A. Identitas
Nama : Dewi Maya
NPM : 15320005
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata kuliah : Telaah biologi
Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil
Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : 8 ( ke- delapan )
B. Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Segala puji
bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan
jurnal ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.
jurnal ini
disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang "Kelangsungan hidup organisme", yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Jurnal ini di susun
oleh penyusun dengan baik. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya jurnal ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga
mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd yang telah membimbing dalam penyusunnan jurnal
ini .
Semoga jurnal
ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.Penyusun membutuhkan kritik dan
saran dari pembaca yang membangun.Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.
Wb.
Penyusun,
Dewi Maya
C. Subtansi Kajian
SK : 2. Memahami kelangsungan hidup
makhluk hidup.
KD : 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup
makhluk hidup melalui adaptasi, seleski alam, dan perkembangbiakan.
D. Review Pembelajaran
A. Pengertian adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri terhadap
lingkungan tempat hidupnya yang memungkinkan tetap hidup dan berkembang biak di
lingkungan alaminya. Adaptasi pada makhluk hidup ada 3 macam yakni adaptasi morfologi,
fisiologi, dan tingkah laku.
1.
Adaptasi morfologi
adapatasi morfologi adalah suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap
lingkungannya berkaitan dengan bentuk dan struktur organ tubuh yang tampak dari
luar dan mudah diamati, sehingga adaptasi tersebut paling mudah dikenal dan
ditemukan.
Contoh adaptasi morfologi pada hewan
1). Bentuk kaki atau cakar yang adaptif pada burung dapat dibedakan
menjadi tipe perenang, pemanjat, petengger, pejalan, dan pencengkeram.
Burung dengan tipe kaki perenang yakni buung yang memiliki selaput diantara
jari-jari kakinya, contohnya: bebek/itik, mentok
Burung dengan tipe kaki pemanjat memiliki 2 jari ke depan dan 2 jari ke
belakang, contohnya: burung pelatuk, burung kutilang
Burung bertipe kaki petengger memiliki empat jari dan ukurannya kecil,
contohnya: kaki burung gelatik, burung pipi.
Burung dengan tipe kaki pejalan memiliki kaki yang panjang dan tegak,
contohnya: kaki ayam, burung unta
Burung bertipe kaki pencengkeram memiliki kaki pendek dan kekar serta
berkuku runcing, contohnya : burung elang, rajawali, dan burung hantu
2). Bentuk paruh yang adaptif pada burung dapat dibedakan menjadi
tipe pemakan biji, pemakan
daging, pemakan ikan, dan pengisap madu.
Burung tipe pemakan
biji memiliki paruh pendek dan kuat,
contohnya : paruh burung pipit,
burung gereja, parkit/emprit, merpati/dara, manyar, peking, perkutut, deruk
Burung tipe pemakan
daging memiliki paruh kuat, tajam, dan melengkung bagian ujungnya, contohnya:
paruh burung elang, burung hantu, gagak
Burung tipe pemakan
ikan memiliki paruh burung berkantong,contohnya: paruh burung pelikan. Ada juga
burung tipe pemakan ikan, udang, cacing yang memiliki paruh panjang dan
runcing, contohnya : paruh burung pelikan, bangau, pecuk, flamingo, burung raja
udang/burung cucuk urang/paruh udang
Burung tipe pengisap
madu memiliki memiliki paruh panjang dan runcing, contohnya : burung kolibri,
burung cucak kombo
3). Berdasarkan jenis
makanannya atau cara serangga memperoleh
makanannya, bentuk
mulut serangga dapat dibedakan menjadi mulut 5 tipe yakni tipe mulut serangga
penggigit, penusuk dan penghisap, penghisap, penjilat, dan penyerap.
2.
Adaptasi fisiologi
Adapatasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi fisiologi alat-alat atau
organ tubuh terhadap lingkungannya. Contoh adaptasi fisiologi pada hewan
Hewan ruminansia, misalnya sapi, kambing, kerbau. Makanan hewan tersebut
adalah rumput-rumputan, di dalam saluran pencernaannya terdapat enzim selulase,
enzim ini berfungsi untuk mencerna selulose yang menyusun dinding sel tumbuhan,
dengan enzim selulase maka makanan menjadi lebih mudah dicerna. Kucing, apabila
hewan ini berteduh kadar metabolisme badan kucing tersebut akan direndahkan
supaya kadar kehilangan air di dalam badan berkurang. Musang juga beradaptasi
dengan cara menyemburkan cairan untuk mengelakkan dirinya daripada musuh.
Kelenjar bau yang dimiliki oleh musang tersebut membuat musuh tidak kuat dan
pergi karena baunya. Ikan yang hidup di laut lebih sedikit mengeluarkan urin
dibandingkan dengan ikan yang hidup di air tawar. Air laut lebih banyak
mengandung garam. Kadar garam yang tinggi juga menyebabkan cairan tubuh keluar
terus menerus. Garam juga masuk ke dalam tubuh dan harus dikeluarkan. Untuk
menyesuaikan diri, ikan banyak meminum air laut dan sedikit mengeluarkan urin.
Ikan yang hidup di air tawar, sedikit minum air dan banyak mengeluarkan urine
dan menggunakan insangnya secara aktif untuk mengikat garam yang terlarut dalam
air supaya ikan tidak kelebihan air atau kembung. Hewan onta yang punya kantung
air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir
dalam jangka waktu yang lama.
3.
Adaptasi tingkah laku
Adaptasi tingkah laku adalah cara penyesuaian makhluk hidup terhadap lingkungannya
melalui tingkah laku. Contoh adaptasi tingkah laku pada hewan sebenarnya
adaptasi tingkah laku pada hewan banyak contohnya, namun di bawah ini hanya 10
contoh adaptasi tingkah laku pada hewan : Kerbau berkubang di lumpur. Dengan
berkubang di lumpur maka tubuh kerbau akan tertutup oleh lumpur sehingga
mengurangi rasa panas dari sengatan terik matahari. Gajah menyemprotkan dengan
belalainya ke seluruh tubuh dengan tujuan mengurangi panas matahari .
Ikan paus yang muncul ke permukaan air untuk menghirup oksigen sambil
memancarkan air yang meruapakan uap air jenuh. Hal ini dilakukan oleh ikan paus
sekitar setiap 30 menit sekali. Bunglon mengubah warna kulitnya menyerupai
tempat yang dihinggapi ( mimikri ) Cecak memutuskan ekornya untuk mengelabui
musuhnya ( autotomi ). Semut selalu mendekatkan kepalanya ke kepala semut
lainnya apabila berpapasan. Hal ini dilakukan oleh semut untuk mengenali atau
berkomunikasi Ayam jantan berkokok di pagi hari sebagai petanda hari sudah
pagi . Cumi-cumi mengeluarkan tinta hitam saat ada bahaya yang
mengancamnya. Ikan buntal mengembangkan badannya ketika merasa terancam oleh
musuh, Trenggiling akan menggulungkan tubuhnya seperti bola jika terancam
B. Seleksi alam
Kehidupan
sehari-hari, seleksi berarti pemilihan, dan alam berarti segala sesuatu yang
ada di sekitar makhluk hidup. Jadi, seleksi alam adalah pemilihan makhluk hidup
yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan oleh
lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah. Bisa juga diartikan sebagai
musnahnya beberapa makhluk hidup karena tidak dapat menyesuaikan diri.
1)
Faktor penyeleksi alam
Seleksi alam ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut.
A.
Suhu lingkungan
Daerah dingin dijumpai hewan-hewan mamalia yang berbulu tebal, sedangkan di
daerah tropis hewan mamalianya berbulu tipis. Dalam hal ini, yang menjadi
faktor penyeleksi adalah suhu lingkungan. Karena hewan mamalia yang berbulu
tipis umumnya tidak akan bisa menyesuaikan diri pada lingkungan yang bersuhu
sangat rendah sehingga hewan tersebut akan tereliminasi dan punah. Beruang
kutub berbulu tebal untuk membuatnya tetap hangat.
Selain bulunya, beruang kutub juga mempunyai lapisan lemak yang digunakan
untuk menghangatkan tubuhnya.
B.
Makanan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan adalah kebutuhan primer
makhluk hidup. Makanan akan menjadi faktor penyeleksi jika terjadi perebutan
makanan. Makhluk hidup yang kuat dan mempertahankan makanannya akan dapat berlangsung
hidup, sebaliknya hewan yang lemah dan tidak mampu bersaing dalam perebutan
makanan akan tereliminasi dan punah.
C.
Cahaya matahari
Faktor matahari berhubungan dengan penyeleksian tumbuhan tingkat tinggi
yang berklorofil. Karena tumbuhan menggunakan cahaya matahari untuk pembentukan
makanan.
2)
Kepunahan makhluk hidup
Berdasarkan temuan fosil-fosil, dapat diketahui bahwa banyak jenis makhluk
hidup yang hidup pada jaman dahulu tidak ditemukan lagi sekarang. Tetapi ada
juga yang masih hidup sampai sekarang yaitu capung. Capung adalah hewan yang
hidup pada jaman karbon sampai sekarang. Hewan lain yang hampir mirip dengan
hewan yang telah punah adalah kadal dan komodo. Ketiga hewan tersebut adalah
hewan yangtergolong dalam fosil hidup.
Dinosaurus merupakan contoh hewan yang telah punah. Para ilmuan berpendapat
bahwa yang menyebabkan kepunahan hewan ini adalah perubahan iklim. Iklim yang
terganggu akan menyebabkan kematian banyak jenis tumbuhan sehingga dinosaurus
herbivor tidak bisa mendapatkan makanan. Sedangkan dinosaurus karnivor dapat
bertahan hidup untuk sementara. Tetapi dengan berjalannya waktu, hewan
karnivorpun mati.
Saat ini, tingkah laku manusia banyak mempengaruhi proses seleksi alam.
Perburuan liar, penangkapan, perusakan habitat, pencemaran lingkungan dapat
mempercepat laju seleksi yang tidak alami. Akibat rusaknya habitat, banyak
hewan liar yang harus bermigrasi ke daerah yang kurang sesuai dengan lingkungan
alaminya. Mereka harus berjalan berkilo-kilometer untuk memperoleh makanan yang
cukup.
Di indonesia, terdapat banyak tumbuhan dan hewan yang hampir punah. Contohnya
adalah harimau jawa, badak bercula satu, badak bercula dua, dan burung jalak
bali. Hewan yang hampir punah tersebut disebabkan karena kerusakan habitat oleh
manusia, perburuan liar, kemampuan adaptasinya rendah, serta tingkat reproduksi
yang rendah.
A.
Perkembangbiakan makhluk hidup
Perkembangbiakan makhluk hidup
dapat dipergunakan untuk melangsungkan kehidupan. Karena bila tanpa
perkembangbiakan, maka makhluk hidup akan punah. Misalkan pada suatu perkebunan
terdapat populasi belalang yang terkena radiasi, sehingga belalang jantan
menjadi mandul dan tidak dapat melakukan perkawinan dengan belalang betina.
Ketidakmampuan belalang untuk berkembang biak akan menyebabkan belalang di
perkebunan tersebut punah. Jadi, belalang tersebut tidak dapat menjaga kelestarian
jenisnya karena tidak mampu berkembang biak.
Makhluk hidup ada yang mempunyai
daya berkembang biak tinggi dan rendah. Makhluk hidup yang mempunyai daya
berkembang biak tinggi akan mudah menjaga kelestarian hidupnya. Misalnya tikus,
kucing, ilalang, dan enceng gondok.
Makhluk hidup yang mempunyai daya
berkembang biak rendah sangat sulit menjaga kelangsungan dan kelestarian
jenisnya. Misalnya gajah, hanya beranak sekali dalam dua tahun dan setiap kali
beranak hanya seekor. Demikian pula badak, komodo, kancil, burung merak,
jerapah, harimau, dan ikan paus biru yang hanya menghasilkan dua anak dalam
waktu 10 tahun. Hewan yang memiliki daya berkembang biak rendah merupakan
hewan-hewan yang terancam kelestariannya.
Selain hewan, tumbuhan juga
dilindungi oleh negara karena kelangkaan dan daya berkembang biaknya
rendah. Misalnya tumbuhan yang dilindungi oleh negara adalah bunga
bangkai (refflesia arnoldi), anggrek bulan ambon, kemang, kepuh, kayu ulin
kalimantan, kemenyan, dan gaharu dilindungi oleh negara.
E. Kesimpulan
Adaptasi adalah kemampuan
organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya yang
memungkinkan tetap hidup dan berkembang biak di lingkungan alaminya. Ada
tiga cara makhluk hidup melakukan adaptasi, yaitu adaptasi fisiologi,
adaptasi tingkah laku, dan bentuk tubuh yang adaptif.
Seleksi alam adalah pemilihan
makhluk hidup yang dapat hidup terus dan tidak dapat hidup terus yang dilakukan
oleh lingkungan sekitar dan terjadi secara alamiah
power supply titanium - A breakthrough in the power supply
BalasHapusThis model uses the Z-series power titanium solvent trap supply and can produce an ultra-long-lasting power supply. microtouch titanium trim reviews The titanium stud earrings Z-series titanium powder will produce apple watch 6 titanium a power supply that