A.
Identitas
Nama :
Punky Mahardini
NPM : 15320017
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Sistem Reproduksi Manusia
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.TA dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan : Ke-6
NPM : 15320017
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Biologi A
Mata Kuliah : Telaah Biologi SMP
Materi : Sistem Reproduksi Manusia
Dosen Pengampu : Dr. Mufahroyin M.TA dan Agil Lepiyanto, M.Pd.
Pertemuan : Ke-6
B.
Pengantar
Assalamualaikum, wr
wb.
Puji syukur saya
ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik, Hidayah
serta kekuatan kepada saya sampai saat ini, sehingga saya dapat menyelesaikan
jurnal mata kuliah “Telaah Biologi SMP”.
Penyusunan ringkasan
materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah menyelesaikan tugas ringkasan
materi Telaah Biologi SMP pertemuan ke-6 yang diampu oleh bapak Dr. Mufahroyin
M.Ta dan bapak Agil Lepiyanto ,M.Pd.
Saya menyadari masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan jurnal ini. Dan saya
mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan
bagi saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Metro, Desember 2016
Punky Mahardini
C. Substansi Kajian
a. Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi
Manusia
b. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
c. Beberapa Upaya Pencegahan yang Dapat Dilakukan
D. Review Pembelajaran
A. Organ-organ Penyusun Sistem Reproduksi
Manusia
1. Organ reproduksi pria
Secara umum organ reproduksi pria terdiri atas testis, skrotum, vas
deferens, kantong sperma, epididimis, kelenjar prostat, urertra, dan penis.
Berikut fungsi dari bagian-bagian organ reproduksi pada pria.
1. Testis
Testis berjumlah 1 pasang dan terletak di bawah rongga pelvis. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya tumbuhnya kumis, suara membesar, dada bidang, dan lain-lain.
Testis berjumlah 1 pasang dan terletak di bawah rongga pelvis. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya tumbuhnya kumis, suara membesar, dada bidang, dan lain-lain.
2. Skrotum
Skrotum memiliki struktur yang berlipat-lipat dan berwarna gelap. Skrotum dapat mengkerut dan mengendur yang dipengaruhi oleh suhu. Fungsi skrotum adalah untuk tempat bergantungnya testis.
Skrotum memiliki struktur yang berlipat-lipat dan berwarna gelap. Skrotum dapat mengkerut dan mengendur yang dipengaruhi oleh suhu. Fungsi skrotum adalah untuk tempat bergantungnya testis.
3. Epididimis
Epididimis adalah saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum. Fungsi dari epididimis adalah sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
Epididimis adalah saluran yang berkelok-kelok yang terdapat di dalam skrotum. Fungsi dari epididimis adalah sebagai tempat pematangan dan penyimpanan sperma.
4. Vas deferens
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis. Fungsi dari vas deferens adalah untuk menyalurkan sperma ke uretra dan sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
Vas deferens merupakan kelanjutan dari epididimis. Fungsi dari vas deferens adalah untuk menyalurkan sperma ke uretra dan sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis.
5. Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berfungsi untuk menyediakan sumber energi bagi sperma.
Vesikula seminalis berfungsi untuk menyediakan sumber energi bagi sperma.
6. Kelenjar prostat
Fungsi dari kelenjar ini adalah menghasilkan cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
Fungsi dari kelenjar ini adalah menghasilkan cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
7. Uretra
Uretra merupakan kelanjutan dari vas deferens. Fungsi dari uretra adalah untuk menyalurkan sperma dan urine menuju ke luar tubuh.
Uretra merupakan kelanjutan dari vas deferens. Fungsi dari uretra adalah untuk menyalurkan sperma dan urine menuju ke luar tubuh.
8. Penis
Penis merupakan organ reproduksi luar pada pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada kepala penis terdapat preputium, yaitu kulit yang menutupi kepala penis yang diambil saat melakukan sunat.
Penis merupakan organ reproduksi luar pada pria yang berfungsi sebagai alat kopulasi. Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada kepala penis terdapat preputium, yaitu kulit yang menutupi kepala penis yang diambil saat melakukan sunat.
2. Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi pada
wanita terdiri dari ovarium, oviduk,tuba fallopi, rahim, serviks, vulva, dan
vagina. Berikut fungsi dari bagian-bagian organ reproduksi pada wanita.
Ø Ovarium
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Setiap wanita memiliki 1 pasang ovarium. Fungsi dari ovarium adalah untuk pembentukan sel telur (ovum) dan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Ovarium terletak di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Setiap wanita memiliki 1 pasang ovarium. Fungsi dari ovarium adalah untuk pembentukan sel telur (ovum) dan menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Ø Oviduk/tuba fallopi atau saluran telur
Letaknya pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Oviduk berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Salah satu ujung oviduk bermuara di rahim, sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Letaknya pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Oviduk berfungsi untuk menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan peristaltik. Salah satu ujung oviduk bermuara di rahim, sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen.
Ø Rahim
Rahim disebut juga uterus. Rahim berbentuk seperti buah pear yang berongga dan berotot. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Rahim disebut juga uterus. Rahim berbentuk seperti buah pear yang berongga dan berotot. Rahim manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan 4 cm. Rahim bagian bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri (badan rahim). Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin.
Ø Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks berfungsi untuk jalan keluarnya janin dari uterus menuju vagina dan jalan spermatozoza menuju uterus. Serviks memproduksi cairan berlendir sehingga membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Pada saat akan terjadi persalinan, saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka.
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks berfungsi untuk jalan keluarnya janin dari uterus menuju vagina dan jalan spermatozoza menuju uterus. Serviks memproduksi cairan berlendir sehingga membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Pada saat akan terjadi persalinan, saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka.
Ø Vulva
Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Labia adalah lipatan yang berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terbagi menjadi dua bagian, yaitu labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil). Klitoris terletak pada pertemuan antara kedua labia minora dan dasar mons pubis. Klitoris mengandung saraf sensorik dan pembuluh darah.
Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Labia adalah lipatan yang berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terbagi menjadi dua bagian, yaitu labium mayor (bibir besar) dan labium minor (bibir kecil). Klitoris terletak pada pertemuan antara kedua labia minora dan dasar mons pubis. Klitoris mengandung saraf sensorik dan pembuluh darah.
3. Vagina
Vagina merupakan organ reproduksi luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada wanita. Selain itu, vagina juga berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi saat dilahirkan. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
Vagina merupakan organ reproduksi luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi pada wanita. Selain itu, vagina juga berfungsi sebagai jalan keluarnya bayi saat dilahirkan. Dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar bartholini.
B. Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia
1) Kanker Vagina
Penyakit ini hanya
menyerang wanita saja. Kanker vagina sampai saat ini tidak diketahui
penyebabnya dan kemungkinan disebabkan oleh virus yang menyebabkan iritasi.
Upaya pengobatannya dapat dilakukan dengan kemoterapi dan bedah laser.
2) Gangguan Menstruasi
Penyakit ini Juga
hanya menyerang wanita saja. Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore
primer dan juga amenore sekunder. Amenore primer merupakan gejala dimana
menstruasi tidak terjadi hingga usia 17 tahun dan unsur seksual sekunder juga
tidak berkembang. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak proses
menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami siklus
menstruasi sebelumnya.
3) Kanker Serviks
Penyakit ini menyerang
wanita. Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks (leher rahim)
yang hampir semuanya disebabkan oleh virus HPV (Human papilloma virus). Gejala
awal berupa pendarahan pada vagina yang baru muncul saat memasuki stadium lebih
jauh. Kanker serviks tidak menular. Penanganannya adalah dengan pengangkatan
uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfa
panggul.
4) AIDS
Penyakit ini menyerang
baik pria maupun wanita. AIDS atau Acquired Immuno Deficiency Syndrome adalah
penyakit yang merusak sistem imun pada manusia dengan menyerang sel darah
putih. Sampai sekarang penyakit ini belum bisa disembuhkan bahkan vaksinnya
belum ditemukan sehingga sangat berbahaya dan mematikan. AIDS disebabkan oleh
virus HIV (Human immunodeficiency virus). Virus ini menular lewat darah dan
cairan kelamin baik melalui jarum suntik, ASI, maupun melalui hubungan seksual.
5) Epididimitis
Penyakit ini menyerang
pria. Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan
oleh infeksi atau karena terkena penyakit menular seksual (PMS). Penyakit ini
ditandai dengan rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
6) Sifilis
Penyakit ini menyerang
pria. Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema
pallidium yang ditandai dengan berbagai gejala yaitu:
· Luka
pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir.
· Pembengkakan
getah bening pada bagian paha.
· Bercak-bercak
di seluruh tubuh.
· Tulang
dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh terutama pada bagian tangan dan telapak
kaki.
Gejala ini bisa hilang
walaupun bakteri masih terdapat di dalam tubuh. Bakteri ini dapat menyerang
otak hingga mengalami kebutaan dan gila. Penyakit ini dapat menular ke orang
lain. Pengobatan dapat dilakukan dengan antibiotik yang diberikan segera.
7) Herpes Genetalis
Herpes merupakan
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus herpes yang ditandai dengan rasa
gatal dan sakit di sekitar alat kelamin.
8) Hipogonadisme
Hipogonadisme
merupakan penyakit yang menyerang pria dan ditandai dengan penurunan fungsi
testis. Penyebab penyakit ini adalah adanya gangguan pada interaksi hormon yang
menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan penyakit hipogonadisme adalah dengan terapi hormon.
9) Gonore
Penyakit gonore atau
yang biasa disebut kencing nanah disebabkan oleh bakteri. Gejala penyakit ini
adalah keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin, muncul rasa panas,
dan sering buang air kecil. Bakteri yang menyebabkan gonore dapat menyebar ke
seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat
mengakibatkan kemandulan. Gonore dapat disembuhkan dengan penggunaan antibiotik
secara cepat.
10) Kanker Ovarium
Kanker ovarium
merupakan kanker yang menyerang ovarium pada alat kelamin wanita. Gejala
penyakit ini tidak jelas namun biasanya ditandai oleh rasa pegal pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan, atau mengalami pendarahan abnormal pada
vagina. Kanker ovarium dapat ditangani dengan kemoterapi dan pembedahan.
11) Endometriosis
Endometriosis
merupakan penyakit dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah
rahim yaitu ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita. Gejalanya
adalah nyeri pada bagian perut, pinggang sakit, dan rasa tidak nyaman
berlebihan saat menstruasi.
12) Kanker Rahim
Kanker rahim (uterus)
adalah kanker yang sering terjadi di endometrium. Endometrium merupakan tempat
dimana janin tumbuh. Penyakit ini menyerang wanita yang berusia diantara 60
sampai 70 tahun.
13) Keputihan
Ada 2 macam
keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila
lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja
dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut
dikatakan tidak normal.
14) Infeksi Vagina
Infeksi ini menyerang
wanita usia produktif terutama yang telah menikah. Penyebabnya adalah hubungan
kelamin. Penyakit ini ditandai dengan keputihan dan timbul gatal-gatal.
15) Hernia Inguinal
Hernia Inguinal
merupakan gangguan atau kelainan yang ditandai dengan sebagian usus terdorong
menembus dinding abdominal dan masuk ke selangkangan atau skrotum. Kelainan ini
terlihat sebagai suatu pembengkakan di daerah selangkangan. Kelainan ini dapat
ditangani dengan cara pembedahan.
16) Kandida
Kandida merupakan
bermacam-macam jamur yang hidup di saluran pencernaan, saluran kemih, dan
genital. Jamur kandida yang biasa menyebabkan infeksi adalah Kandida albikans.
Gejala yang terjadi jika infeksi terjadi pada vagina adalah gatal-gatal pada
bagian kemaluan terutama pada malam hari serta keluarnya cairan vagina berwarna
pekat seperti keju sampai dengan keruh encer. Jamur ini dapat menular melalui
persetubuhan. Penyakit ini dapat ditangani dengan obat anti jamur.
17) Penyempitan Saluran Telur/Oviduk
Kelainan ini merupakan
faktor bawaan atau karena infeksi. Saluran telur yang sempit akan menyulitkan
sperma untuk mencapai bagian dalam oviduk. Akibatnya adalah terjadi kesulitan
dalam proses pembuahan.
18) Fibroadenoma
Fibroadenoma merupakan
tumor jinak yang ditandai dengan adanya benjolan kenyal pada payudara. Penyakit
ini dapat diobati dengan operasi.
19) Condyloma
Condyloma merupakan
gangguan yang ditandai dengan benjolan seperti bunga kol atau jengger ayam.
Penyakit ini dikenal sebagai kutil kelamin. Condyloma merupakan penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pengobatan
dapat dilakukan dengan obat oles, obat suntik, atau operasi.
20) Kanker Prostat
Kanker prostat merupakan
kanker yang berkembang di bagian kelenjar prostat pada pria. Sel kanker prostat
dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya terutama pada tulang dan lymph node.
Ciri-ciri kanker prostat adalah kesulitan buang air kecil, rasa sakit di bagian
prostat, impotensi, dan lainnya.
21) Pseudohermaphrodite
Kelainan ini sangat
langka. Pseudohermaphrodite merupakan kelainan dimana bentuk alat kelamin
seperti laki-laki dan perempuan namun tidak sempurna. Kelaminnya memiliki penis
yang sangat kecil namun tidak memiliki testis. Bahkan pada beberapa bayi
ditemukan jaringan testis dan ovarium. Penyakit ini adalah bawaan sejak lahir.
22) Ejakulasi Dini
Ejakulasi dini
merupakan gangguan dimana pria tidak dapat mengendalikan proses ejakulasi.
23) Impotensi
Impotensi adalah
gangguan pada laki-laki yang membuat penis tidak dapat melakukan ereksi.
Impotensi disebabkan oleh faktor hormonal, faktor psikologis, atau emosional
seseorang.
24) Mikropenis
Mikropenis merupakan
kelainan pada laki-laki dimana penis berukuran di bawah rata-rata.
25) Vulvovaginatis
Vulvovaginatis
merupakan peradangan pada vulva dan vagina yang menyebabkan keputiha. Penyakit
ini disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.
C. Beberapa Upaya Pencegahan yang Dapat
Dilakukan
1. Setelah buang
air kecil atau besar
Usahakan untuk selalu
mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah
dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk
mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya membersihkan
dengan air bersih.
2. Kebersihan
pakaian dalam
Sepatutnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak dua kali
untuk menjaga kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam yang dapat
mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat kelamin.
Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan itu
keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda.
3. Menggunakan
toilet umum
Siramlah sebelum
menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah penularan jika ada pengguna
lainnya adalah penderita penyakit kelamin. Sebaiknya gunakan selalu air yang
keluar melalui keran atau tissu dan hindari penggunaan dari bak/ember, karena
menurut penelitian air yang tergenang di toilet umum mengandung 70% jamur
candida albicans (penyebab keputihan dan rasa gatal pada vagina).
4. Merawat rambut
yang tumbuh di sekitar alat kelamin
Hindari membersihkan
bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut karena akan ada lubang pada bekas
bulu kemaluan tersebut dan menjadi jalan masuk bakteri, kuman, dan jamur.
Selanjutnya dapat menimbulkan iritasi dan penyakit kulit. Perawatan bulu itu
disarankan untuk dirapikan saja dengan memendekkan, dengan gunting atau dicukur
tetapi sebelumnya menggunakan busa sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat
cukur khusus yang lembut, dan sudah dibersihkan dengan sabun dan air panas.
Perlu diketahui setelah menggunakan simpan dalam tempat yang bersih dan kering,
jangan di tempat yang lembab dan jangan menggunakannya secara bergantian bahkan
dengan suami/isteri. Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat
kelamin, yaitu berguna untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan
bakteri jahat serta menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina, menjaga
alat kelamin tetap hangat dan merupakan bantalan ketika berhubungan seksual dan
melindungi dari gesekan. Sehingga perlu rajin menjaganya agar tidak menjadi
sarang kutu dan jamur.
5. Pemakaian
pantyliner
Pemakaian pantyliner
tidak dianjurkan digunakan setiap hari, sebaiknya Pantyliner hanya digunakan
ketika keputihan. Akan lebih baik jika membawa celana dalam pengganti daripada
menggunakan pantyliner tiap hari.
6. Hindari
menggunakan celana dalam dan celana jeans yang sangat ketat
Memakai celana dalam
dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah selangkangan dapat menyebabkan
kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat menyebabkan daerah tersebut
berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan teriritasi. Pemakaian celana ketat
itu bagi pria dapat membuat peredaran darah yang tidak lancar dan membuat penis
serta testis dalam keadaan panas. Panas yang berlebihan oleh suhu, keringat dan
pakaian yang terlalu ketat, dapat menurunkan kualitas sperma.
7. Hindari untuk
menggunakan minyak wangi/parfum atau bedak menggunakan ke vagina
Vagina memiliki
tingkat keasaman sendiri yang sebaiknya tidak dirusak oleh masuknya
cairan-cairan yang mengandung bahan-bahan kimia yang tidak cocok untuk kultur
di permukaan atau di dalam vagina. Jika alat kelamin Anda terasa berbau tidak
enak, Anda harus memperbaiki cara Anda merawat dan membersihkannya, dan
tentunya bukan dengan cara menyemprotkan parfum.
8. Jangan malas
mengganti pembalut
Bagi para wanita yang
sedang menstruasi/haid untuk tidak malas mengganti pembalut karena ketika
menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan pembalut yang telah ada gumpalan
darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Usahakan untuk
mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau sudah merasa tidak nyaman.
Jangan lupa bersihkan vagina sebelumnya ketika mengganti pembalut.
9. Hindari prilaku
seks bebas
Tidak melakukan
Hubungan seksual dengan yang bukan pasangan yang sah. Kalau terpaksa
melakukannya, gunakan kondom. Berganti-ganti pasangan membuat Anda rentan pada
penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Bila pasangan sah nya menderita penyakit
kelamin, pergunakanlah kondom dan segeralah berobat bersama ke dokter.
10. Pemeriksaan
rutin
Usahakan untuk selalu
melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
E. Kesimpulan
Organ sistem reproduksi dibagi menjadi 2 yaitu organ reproduksi pria dan
wanita. Bagian-bagian pada organ reproduksi pria dan wanita berbeda-beda dan
memiliki fungsi yang berbeda pula. Banyak sekali penyakit yang menyerang sistem
reproduksi manusia, seperti AIDS, kandida, kanker vagina, kanker prostat,
kanker rahim dan yang lain sebagainya. cara atau upaya pencegahan penyakit
sistem reproduksi manusia antara lain: menjaga kebersihan pakaian dalam,
hati-hati dalam memakai toilet umum, menghindari penggunaan parfum pada alat
kelamin, menghindari penggunaan celana dalan dan celana jeans ketat dan lain
sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar