadi duri atau sisik. Kaktus mampu menyimpan air
pada batangnya. Seluruh permukaannya dilapisi oleh lilin untuk mengurangi
penguapan. Sistem perakarannya panjang untuk mencapai tempat yang jauh yang
mengandung air.
b. Tumbuhan Hidrofit
Tumbuhan hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di air.
Adaptasi morfologi yang dilakukan antara lain memiliki rongga udara di antara
sel-sel tubuhnya sehingga dapat mengapung. Daunnya lebar dan stomata terletak
di permukaan atas. Contoh tumbuhan hidrofit adalah kangkung, eceng gondok, dan
teratai.
c. Tumbuhan Higrofit
Tumbuhan higrofit adalah tumbuhan yang hidup di
lingkungan lembab dan basah. Adaptasinya yaitu mempunyai daun yang tipis dan
lebar.
C.
Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup yang dapat
hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh lingkungan sekitar
dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai musnahnya beberapa
makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri. Seleksi alam ditentukan
oleh beberapa faktor, yaitu suhu lingkungan, makanan, dan cahaya matahari.
Saat ini, tingkah laku manusia banyak mempengaruhi proses
seleksi alam. Perburuan liar, penangkapan, perusakan habitat, pencemaran
lingkungan dapat mempercepat laju seleksi yang tidak alami. Akibat rusaknya
habitat, banyak hewan liar yang harus bermigrasi ke daerah yang kurang sesuai
dengan lingkungan alaminya. Mereka harus berjalan berkilo-kilometer untuk
memperoleh makanan yang cukup.
Di Indonesia, terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang
hampir punah. Contohnya adalah harimau jawa, badak bercula satu, badak bercula
dua, dan burung jalak bali. Hewan yang hampir punah tersebut disebabkan karena
kerusakan habitat oleh manusia, perburuan liar, kemampuan adaptasinya rendah,
serta tingkat reproduksi yang rendah.
D.
Perkembangbiakan Makhluk Hidup
Perkembangbiakan makhluk hidup dapat dipergunakan untuk
melangsungkan kehidupan. Karena bila tanpa perkembangbiakan, maka makhluk hidup
akan punah. Makhluk hidup ada yang mempunyai daya berkembang biak tinggi dan
rendah. Makhluk hidup yang mempunyai daya berkembang biak tinggi akan mudah
menjaga kelestarian hidupnya. Dan sebaliknya, makhluk hidup yang mempunyai daya
berkembang biak rendah sangat sulit menjaga kelangsungan dan kelestarian
jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua tahun dan setiap kali
beranak hanya seekor. Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan
hewan-hewan yang terancam kelestariannya.
Selain hewan, tumbuhan juga dilindungi oleh negara
karena kelangkaan dan daya berkembang
biaknya rendah. Misalnya tumbuhan yang
dilindungi oleh negara adalah bunga bangkai (Refflesia Arnoldi), anggrek bulan
Ambon, kemang, kepuh, kayu ulin Kalimantan,
kemenyan, dan gaharu dilindungi oleh negara.
E.
Kesimpulan
Setiap jenis makhluk hidup dapat melestarikan jenisnya
karena berasal dari makhluk hidup sebelumnya yang sejenis dapat bereproduksi
dan berdaptasi dengan lingkungan. Jika makhluk yang hidup tidak mampu bertahan
dalam kelangsungan hidupnya, maka jenis makhluk hidup itu akan punah.
Kelangsungan hidup organisme dipengaruhi oleh kemampuan adaptasi terhadap
lingkungan, seleksi alam, dan perkembangbiakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar