Selasa, 01 November 2016

JURNAL SISTEM PENCERNAAN DAN PERNAFASAN MANUSIA


JURNAL TELAAH BIOLOGI SMP

A . Identitas
Nama                                      :Indah Kurnia Sari
NPM                                        :15320030
Prodi                                       :Pendidikan Biologi
Kelas                                      :Biologi A
Mata Kuliah                           :Telaah Biologi SMP
Dosen pengampu                 :Dr.Muhfahroyin M.Ta
                                                Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan                             : 3 (Tiga)



B . Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
Tiada kata yang patut saya  ucapkan melainkan rasa syukur kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas berupa laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi SMP. walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana.Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah memberikan syafaatnya kepada kita semua.
            Saya ucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi SMP yang berjudul “sistem pencernaan pada manusia”  sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan ringkasan materi ini merupakan bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan materi Telaah Biologi SMP pada pertemuan ketiga dengan topik  sistem pencernaan pada manusia .
Saya menyadari laporan ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya  mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Saya  berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis
Wasalamualaikum wr,wb
                                                                                                Metro ,16 Oktober 2016
                                                                                                Penyusun
                                                                                               
Indah Kurnia Sari






C . Subtansi Kajian
Kelas VIII, Semester 1

SK   :  1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

KD : 1.4  Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan dan hubungannya dengan kesehatan.
KD : 1.5  Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.
1.      Fungsi Makanan Bagi Tubuh
2.      Sistem Organ Pencernaan Makanan Pada Manusia
3.      Gangguan Sistem Pencernaan Manusia
4.      Organ-organ Pernafasan Manusia
5.      Proses Pernafasan Manusia
6.       Gangguan Pada Sistem Pernafasan

D.    Review Pembelajaran

A.      Fungsi Makanan Bagi Tubuh

Salah satu ciri makhluk hidup adalah membutuhkan makanan, tak terkecuali manusia. Kualitas kesehatan tubuh sangat ditentukan oleh kualitas darahnya. Kualitas darah sangat ditentukan oleh kualitas makanan yang dimakan. Setiap manusia mempunyasatui kebutuhan makan yang berbeda, setiap bahan makanan pun memiliki kandungan gizi yang spesifik. Ada beberapa fungsi makanan bagi tubuh, diantaranya adalah :
1)    Sebagai sumber energi
2)    Sumber pengatur dan pelindung tubuh terhadap penyakit
3)    Sumber pembangun tubuh baik untuk pertumbuhan maupun perbaikan tubuh
4)    Sebagai sumber bahan pengganti sel-sel tua yang usang dimakan usia/rusak.
5)    Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan, misalnya keseimbangan air, keseimbangan asam basa dan keseimbangan mineral didalam cairan tubuh
6)    Sebagai penghangat dan pelindung organ penting
7)    Berperan di dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit, misalnya sebagai antioksidan dan antibodi.


B.     Sistem Organ Pencernaan Makanan Pada Manusia

Sistem pencernaan makanan adalah kesatuan alat-alat yang dilibatkan dalam proses pencernaan makanan. Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi beberapa organ, di antaranya sebagai berikut:
1.    Mulut
Merupakan tempat dimulainya pencernaan makanan. Di mulut berlangsung dua jenis pencernaan, yaitu:
a.    Pencernaan mekanik yang dilakukan oloh gigi dan lidah, berupa pengunyahan, pergerakan otot-otot lidah dan pipi untuk mencampur makanan dengan air ludah sebelum makanan ditelan.
b.    Pencernaan secara kimia yang dilakukan oleh kelenjar ludah, yaitu pemecahan amilum menjadi maltosa.

2.    Lidah 

Berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanik, membantu proses mengunyah, menelan, membedakan bermacam rasa. Untuk mendukung fungsi mengenali rasa, pada permukaan lidah terdapat papilla-papila yang di dalamnya terdapat puting-puting pengecap rasa. Macam rasa yang dapat dibedakan oleh lidah adalah manis, asam, asin, dan pahit. Selain itu, lidah juga peka terhadap panas, dingin, dan tekanan.

3.    Kelenjar Ludah 
Merupakan kelenjar penghasil ludah atau air liur (saliva) yang terdiri dari tiga pasang.
a.    Kelenjar parotis berada di bawah telinga, yang berfungsi menghasilkan ludah berbentuk cair.
b.    Kelenjar submandibularis berada di rahang bagian bawah, berfungsi menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
c.    Kelenjar sublingualis berada di bawah lidah, berperan menghasilkan getah yang mengandung air dan lender.
Ludah dalam pencernaan makanan berperan untuk memudahkan dalam menelan makanan dengan cara membasahi dan melumasi makanan. Ludah mengandung enzim ptyalin (amylase) yang berperan mengubah zat karbohidrat (amilum) menjadi maltose (gula sederhana). Enzim ptyalin akan berfungsi maksimal jika berada pada pH 6,8-7 dan pada suhu 37°C.

4.    Gigi 
Berfungsi untuk memotong dan mengoyak makanan yang masuk ke mulut (sebagai alat pencernaan mekanik). Tujuan makanan dipotong dan dikoyak menjadi lebih kecil agar mudah untuk dicerna oleh lambung. Perkembangan gigi dimulai saat anak berusia sekitar enam bulan. Gigi yang pertama kali tumbuh disebut gigi susu. Selanjutnya, pada usia 6-14 tahun gigi susu akan diganti menjadi gigi sulung, selanjutnya akan berkembang menjadi gigi tetap. Gigi susu terdiri dari 4 gigi geraham belakang, 2 gigi taring dan 4 gigi seri pada rahang atas. Pada rahang bawah terdiri dari 4 gigi geraham belakang, 2 gigi seri dan 4 gigi seri. Gigi tetap memiliki rumusan 6 gigi geraham belakang, 4 geraham depan, 2 gigi taring, dan 4 gigi seri pada masing-masing rahang, baik rahang atas maupun rahang bawah.

5.     Lambung
Setelah makanan dikunyah di dalam mulut selanjutnya dibawa ke lambung melalui kerongkongan. Makanan dapat turun ke lambung atas bantuan kontraksi otot-otot kerongkongan tersebut. Selama di lambung, makanan akan diproses secara kimiawi menggunakan enzim-enzim pencernaan, diantaranya:
1)    Renin, zat renin ini hanya dimiliki oleh bayi yang fungsinya untuk mengendapkan protein susu dari air susu ibu (ASI).
2)    Pepsin, zat yang satu ini fungsinya untuk memecah protein menjadi pepton.
3)    Asam Klorida (HCI), fungsinya untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
4)    Lipase, zat lipase fungsinya untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

6.    Usus 12 Jari
Makanan diproses dalam lambung sekitar 3-4 jam, setelah itu dibawa menuju usus 12 jari dan akan dicerna dengan bantuan enzim-enzim dari pankreas. Disamping itu juga terdapat empedu yang dihasilkan oleh hati fungsinya untuk mengemulsikan lemak kemudian dialirkan ke usus 12 jari.

7.    Usus Halus
Setelah itu makanan dibawa ke usus halus untuk diserap kandungannya, seperti lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Sedangkan vitamin dan mineral dapat langsung diserap oleh usus halus tanpa dicerna.

8.    Usus Besar
Kemudian makanan yang tidak dicerna usus halus akan menuju usus besar dan menjadi fases. Air yang masih ada dalam usus besar akan diserap kembali ke usus besar.

9.    Anus
Sisa makanan yang tidak diserap akan dibuang melalui anus.

C.    Gangguan Sistem Pencernaan Manusia

1.    Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.

2.    Diare
Diare adalah suatu kondisi yang ditandai dengan encernya tinja yang dikeluarkan atau buang air besar (BAB) dengan frekuensi yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.


3.    Konstipasi
Konstipasi adalah kondisi tidak bisa buang air besar secara teratur atau tidak bisa sama sekali. Jika mengalaminya, Anda biasanya akan mengalami gejala-gejala tertentu. Misalnya tinja Anda menjadi keras dan padat dengan ukuran sangat besar atau sangat kecil.

4.    Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Dilihat dari waktu terjadinya, gastritis dibagi menjadi dua:
·         Gastritis akut atau muncul secara mendadak dan cepat reda.
·         Gastritis kronis atau terjadi secara perlahan dan berlangsung lama.
5.    Disentri
Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Ada dua jenis utama disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu disentri basiler atau sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella dan disentri amoeba atau amoebiasis yang disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba histolytica yang biasanya ditemukan di daerah tropis. Disentri basiler biasanya lebih ringan dibanding dengan disentri amoeba.

6.    Maag
Maag atau radang lambung atau tukak lambung adalah gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut.
Penyebab utama sakit maag ada dua, yakni bakteri helicobacter pylori (H. pylori) dan penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS), seperti ibuprofen atau aspirin dalam waktu yang cukup panjang. Bakteri H. pylori merupakan bakteri yang dapat mengiritasi dan menyebabkan munculnya luka pada lambung atau usus bagian atas.


7.    Tukak Lambung
Tukak lambung adalah luka yang muncul pada dinding lambung akibat terkikisnya lapisan dinding lambung. Luka ini juga berpotensi muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum) serta kerongkongan (esofagus).

8.    Radang Usus Buntu
Radang usus buntu (Appendicitis) merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu telah meradang dan membuatnya rentan pecah, ini termasuk darurat medis serius. Operasi dilakukan untuk penyembuhan radang usus yang membengkak.

9.    Wasir Atau Hemoroid
Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena wasir berada di dalam atau di sekitar bokong, baik di dalam rektum atau di dalam anus. Kebanyakan hemoroid adalah penyakit ringan dan bahkan tidak menimbulkan gejala.

10.  Cacingan
Biasanya orang yang mengalami cacingan terjadi karena kurangnya menjaga kebersihan sehingga memungkinkan telur-telur cacing akan masuk ke dalam mulut dan hidup di dalam usus manusia, biasanya anak-anak yang kurang menjaga kebersihan saat bermain di luar akan rentan tertular penyakit cacingan ini.

D.    Organ-organ Pernafasan Manusia
1. Hidung (Cavum Nasalis)
Rongga hidung termasuk alat pernapasan pada manusia paling luar, dan merupakan alat pernapasan paling awal. Udara keluar masuk melalui rongga hidung. Rongga hidung selalu lembap karena adanya selaput lendir. Di dalam rongga hidung juga terdapat rambut-rambut pendek dan halus. Selaput lendir dan rambut-rambut halus ini berfungsi menyaring debu dan kotoran yang masuk bersama udara, melekatkan kotoran pada rambut hidung, mengatur suhu udara pernapasan, dan mengenali adanya bau
2. Tenggorokan (Faring)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings)  pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis) dan epiglotis atau katup pangkal tenggorokan. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara
3.  Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berbentuk seperti pipa dengan panjang kurang lebih 10 cm dan terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
4. Pangkal Tenggorokan (Laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Bagian dalam dindingnya digerakkan oleh otot untuk menutup serta membuka glotis. Glotis adalah lubang mirip celah yang menghubungkan faring dengan trakea.
5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)
Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Jumlahnya sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu menuju paru-paru kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
6. Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.
7. Paru-Paru (Pulmo)
Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
8. Alveolus
Bronkiolus bermuara pada alveol (tunggal: alveolus), struktur berbentuk bola-bola mungil yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler darah. Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir langsung bersentuhan dengan udara.
E.     Proses Pernafasan Manusia
Pernapasan perut dalam sistem pernapasan manusia pada proses inspirasi dan ekspirasi akan dijelaskan sebagai berikut:
1.    Bagaiman pernapasan perut dalam sistem pernapasan manusia
Inspirasi: Otot otot antar tulang rusuk berkontraksi, tulang rusuk terangkat sehingga otot diafragma mendatar, dan mengakibatkan volume rongga dada membesar dan tekanan udaranya mengecil menyebabkan terjadinya aliran udara dari luar masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi: Otot otot antar tulang rusuk mengendur dan tulang rusuk ujung ujungnya turun, dan mengakibatkan volume rongga dada mengecil dan tekanan udaranya menjadi besar. Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa ke luar tubuh.
2.    Bagaimana pernapasan dada dalam sistem pernapasan manusia
Pernapasan dada dalam sistem pernapasan pada manusia pada proses inspirasi dan ekspirasi akan dijelaskan sebagai berikut:
Inspirasi : Otot otot perut mengendur hingga otot diafragma posisinya mendatar, dan akibatnya volume rongga dada membesar dan tekanan udaranya mengecil. Hal ini menyebabkan terjadinya aliran udara luar masuk ke dalam paru-paru.
Ekspirasi: Otot otot perut menekan kepada otot otot diafragma sehingga posisinya menonjol ke atas, sehingga volume rongga mengecil dan tekanan udaranya menjadi membesar. Hal ini menyebabkan udara di dalam paru paru dipompa keluar tubuh.

F.     Gangguan Pada Sistem Pernafasan

1.     Efisema
Emfisemadisebabkan hilangnya elastisitas alveolus.Asap rokok dan kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
2.     Pneumonia
Pneumoniaatau Logenstekingyaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh diplococcus pneumoniae.
3.     Influenza
Influenza disebabkan oleh virus influenza.Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
4.     Asma
Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat menurun.


5.     TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus

KESIMPULAN
Sistem pencernaan makanan adalah kesatuan alat-alat yang dilibatkan dalam proses pencernaan makanan. Sistem pencernaan manusia terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi beberapa organ, di antaranya: mulut, lidah, kelenjar ludah, gigi, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar dan anus.
Gangguan yang terdapat pada sistem pencernaan yaitu: hepatitis, diare, konstipsi, gastritis, disentri, maag, tukak lambung, radang usus buntu, wasir atau hemoroid dan cacingan.
Pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Organ-organ pernafasan manusia diantaranya yaitu:hidung, tenggorokan, batang tenggorokan, pangkal tenggorokan, cabang tenggorokan, bronkiolus, paru-paru dan alveolus.
Beberapa gangguan yang dapat menyerang sistem pernafasan pada manusia, diantaranya:efisema, pneumonia, influenza, asma, dan TBC.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar