A.
Identitas
Nama : Lisa Murtianingsih
NPM : 15320032
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata kuliah : Telaah biologi
Dosen
pengampau : Dr.
Muhfahroyin M.Ta. dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : 2 (kedua)
B.
Pengantar
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
wr,wb
Puji syukur kehadirat
Allah Swt atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan JURNAL TELAAH
BIOLOGI SMP pada topik kedua ini dengan baik, Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada Dosen pengampuh yang telah membimbing kami dalam
menyelesaikan jurnal ini. Saya menyadari bahwa penulisan jurnal ini tidak jauh
dari kesalahan serta kekurangan. Hal itu karena keterbatasan pengetahuan saya.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca..
Metro, 25 Oktober 2016
Penyusun,
Lisa Murtianingsih
NPM:
15320032
C.
Subtansi Kajian
Kelas VIII, Semester 1
SK: 1. Memahami
berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KD:
1.3
Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
D.
Review Pembelajaran
1. Pengertian Gerak
Salah satu
ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan
berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian
tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan
hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak. Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh
kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan
demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak
pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan
tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ
tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada bab
selanjutnya di semester yang akan datang.
2. Alat gerak
Alat-alat
gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif
berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan
bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang
disebut sistem gerak.
Tulang
disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya
sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka
tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat
pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang
mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut
alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan
myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin
inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan
bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
3.
Sistem Gerak Manusia
A. Sistem
Gerak, terdiri
atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.
Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan
berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.
B. Sistem Rangka
Kegunaan rangka pada manusia
adalah
a) memberi
bentuk pada tubuh,
b) melindungi
alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
c) tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak
aktif),
d) untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
e) tempat untuk
membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).
a.
Sistem Sendi
1.
Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu
a)
Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat
digerakkan karena terbentuk dari hubungan antartulang yang erat. Contoh:
Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.
b)
Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan
dan kaki, persendian antara tulang rusuk dan tulang dada.
c)
Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan yang lebih bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling
berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi minyak sendi (cairan sinovial).
Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi persendian.
2.
Berdasarkan
arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan
menjadi:
a)
Sendi
peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh:
Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.
b)
Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan
satu arah. Contoh: Persendian pada siku.
c)
Sendi
putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.
d)
Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerakan bergeser. Contoh: Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan
padaruas-ruas tulang belakang.
e)
Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya
gerak dua arah atau gerakan seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara
tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.
4.
Sistem Otot
1. Otot polos
a) Otot polos
berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya
membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat pada organ-organ
bagian dalam tubuh kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah
dan lain sebagainya. Otot polos
bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
b) Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan
mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik. Otot lurik melekat pada rangka
sehingga ada yang menyebutnyaotot rangka, misalnya otot lengan, otot paha, otot
perut, dan sebagainya. Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita
dan gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.
c) Otot
Jantung
Otot jantung mempunyai kenampakan
menyerupai otot lurik, namun gerakannya adalah secara tidak sadar. Otot jantung
bekerja secara teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak kita.
2. Cara kerja
otot
a. Otot bekerja antagonis
artinya dua otot bekerja
secara berlawanan, misalnya otot bisep (di lengan atas depan) dan otot trisep
(di lengan atas belakang), bekerja berlawanan untuk membengkokan dan meluruskan
lengan bawah. Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep berkontraksi, otot
trisep relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot
bisep relaksasi.
b. Otot bekerja sinergis
artinya dua otot bekerja
secara bersamaan, misalnya otot dada dan otot rusuk bersama-sama berkontraksi
mengangkat tulang rusuk pada saat menghirup udara.
5.
Gangguan-gangguan pada Sistem Gerak
1.
Gangguan dan kelainan pada tulang
a. Kelainan akibat penyakit,
misalnya akibat infeksi kuman
penyakit kelamin yang menyerang sendi lutut.
b. Kelainan karena kecelakaan
misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang
(fisura), dan memar.
c. Kelainan karena
kekurangan zat gizi
misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor.
d. Rickets
merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat
kapur, fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang
berbentuk huruf O dan huruf X.
e. Osteoporosis
suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses
pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena
kekurangan kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.
f. Kelainan karena sikap
tubuh yang salah, antara lain:
1) Lordosis
yaitu tulang
belakang bagian leher dan punggung terlalu membengkok ke depan. Jika dilihat
dari samping, tulang belakang tampak tidak lurus.
2) Kifosis
yaitu tulang
belakang bagian punggung dan pinggang terlalu membengkok ke belakang.
3) Skiliosis
yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau kiri.
6.
Gangguan pada otot
Otot adalah
alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan
sangat mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara
lain sebagai berikut.
a. Atrofi
yaitu
keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Atrofi dapat terjadi
karena kurangnya aktivitas otot.
b. Stiff atau
kaku leher
yaitu leher
terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat terjadi karena adanya
peradangan pada otot trapesius leher.
c. Hernia
abdominalis
yaitu sobeknya dinding perut yang
lemah sehingga usus merosot ke bawah.
d. Kram
yaitu
kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat.
Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e. Arthritis
merupakan peradangan yang terjadi
pada sendi. Dapat terjadi karena banyak mengangkat atau membawa beban terlalu
berat, ataupun infeksi mikroorganisme.
f. Lepas
Sendi
dari tempatnya sehingga ligament
putus /sobek. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan ataupun ketika melakukan
olahraga berat.
E. Kesimpulan
Sistem gerak terdiri
atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak.
Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan
berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya. Tulang leher terdiri atas 7
ruas. Ruas pertama tulang leher disebut tulang atlas, sedangkan ruas kedua dari
tulang leher disebut tulang pemutar. Tulang punggung sebanyak 12 ruas, tulang
pinggang 5 ruas, tulang kelangkang 5 ruas, dan tulang ekor 4 ruas. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada
otot maka akan sangat mengganggu sistem gerak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar