Selasa, 25 Oktober 2016

JURNAL TELAAH BIOLOGI SMP 2



Jurnal telaah Biologi smp 15320032

A.    Identitas

    Nama                       : Lisa Murtianingsih
    NPM                       : 15320032
    Prodi                       : Pendidikan biologi
    Kelas                       : A
    Mata kuliah             : Telaah biologi
    Dosen pengampau   : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil  Lepiyanto ,M.Pd
    Pertemuan               : 2 (kedua)

B.     Pengantar

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum wr,wb
                                                 
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan JURNAL TELAAH BIOLOGI SMP pada topik kedua ini dengan baik, Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampuh yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan jurnal ini. Saya menyadari bahwa penulisan jurnal ini tidak jauh dari kesalahan serta kekurangan. Hal itu karena keterbatasan pengetahuan saya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca..

Metro, 25 Oktober 2016
     Penyusun,

   
Lisa Murtianingsih

NPM: 15320032









C.    Subtansi Kajian

        Kelas VIII, Semester 1

       SK:  1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
       KD: 1.3  Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

D.    Review Pembelajaran

1.      Pengertian Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab selanjutnya di semester yang akan datang.
2.      Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
3.     Sistem Gerak Manusia

A.    Sistem Gerak, terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.

B.     Sistem Rangka
Kegunaan  rangka pada manusia adalah
a)     memberi bentuk pada tubuh,
b)     melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
c)      tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
d)      untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
e)     tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).

a.     Sistem Sendi
1.     Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
a)     Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.
b)      Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
c)     Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.
2.     Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:
a)     Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh: Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b)      Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah. Contoh: Persendian pada siku.
c)     Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.
d)      Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan padaruas-ruas tulang belakang.
e)      Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
4.     Sistem Otot
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgyIoifSrz5NsqedFCn808LU9IUnQsYu47VNL3ygUyTCHZMqWpUizTmnPGs-KMWxrGP-cndbe5c7UuEtkjQqpAt_WnnVtUnmH5WoNcNSJ72SK5LjGokTa-19zgeutcspEfR2S9IWttglbc/s640/sel+otot.JPG
1.      Otot polos

a)      Otot polos
berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
b)      Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnyaotot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot perut, dan sebagainya. Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.
c)      Otot Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.

2.      Cara kerja otot

a. Otot bekerja antagonis
artinya dua otot bekerja secara berlawanan, misalnya otot bisep (di lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan atas belakang), bekerja berlawanan untuk membengkokan dan meluruskan lengan bawah. Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep berkontraksi, otot trisep relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot bisep relaksasi.

b. Otot bekerja sinergis
artinya dua otot bekerja secara bersamaan, misalnya otot dada dan otot rusuk bersama-sama berkontraksi mengangkat tulang rusuk pada saat menghirup udara.



5.      Gangguan-gangguan pada Sistem Gerak

1. Gangguan dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit,
misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan
 misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi
misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor.
d. Rickets
 merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis
 suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.

f. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhoPrNSGdT3YgAj2WjTh7rP9wiWdGyvNI7vFBxJn7liHRqi2YqqPb7gbpGD9roI_Fqus4O3Bu87JMhrQSc9ONxWBS1m65_PL2pLyqLxUX0Kts79-H-NNwxbzfU71KbYVFYqF82xY0r-HAc/s320/KIFOSIS+LORDOSIS+SKOLIOSIS.jpg
1)      Lordosis
yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu membengkok ke depan. Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak tidak lurus.
2)      Kifosis
yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu membengkok ke belakang.
3)      Skiliosis
yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau kiri.

6.      Gangguan pada otot
Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi
yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Atrofi dapat terjadi karena kurangnya aktivitas otot.



b.      Stiff atau kaku leher
yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.
c.       Hernia abdominalis
yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke bawah.
d.      Kram
yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat. Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e.       Arthritis
merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
f.       Lepas Sendi
dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.


E.    Kesimpulan
Sistem gerak terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya. Tulang leher terdiri atas 7 ruas. Ruas pertama tulang leher disebut tulang atlas, sedangkan ruas kedua dari tulang leher disebut tulang pemutar. Tulang punggung sebanyak 12 ruas, tulang pinggang 5 ruas, tulang kelangkang 5 ruas, dan tulang ekor 4 ruas.  Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan sangat mengganggu sistem gerak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar