Sistem peredaran
darah dan transportasi pada tumbuhan
Nama :Lisa Murtianingsih
Npm :15320032
Kelas :Biologi
A
Prodi :Pendidikan
Biologi
Mata
Kuliah :Telaah Biologi Smp
Dosen Pengampu :Dr.Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya saya
dapat menyelesaikan tugas akhir semester Biologi ini dengan pembahasan “SISTEM
PEREDARAN DARAH DAN TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN”. Saya berharap melalui makalah
ini kita dapat termotivasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan
prestasi dalam berbagai hal.
Bahwa menuntut ilmu bukan sekedar untuk memperoleh nilai tinggi, tetapi
ilmu yang telah diserap dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masukan
yang konstruktif selalu saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Saya menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya
mengharapkan kritikan maupun saran yang bersifat membangun sehingga makalah ini
menjadi lebih sempurna.
Metro, 08 November 2016
Penyusun
Lisa
Murtianingsih
Substansi Kajian
Adapun substansi kajian yang di
sampaikan yaitu
a. sistem peredaran darah pada manusia
1. darah
2. jantung
3. pembuluh darah
4. pembuluh darah manusia
b. gangguan sistem peredaran darah pada
manusia
c. transportasi pada tumbuhan
1. sistem transportasi pada tumbuhan
secara ekstra vaskuler
2. sistem transportasi pada tumbuhan
secara intra vaskuler
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Darah
a. Darah
Pengertian darah berasal dari bahasa yunani yakni hemo,
hemato dan haima yang berarti darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada
semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan
zat-zat dan okigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia
terhadap virus atau bakteri. Darah merupakan salah satu komponen sistem
transport yang sangat vital keberadaanya. Bagian-bagian
darah terdiri dari: Sel-sel darah (bagian yg padat) dan Plasma Darah (bagian yg
cair). Sel-sel darah dibedakan Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah
putih), dan Trombosit (keping darah). Plasma Darah dibedakan Serum dan
Fibrinogen
b. Fungsi Darah
a) Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang
dilakukan oleh plasma darah
b) Mengangkut gas CO2 sisa oksidasi dari sel
tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh dilakukan oleh Eritrosit.
c) Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar
endokrin yang dilakukan oleh plasma darah.
d) Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan
oleh Eritrosit
e) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang
dilakukan oleh Leukosit
f) Menutup luka yang dilakuakn oleh Trombosit
g) Menjaga kestabilan suhu tubuh, dilakukan oleh plasma
darah
2.2.ALAT PEREDARAN DARAH
a. Jantung
Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh. Terletak di rongga dada sebelah kiridan diatas diafragma. Jantung
terdiri dari empat ruang, yaitu ;
1. Serambi kanan, berfungsi menerima darah kotor
(mengandung banyak karbondioksida) dari seluruh tubuh.
2. Bilik kanan, berfungsi menerima darah
kotor dari serambi kanan dan memompa darah ke paru-paru (untuk pertukaran
dengan oksigen).
3. Serambi kiri, berfungsi menerima darah
bersih (mengandung bangak oksigen dari paru-paru).
4. Bilik kiri, berfungsi menerima darah bersih dari
serambi kiri dan memompa darah ke seluru tubuh.
b. Pembuluh darah,
Pembuluh darah merupakan saluran yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya
darah dari seluruh tubuh ke jantung atau sebaliknya. Pembuluh darah terbagi
menjadi dua, yaitu :
1. Pembuluh nadi (arteri), berfungsi
mengalirkan darah meninggalkan jantung menuju seluru tubuh.
2. Pembuluh balik (vena), berfunsi mengalirrkan darah dari tubuh
menuju ke jantung.
Tabel perbedaan arteri dan vena.
Pembuluh nadi
(arteri)
|
Pembuluh balik
(vena)
|
Tempatnya dibagian dalam tubuh
|
Tempatnya dekat permukaan tubuh
|
Memiliki satu katup, berada di dekat jantung
|
Memiliki katup di sepanjang pembuluh
|
Aliran darah meninggalkan jantung
|
Aliran darah menuju ke jantung
|
Denyutt terasa
|
Denyut tidak terasa
|
Membawa darah bersih yang kaya akan oksigen
|
Membawa darah kotor yang kaya akan karbondioksida
|
Jika terjadi luka darah akan memancar
|
Jika terjadi luka darah tidak akan memancar
|
Dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastic
|
Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis
|
2.3. Komponen Darah
a. Plasma darah
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 %
protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama
Nacl.
Plasma
darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya
jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup.Sel-sel darah tidak
terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang
belakang.
Ada
tiga macam sel-sel darah yaitu :
1. Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm,
eritrosit cekung dibagian tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak berinti. ( Istamar
syamsuri,dkk.2006 ). Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin.
Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika hemoglobin mengikat O2, maka
eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi
merah kebiruan.
Proses
Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.
Sel
yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel batang mieloid ) yang
mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit
bertahan selama rata-rata 120 hari.Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah.
Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa ( lien ) dan hati.Jumlah Eritrosit
bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal
seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta
permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permili
2. Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil,
eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan
basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut granulosit.Sedangkan
limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula ). Bahan-bahan yang
di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal
nya sel-sel lainnya.Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit
permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 %
basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.Masa hidup leukosit berbeda-beda,
granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara,
tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun
selama 100-300 hari.
3. Trombosit ( keping-keping darah )
Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping darah
berbentuk cakram dan tidak berinti.Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari,
setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan. Jumlah keping
darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.
2.4.Ciri-ciri darah
Dari kiri: Plasma, Pembuluh Darah, Leukosit, Trombosit,
dan Eritrosit
|
a) Eritrosit, memiliki ciri-ciri bentuk bulat pipih,
tidak berinti, cekung dibagian tengah, berwarna merah karena mengandung
Hemoglobin
b) Leukosit, memiliki ciri-ciri mempunyai inti, tidak
berwarna, bentuk tidak tetap, bergerak amoboid, dapat menembus dinding pembuluh
c) Trombosit, memiliki ciri-ciri bentuk tidak teratur,
tidak berinti
d) Plasma darah, adalah cairan darah berwarna jernih
kekuningan
1. Jantung
Ruang Jantung Manusia
|
a) Jantung terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan,
bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri.
b) Bilik Kanan berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
c) Bilik Kiri, berfungsi memompa darah ke paru-paru
d) serambi kanan, menerima darah dari seluruh tubuh
e) serambi kiri, menerima darah dari paru-paru
2. Pembuluh Darah
Pembuluh Nadi, Pembuluh Balik, dan Pembuluh Kapiler
|
a). Pembuluh Arteri (Nadi) ciri-cirinya :
·
Letak tempat Agak ke dalam
·
Dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis
·
Aliran darah Berasal dari jantung
·
Denyut terasa
·
Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
·
Bila ada luka Darah memancar keluar
b) Pembuluh Vena (Balik) ciri-cirinya:
·
Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
·
Dekat dengan permukaan tubuh (tipis
kebiru-biruan)
·
Aliran darah Menuju jantung
·
Denyut tidak terasa
·
Katup Disepanjang pembuluh
·
Bila ada luka Darah Tidak memancar
c) Pembuluh Kapiler,sebagai penghubung pembuluh vena dan
arteri.
4. Sistem peredaran darah manusia
Urutan Peredaran Darah Manusia
|
Sistem peredaran darah tertutup, karena
darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah
a. Peredaran darah besar, peredaran darah
dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Urutannya : bilik
kiri jantung ®
aorta ®
(arteri) pembuluh nadi ® tubuh ® vena ® serambi kanan ® bilik kanan jantung.
b. Peredaran darah kecil, peredaran darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung, urutannya : bilik kanan ® arteri pulmonalis ® paru-paru ® vena pulmonalis ® serambi kiri ® bilik kiri jantung.
c. Sistem peredaran darah ganda, karena sekali beredar ke
seluruh tubuh, darah melewati jantung dua kali.
d. Peredaran darah lengkap, urutannya: bilik kiri
=>seluruh tubuh => serambi
kanan => bilik kanan =>paru-paru
=> serambi kiri => bilik kiri.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat
cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui
dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus
yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)
2.5. Mekanisme Penggumpalan Darah
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
1.
Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan
mengeluarkan
zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.
2.
Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga
terjadi
kehilangan
darah.
3.
Pembentukan benang-benang fibrin.
Faktor penggumpalan darah :
Dari
trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.
Tronbin
akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-benang fibrin.
2.6.Penggolongan Darah
1.Aglutinogen
adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap
penggumpalan
darah ( aglutinasi ).
2.Aglutinin
adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel misalnya anti bodi. Dr.karl
landsteiner
seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria ( 1868-1943 ), dan
Julius
Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah manusia.
Sistem
Penggolongan Darah
1.Golongan darah sistem A B O
Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A,
B, AB, dan O.
·
Apabila pada sel darah merah seorang tidak terdapat
aglutinogen A atau pun B maka darah di golongkan O
·
Jika hanya terdapat aglutinogen A darah di golongkan A
·
Jika hanya terdapat aglutinogen B darah di golongkan B
·
Jika terdapat aglutinogen A dan B darah digolongkan AB.
2.Golongan darah sistem Rhesus.
Golongan
darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya anglutinogen Rhesus (Rh )yang
disebut juga faktor Rhesus.
2.7. Peredaran
darah manusia
Kedaan jantung saat memompa darah
(kontraksi) adalah menguncup, sedangkan saat tidak memompa darah (relaksasi)
adalah mengembang. Peredaran darah dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Peredaran darah besar, peredaran darah
dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Urutannya : bilik
kiri jantung ® aorta ®
(arteri) pembuluh nadi ® tubuh ®
vena ® serambi kanan ® bilik kanan jantung.
b. Peredaran darah kecil, peredaran darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung,urutannya : bilik kanan ® arteri pulmonalis ® paru-paru ®
vena pulmonalis ® serambi kiri ® bilik kiri jantung.
2.8. Gangguan pada sistem peredaran darah
1. Anemia, gangguan berupa berkurangnya
sel darah merah.
2. Leukimia, penyakit yang disebabkan
oleh bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali.
3. Hemofilia, penyakit darah sukar
memebku ketika terjadi luka.
4. Hipertensi, gangguuan berupa tekanan
darah tinggi.
5. Hipotensi, gangguan berupa tekanan
darah rendah.
6. Varises vena, kelaianan berupa
pelebaran vena di permukaan kulit.
7. Stroke, kematian jaringan otak karena
berkurangnya aliran darah dan oksiigen ke otak.
8. Gagal jantung, keadaan jumlah darah
yang dipompa oleh jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan normal
tubuh akan oksigen dan zat makanan
B. PengertianTransportasi Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan
pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat
rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal
spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang
terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh tapis (floem).
a. Jenis Transportasi pada Tumbuhan
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara
pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu secara
ekstravaskuler dan intravaskuler.
1.
Transportasi ektravaskuler
Transportasi ektravaskuler merupakan
pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh
pengangkut.Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah
horisontal. Pengangkutan air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian
masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh
angkut. Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan :
·
Transportasi/
lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang
antar sel. . Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang
oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita
kaspari. Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui
sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas
karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
·
Transportasi/
lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup dari
sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur
simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusa
2. Transportasi intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah
proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam
xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara
vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu
(xylem).Sedangkan
pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan
oleh pembuluh tapis (floem) dan disebut pula dengan istilah translokasi.
a.
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah
salah satu kelompok jaringan permanen
yang dimiliki tumbuhan hijau
berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan
ini disebut juga pembuluh dan
berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang
diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Ada dua
kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara.Pembuluh kayu (xilem)
mengangkut cairan dan zat hara menuju daun.Sumbernya dapat berasal dari akar
(yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan.Pembuluh tapis (floem)
mengangkut hasil fotosintesis (terutama gulasukrosa) dan
zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.Pada
akar dan batang, xylem dan floem biasanya tersusun konsentris, xylem berada di
bagian dalam sedangkan floem di bagian luarnya.Terdapat beberapa perkecualian
pada susunan ini.Sebagian anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik.Di
antara keduanya terdapat lapisan kambium pembuluh/vaskular.Kambium inilah yang
merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan pengangkut
tadi.Pada tumbuhan dikotil antara xylem dan floem dipisahkan oleh lapisan
kambium.Sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat lapisan kambium antara
xylem dan floem.Pada
daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan jaringannya tersusun
pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada daun. Kedua jaringan ini
akan disatukan dalam berkas-berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektin dan
selulosa. Pada daun jagung dan tumbuhan tertentu lainnya, berkas-berkas ini
terlindungi oleh sel-sel khusus yang dikenal sebagai sel-sel seludang berkas
(bundle sheath) yang secara fisiologi berperan dalam jalur fotosintesis yang
khas.
a.
Pembuluh tapis (floem)
Pembuluh
ini biasanya terletak di sisi bawah (abaksial) atau
punggung daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lainnya
(adaksial). Ini menjadi penyebab kutu daun lebih suka bertengger pada sisi
punggung daun karena mereka lebih mudah mencapai pembuluh tapis untuk menghisap
gula.Pembuluh tapis atau floem
berasal dari bahasa Yunani, yaitu
phloos, berarti "pepagan".) adalah jaringan pengangkut pada
tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi hasil
fotosintesis, terutama gula sukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari daun
menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji,
dan umbi. Proses transpor ini disebut sebagai translokasi. Daun merupakan sumber
fotosintat (source), sedangkan organ lain menjadi penampungnya (sink). Arah
pergerakan zat dalam pembuluh tapis berlawanan dengan pembuluh kayu. Dalam
proses ini, bagian yang sangat berperan adalah sel-sel berbentuk silindris
memanjang pada bagian ujung. Floem terdiri atas:
a. Parenkim floem
b. Serabut floem
c. Sklereid
d. Sel pengiring
e. Pembuluh
Berbeda dengan
pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam mengatur
pergerakan hara di dalamnya.Dinding sel-selnya tipis dan memiliki struktur
lubang-lubang.Sel-sel pembuluh tapis dihasilkan oleh kambium pembuluh dan
setelah "masak" tidak kehilangan protoplasma.Dalam sistem pembuluh
tapis, biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel pengiring yang
lebih kecil.Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak
yang jauh dan bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses yang umum
dikenal sebagai aliran tekanan. Konsentrasi gula yang tinggi di daun akan
bergerak ke sel-sel dengan gradien konsentrasi yang lebih rendah. Pergerakan
ini dikendalikan oleh proses biokimia pada organ-organ lainnya. Sebagai contoh,
perkembangan buah dan biji memerlukan energi tinggi. Proses perkembangan ini
akan menarik banyak gula dan substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan
organ lainnya. Kompetisi antar organ untuk mendapatkan pasokan energi dapat
terjadi.Dalam pertanian, pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap
dilakukan untuk menekan kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang
dikehendaki pasar.
b.
Xylem
Kata xylem
berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu
xylon, yang berarti "kayu". Xylem berfungsi mengangkut air dan
zat hara lain yang terlarut dari akar menuju daun dengan melewati batang.
Bagian yang sangat berperan dalam proses ini adalah pembuluh dan trakeid. Xylem
tersusun atas:
a. Parenkim xylem
b. Serabut xylem
c. Trakeid
d. Pembuluh
Pergerakan air
pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu
(mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor
penggerak utama adalah transpirasi.Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar
akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah
sekitar perakaran.Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air mencapai
ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.
Sel-sel xilem memiliki beberapa
tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji
terbuka), trakeida, dan serabut trakeida.
a. Trakea dapat dikatakan
pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding sel
lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian ujung
atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan dengan
sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.
b. Trakeid
berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga
mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi
sehingga pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak
memiliki noktah-noktah. Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki
dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit
dan selnya lebih memanjang. Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel
parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan
bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat
(penyokong).
b.Penyerapan Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa
O2, CO2, air dan unsur hara. Mekanisme proses penyerapan
dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor
aktif.
1. Imbibisi :merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan
antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang. Misal
masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air
beberapa jam.
2. Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari
daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal
pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan,
penyebaran setetes tinta dalam air.
3.Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah
(hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.
4.Transport aktif: pengangkutan lintas membran dengan
menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+
(pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+
bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah
berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.Misal perpindahan air dari korteks
ke stele.
b.Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan
1) Transportasi Air
1) Transportasi Air
Air adalah zat yang diperlukan oleh tumbuhan.Air adalah
salah satu jenis zat yang termasuk ke dalam kelompok zat cair.Masih ingatkah
kamu karakteristik zat cair yang telah kalian pelajari di kelas 7?Peristiwa
masuk dan keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada
saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka
air akan masuk ke dalam tumbuhan.Akan tetapi, apabila lingkungan di sekitar
tumbuhan kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan keluar
dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini disebut
transpirasi.Air yang ada di dalam tanah masuk ke dalam sel tumbuhan karena
adanya perbedaan konsentrasi air.Konsentrasi adalah ukuran yang menunjukkan
jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan molekul zat
terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, maka proses perpindahan
ini disebut difusi. Apabila terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel, maka
proses perpindahan ini disebut osmosis. Membran semipermeabel adalah
membran yang hanya dapat dilalui oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilalui
oleh zat lainnya.Contoh zat yang dapat melalui membran semipermeabel adalah
air.Membran ini berfungsi sebagai pengatur lalu lintas (keluar dan masuknya)
zat-zat dari dalam dan luar sel. Contoh membran semipermeabel adalah membran
sel. Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lainyang berperan sebagai
zat pelarut adalah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang larut dalam zat
lain. Pada proses ini, yang berperan sebagai zat terlarut adalah mineral tanah dan
zat gula hasil fotosintesis.
Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke
akar
Epidermis --> Korteks --> Endodermis --> Perisikel --> Xilem
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel.Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun. Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, perhatikanlah Gambar berikut.
Epidermis --> Korteks --> Endodermis --> Perisikel --> Xilem
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel.Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun. Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, perhatikanlah Gambar berikut.
Pergerakan Air dan Nutrisi
pada Tanaman |
Tumbuhan
tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu,
bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih
tinggi?.Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari
akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh
tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat
pada pipa kapiler.Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan
akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler,
dimasukkan ke dalam air, maka air yang berada pada pipa tersebut akan lebih
tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada
batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan
suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi
adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain
yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang
lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara
satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air
lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi
dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun
atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam
proses fotosintesis .Pada daun, air juga mengalami penguapan.Penguapan air oleh
daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan
terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air
yang ada pada akar dapat naik ke daun.
2) Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah). Agar dapat memahami penjelasan ini perhatikanlah berikut.
Transportasi nutrisi pada
tumbuhan |
|
c.
Cara Pengeluaran Zat
oleh Tumbuhan
Pada tumbuhan
terdapat 2 cara pengeluaran zat yakni transpirasi dan Gutasi.
a. Transpirasi
adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman
yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan
lentisel.Mekanisme Transpirasinya, air
diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar
bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem
mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut
akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion
bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas
melalui arus transportasi.
Terdapat faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi transpirasi yakni,
a. Faktor
dalam
·
Besar kecilnya daun
·
Tebal tipisnya daun
·
Berlapiskan lilin atau
tidaknya permukaan daun
·
Banyak sedikitnya bulu
di permukaan daun
·
Banyak sedikitnya
stomata
·
Bentuk dan lokasi
stomata
b. Faktor
luar
·
Sinar matahari
·
Temperatur
·
Kelembapan udara
·
Angin
·
Keadaan air di dalam
tanah
b.Gutasi
Gutasi adalah
pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes melalui celah-celah tepi atau
ujung-ujung tulang tepi daun yang di sebut hidatoda atau gutatoda atau
emisarium.Terjadi pada suhu rendah dan kelembapan tinggi sekitar pukul 04.00
sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae
(padi,jagung,rumput,dll).Mekanisme pada gutasi yakni, pengeluaran air melalui proses gutasi
terjadi akibat adanya tekanan positif akar. Meskipun ketika laju transpirasi
rendah, akar terus menyerap air dan mineral sehingga air yang masuk ke jaringan
lebih banyak daripada yang dilepaskan keluar.Kondisi yang tidak mendukung
terjadinya tekanan akar seperti suhu dingin dan tanah yang kering menghambat
terjadinya gutasi. Kekurangan mineral juga diketahui memengaruhi proses gutasi
Bila transpirasi terjadi pada stomata, maka gutasi terjadi pada struktur khusus
bernama hidatoda.Hidatoda seringkali disebut sebagai stomata air.Hidatoda
terletak di ujung dan sepanjang tepi daun. Oleh karena itulah, titik-titik air
akanterlihat di ujung dan tepi daun.
Gutasi biasanya
terjadi pada malam hari, namun terjadi juga pada pagi hari.Laju gutasi paling
tinggi ditemukan pada tumbuhan Colocasia nymphefolia.Gutasi paling banyak
terjadi pada tumbuhan air, herba, dan rumput-rumputan.Gutasi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan hidup tumbuhan.Namun kadangkala,
gutasi diketahui dapat menyebabkan luka pada daun.Hal ini diakibatkan oleh
penumpukan garam yang terjadi bila titik-titik air di tepi daun telah
menguap.Kondisi tersebut membuat patogen seperti bakteri dan fungi dapat
menyerang jaringan daun.
c.Perdarahan
Pemdarahan
adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan
berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar.
Misalnya pada penyerapan pohon karet dan pohon aren
A.Kesimpulan
Sistem peredaran darah manusia terdiri
atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma
darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit ), sel darah putih (
leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ).Didalam sel darah merah terdapat
pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin.Sel darah
putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil, basofil ) dan
leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ).Trombosit berfungsi membekukan
darah. Transportasi dari tumbuhan terdiri dari dua jenis yaitu transportasi
intravaskuler yang melalui pembuluh (xylem dan floem) serta transportasi
ekstravaskuler yang melalui ruang antar sel, sitoplasma dan vacuola. Setelah terjadi proses fotosintesis, hasil fotosintesis
selanjutnya didistribusikan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh pembuluh tapis
(floem) untuk dimanfaatkan serta disimpan apabila ada kelebihan hasil
fotosintesis. Air yang sudah terpakai, selanjutnya dikeluarkan oleh tumbuhan
melalui 3 cara yaitu transpirasi (penguapan), gutasi dan perdarahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar