Selasa, 20 Desember 2016

PEWARISAN SIFAT NIKEN BELLA SILFIYANTI 15320015 BIOLOGI A

Pewarisan sifat
A.Identitas

    Nama                       : Niken Bella Silfiyanti
    NPM                         :15320015
    Prodi                        :Pendidikan biologi
    Kelas                        :A
    Mata kuliah            :Telaah biologi
    Dosen pengampau  :Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil  Lepiyanto ,M.Pd
    Pertemuan              :12

B.Pengantar


Assalamualaikum wr,wb

                Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.
                Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-12 tentang
Pewarisan Sifat.
                Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
                Harapan saya semoga penyusunan jurnal yang memuat pengetahuan yang didapat selama pertemuan ke- matakuliah Telaah Biologi Smp.
                Wassalamualaikum Wr. Wb. 
                                                                                                           


                                                                                                          Metro,14 Desember 2016



                                                                                                            Niken Bella Silfiyanti

C. Subtansi Kajian

            1.Kromosom dan Gen
            2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
      3.Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet
      4. Penurunan Sifat Pada Manusia
    
DReview Pembelajaran
           
1. Kromosom dan Gen
              Gen ialah suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat organisme. Gen berperan untuk menentukan pewarisan sifat seperti rasa, warna, dan bentuk. Gen terdapat di dalam kromosom, dan menempati tempat-tempat tertentu yaitu di dalam lokus-lokus kromosom
    Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup, kromosomberbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein.    


 

2. Hukum Penurunan Sifat Mendel
Salah satu percobaan yang dilakukan Mendel adalah meyilangkan tanaman kacang kapri berbiji bulat galur murni dengan tanaman kacang kapri berbiji keriput galur murni dan sebaliknya.Galur murni (pure line) adalah tumbuhan yang melakukan penyebukan  sendiri dan menghasilkan keturunan dengan sifat-sifat seperti induknya meskipun ditanam ulang beberapa kali, dan memiliki pasangan gen (alel) yang sama, yaitu dominan saja atau resesif saja. Ada juga pendapat yang menyatakan galur murni  adalah suatu populasi yang terdiri dari individu-individu yang genetisnya sama (homozigot) akibat dari kawin silang dalam (inbreeding) atau perkawinan keluarga. Kedua pendapat diatas memiliki satu kesaman yaitu pada susunan genetisnya yang homozigot. Adapun hipotesa yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.              Pada setiap organisme ada sepasang faktor yang mengendalikan sifat tertentu.Sepasang faktor tersebut sekarang disebut gen.
2.              Gen-gen yang bersifat dominan akan mengalahkan gen-gen yang bersifat resesif. Prinsip dominan tersebut ditunjukkan dengan tanaman kacang kapri (F1) yang bergenotipe Mm tampak berbunga merah.
3.              Keturunan pertama (F1) dengan genotipe Mm, menghasilkan dua macam gamet yang berjumlah sama. Misalnya: jika dihasilkan 50 serbuk sari, 25 sebuk sari memiliki genotipe M dan 25 serbuk sari yang lain memiliki genotipe m. Demikian juga pada sel telurnya. Hal ini terjadi karena pada waktu pembentukkan sel gamet pasangan gen Mm memisah secara bebas. Akibatnya masing-masing sel kelamin (sebuk sari atau sel telur) hanya memperoleh satu gen, yaitu M atau m. Peristiwa ini untuk selanjutnya disebut dengan prisip pemisahan secara bebas.
4.              Dari hipotesa di atas, Mendel selanjutnya merumuskan sebuah prinsip yang berkaitan dengan pewarisan sifat, yang selanjutnya disebut dengan hukum Mendel (Mendelisme), sebagai berikut :
Prinsip berpisah secara bebas (segregasi). Selama pembentukkan gamet, tiap alel diturunkan secara bebas kepada setiap gamet. Ini terjadi pada persilangan monohibrid
b.    Hukum Mendel - II.
Prinsip berpasangan (penggabungan) gen secara bebas. Selama pembentukkan gamet dihibrid F1, pasangan alel akan mencari pasangan yang bukan alelnya. Misalnya, dari persilangan induk dengan dua sifat beda (dihibrid) diperoleh F1dengan genotipe BbKk. Dalam pembentukkan gametnya B tidak akan berpasangan dengan b melainkan B akan berpasangan dengan K atau k sehingga gamet yang terbentuk BK, Bk, bK, dan bk.


Ø MONOHIBRID
Monohibrid atau monohibridisasi ialah suatu persilangan pembastaran dengan satu sifat beda. Monohibrid pada percobaan Mendel adalah persilangan antara ercis tinggi dan ercis berbatang pendek. Untuk mengetahui bahwa suatu gen bersifat dominan maka harus dilakukan monohibridisasi antara individu yang memiliki sifat gen tersebut dengan sifat kontrasnya (alelnya) yang sama-sama bergalur murni . Jika fenotif F1 sama dengan sifat gen yang diuji tadi, berarti jelaslah bawah sifat itulah yang dominan.

Perhatikan diagram monohibrid antara ercis berbatang tinggi dengan ercis bertang pendek sebagai berikut.
Parental (P1)     :                 ♂ TT (tinggi)           ><          ♀ tt (pendek)
Gamet              :                       T                                             t
Filial 1               :                                             Tt  (tinggi)

Bila F1 disilangkan dengan sesamanya (F1) maka :
                                    ♂Tt (tinggi)       ><      ♀Tt (tinggi)
Gamet:                             T, t                              T,t
Pada F2    
T
t
T
TT (tinggi)
Tt (tinggi)
T
Tt (tinggi)
tt (pendek)
Keterangan: 
T: merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang tinggi
t: merupakan simbol untuk gen yang menentukan batang pendek
Dengan membuat tabel seperti di bawah ini, dapat kita ketahui bahwa sifat batang tinggi (T) dominan terhadap sifat batang pendek  (t).

Fenotif
Genotif
Jumlah genotif
Perbandingan Fenotif
Tinggi

Pendek
TT
Tt
Tt
1
2
1
3

1

Jika kita amati pada pembentukan gamet dari tanaman heterozigot (F1)  ternyata ada pemisahan alel sehingga ada gamet dengan alel T dan ada gamet dengan alel t. Prinsip pembentukan gamet pada genotip induk yang heterozigot dengan pemisahan alel tersebut dikenal dengan Hukum 1 Mendel yang disebutHukum segregasi (pemisahan) secara bebas.
Jika sifat gen dominan tidak penuh (intermediat), maka fenotif individu F1 tidak seperti salah satu fenotif induk galur murni, melainkan mempunyai sifat fenotif diantara kedua induknya. Demikian pula perbandingan fenotif F2-nya tidak 3 : 1, melainkan 1 : 2 : 1, sama dengan perbandingan genotif F2-nya. Contoh persilangan antara Mirabilis jalapamerah galur murni (MM) dengan tanaman bunganMirabilis Jalapa putih galur murni (mm).  Buatlah diagram persilangannya!

Ø  DIHIBRID
Dihibrid atau dihibridisasi ialah suatu persilangan (pembastaran) dengan dua sifat beda. Untuk membuktikan Hukum II Mendel yang dikenal dengan Prinsip berpasang-pasangan secara bebas, Mendel melakukan eksperimen dengan membastarkan tanaman Pisum  sativumbergalur murni berbiji kisut, berwarna hijau. Gen B (bulat ) dominan terhadap b (kisut), dan K (kuning) dominan terhadap k (hijau) sebagai berikut.
Skema persilangan
P1 :                                    BBKK   (bulat, kuning)     ><     bbkk (keriput hijau)
Gamet:                      BK                                              bk
F1:                                                 BbKk  (bulat kuning)
Jika F1 disilangkan dengan sesamanya,
                                    BbKk (bulat kuning     ><     BbKk (bulat kuning)
Gamet:                       BK, Bk, bK, dan bk               BK, Bk, bK, dan bk

F2:
BK
Bk
bK
bk
BK
BBKK      1
BBKk      2
BbKK      3
BbKk      4
Bk
BBKk       5
BBkk       6
BbKk       7
Bbkk      8
bK
BbKK      9
BbKk     10
bbKK     11
bbKk    12
bk
BbKk     13
Bbkk     14
bbKk     15
bbkk    16
        
     Fenotif pada F2:
     a.    bulat, kuning : No. 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10,  13
     b.    Bulat, hijau:   No.  6, 8, 14
     c.    Kisut kuning:  No. 11, 12, 15
     d.    Kisut hijau:   No.  16  

     Rasio Fenotif:
     Bulat kuning : bulat hijau : kisut kuning : kisut hijau =  9 : 3 : 3 :1

     Rasio Genotif:
       BBKK : BBKk : BbKK : BbKk : BBkk : Bbkk : bbKK : bbKk : bbkk = 1 : 2 : 2 : 4 : 1 : 1 : 2 : 2 : 1
                        Jika prinsip-prinsip Mendel tersebut kita jadikan 4 prinsip, maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:
·         Prinsip hereditas : menyatakan bahwa pewarisan sifat-sifat organisme dikendalikan oleh faktor menurun (gen). Setiap individu yang berkembang dari zigot merupakan hasil dari persatuan gamet-gamet, yaitu gamet jantan (spermatozoon ) dan gamet betina (ovum). Melalui gamet –gamet inilah informasi genetik dari kedua orang tua (induk) diturunkan kepada individu yang dibentuknya.
·         Prinsip segregasi bebas: pada pembentukan gamet, pasangan gen memisah secara bebas sehingga tiap gamet mendapatkan salah satu gen dari pasangan alel tadi.
·         Prinsip berpasangan  bebas: pada pembuahan (fertilisasi), gen-gen dari gamet jantan maupun gen-gen dari gamet betina akan berpasangan secara bebas.
·         Prinsip dominansi penuh atau tidak penuh (intermediat): fenotip (pengaruh) gen dominan akan terlihat menutupi pengaruh gen resesif. Sedangkan pada prinsip dominasi tidak penuh fenotip gen pada individu heterozigot berada di antara pengaruh kedua alel gen yang menyusunnya.
      3. Cara Mencari Jumlah dan Macam Gamet


Misalnya disilangkan:
P   :   Aa Bb Cc Dd Ee   x   aa bb Cc DD ee
Lihatlah induk pertama, gamet yang dibentuk ada 32, sedangkan induk satunya hanya membentuk 2 gamet. Ingat bahwa mencari gamet menggunakan rumus 2n, dimana n adalah jumlah alel yang heterozigot. Jadi total keturunan adalah 32 x 2 = 64. Lah, terus jumlah genotifnya berapa? Ya 64, karena jumlah genotif = jumlah keturunan.
Untuk mencari macam genotifnya dengan cepat perhatikan skema di bawah ini.
Jika disilangkan antara alel Aa dengan aa, maka keturunannya adalah Aa dan aa (ingat prinsip dasar persilangan monohibrid). Kalau gak ngerti maksudnya baca dulupersilangan antar alel. Perhatikan bahwa macam genotifnya ada dua yaitu Aa dan aa. Sekarang lihat persilangan alel Cc dengan Cc, keturunannya adalah CC, 2Cc, dan cc. Perhatikan bahwa ada 3 macam genotif dengan jumlah genotif 4.
                                     Nah jika semua alel disilangkan, hasilnya tampak seperti di atas.                                               Lihatlah angka yang menunjukkan macam genotif hasil                                                     persilangan antar alel tersebut. Untuk memperoleh macam genotif                                  yang terbentuk, tinggal kalikan saja angka-angka tersebut. Jadi yang                                    kita peroleh adalah 2 x 2 x 3 x 2 x 2 = 48.
      4. Penurunan Sifat Pada Manusia

Manusia mempunyai 23 pasang kromosom yang terdiri dari autosom (kromosom tubuh dan gonosom (kromosom kelamin). Maka rumus kromosom pada pria adalah 22AAXY dan pada wanita 22AAXX. Rumus tersebut artinya manusia memiliki 22 pasang autosom dan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin (gonosom/kromosom seks). Jadi kromosom seks ada dua jenis, yaitu XY untuk pria dan XX untuk wanita.



1.     Pewarisan Sifat yang Terpaut dalam Kromosom Seks
Gen yang bertempat pada kromosom seks disebut gen terpaut seks. Sifat gen yang terpaut dalam seks sifatnya bergabung dengan jenis kelamin tertentu dan diwariskan bersama kromosom seks. Umumnya gen terpaut seks terdapat pada kromosom X, tetapi ada juga yang terpaut pada kromosom Y.

 
     a.     Buta warna
Orang yang menderita buta warna tidak dapat membedakan warna-warna tertentu, buta warna merah hijau, tidak mampu membedakan warna merah dan hijau. Buta warna ini dikendalikan oleh gen resesif. Gen ini terpaut dalam kromosom X. Terdapat 5 kemungkinan genotipe, yaitu:

·         XC XC : wanita normal 
·         Xc Xc : wanita buta warna
·         XC Xc : wanita pembawa buta warna/karier
·         XC Y : pria normal
·         Xc Y : pria buta warna


Wanita karier atau pembawa artinya wanita yang secara fenotipe normal tetapi secara genotipe dia membawa alel sifat resesif untuk buta warna

b.Hemofilia
Hemofilia merupakan kelainan dimana seseorang darahnya tidak dapat/sulit membeku bila luka. Luka kecil pun dapat menyebabkan penderita meninggal karena terjadi pendarahan yang terus-menerus. Gen yang mengendalikan sifat ini adalah gen resesif dan terpaut dalam kromosom X. Dalam keadaan homozigot resesif gen ini bersifat letal (menimbulkan kematian).
Beberapa kemungkinan susunan genotype adalah:
·         XH XH : wanita normal 
·         Xh Xh : wanita hemofilia bersifat letak
·         XH Xh : wanita pembawa/karier
·         XH Y : pria normal
·         Xh Y : pria hemofilia

 2.     Penurunan Sifat Golongan Darah Sistem A, B, O
Untuk mengetahui kemungkinan susunan genotipe dari golongan darah sistem A, B, O, perhatikan Tabel berikut ini.
Kesimpulan
Gen ialah suatu substansi kimia dalam kromosom yang bertanggung jawab terhadap pewarisan sifat organisme.Kromosom adalah unit genetik yang terdapat dalam setiap inti sel pada semua makhluk hidup,kromosom berbentuk deret panjang molekul yang disusun oleh DNA dan protein-protein. Hukum penurunan sifat mendel ada 2 yaitu hukum mendel 1 dan hukum mendel 2. Untuk mencari jumlah gamet dengan cara melihat induk pertama kemudian menyilangkan anatara alel. Penurunan sifat pada manusia berhubungan dengan kromosom seks, yaitu hemofilia, golongan darah dan buta warna.


1 komentar: