SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DAN HEWAN
Nama :Lisa
Murtianingsih
Npm :15320032
Kelas :Biologi
A
Prodi :Pendidikan
Biologi
Mata Kuliah :Telaah
Biologi Smp
Dosen Pengampu :Dr.Mufahroyin
M.Ta dan Agil Lepiyanto, M.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kepada
Allah SWT atas rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas Telaah Biologi
SMP ini dengan pembahasan “SISTEM
EKSKRESI PADA MANUSIA DAN HEWAN”. Saya berharap melalui jurnal ini kita
dapat termotivasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan prestasi dalam
berbagai hal.
Bahwa menuntut ilmu bukan sekedar
untuk memperoleh nilai tinggi, tetapi ilmu yang telah diserap dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Masukan yang konstruktif selalu saya nantikan demi
kesempurnaan jurnal ini.
Saya menyadari jurnal ini jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan kritikan maupun saran yang bersifat
membangun sehingga jurnal ini menjadi lebih sempurna
Metro, 22 November 2016
Lisa
Murtianingsih 15320032
Substansi Kajian
Adapun substansi
kajian yang disampaikan yaitu :
Review Pembelajaran
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. DEFINISI
SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi yaitu sistem
pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun
dan lainnya.
B. ALAT
EKSKRESI MANUSIA
1. GINJAL
Ginjal (ren) manusia berjumlah
sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas
tulang belakang
bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.
bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.
'I'ubulus kontortus terdiri atas: tubulus kontortus
proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kontortus kolektivus. Di
antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat
gelung/ lengkung Henle. Pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal
mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman
mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan
perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut.
Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan
Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di
identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama
Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa
metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3),
ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine
mengandung glukosa.
FUNGSI GINJAL
Menyaring dan membersihkan
darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
Mengeksresikan zat yang
jumlahnya berlebihan
Reabsorbsi (penyerapan
kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
Menjaga keseimbanganan asam
basa dalam tubuh manusia
Menghasilkan zat hormon yang
berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang
PROSES PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang
terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan
augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali
dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler
glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada
glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan
kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma.
Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam
amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan
dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut
filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium,
kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di
dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan
di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap
melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan
air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih
diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia,
obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan
bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin
sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya
urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea
yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal,
urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui
saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong
kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan
keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah
air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi
memberi warna dan bau pada urin.
Macam-macam penyakit pada organ ginjal :
1. Albuminuria
Tanda: urine banyak mengandung
albumin
Penyebab : kekurangan protein, penyakit
ginjal dan hati
Akibat: tubuh kekurangan albumin yang
menjaga agar cairan tidak keluar dari darah
2. Hematuria
Tanda: urine mengandung darah
Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal
dan kanker kandung kemih
3. Nefrolitiasis
(batu ginjal)
Tanda: urine sulit keluar karena
tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih
Penyebab: konsentrasi unsur-unsur
kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran
ureter
Akibat: sulit mengeluarkan urine,
urine bercampur darah
4. Nefritis
Tanda: radang ginjal bagian nefron
yang diawali peradangan glomerulus
5. Gagal ginjal
Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam
darah
Penyebab : nefritis (radang ginjal)
Akibat : zat-zat yang seharusnya
dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah
Pengobatan : cuci darah secara rutin atau
cangkok ginjal
6. Diabetes
Insipidus
Tanda : meningkatnya jumlah urine (20
– 30 kali lipat)
Penyebab : kekurangan hormon
antidiuretika (ADH)
Akibat : sering buang urine
Pengobatan : pemberian ADH sintetik
7. Diabetes
Melitus
Tanda : kadar glukosa darah melebihi
normal
Penyebab : kekurangan hormon insulin
Akibat : luka sulit sembuh
Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin
secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat
penurun kadar glukosa darah .
8. Kencing Batu
Tanda: sulit buang urine
Penyebab: pengendapan zat kapur dalam
ginjal
9. Gangren
Tanda: kematian jaringan lunak pada
kaki atau tangan diawali dengan kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika
disentuh, kemudian menghitam dan berbau busuk
Penyebab: gangguan pengaliran darah
kejaringan tersebut. Sering terjadi pada penderita diabetes melitus dan
aterosklerosis
Akibat: bila tidak dapat disembuhkan
dengan antibiotik, bagian terkena gangren harus diamputasi.
2. HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar
dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan.
Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh
gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula
hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput
jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah
merah yan gtelah tua disebut histiosit. Sebagai alat eksresi hati menghasilkan
empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna
empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta
obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua
atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya
dilepas.
Fungsi hati :
Menyimpan kelebihan gula
dalam bentuk glikogen (gula otot)
Merombak kelebihan asam amino
Menawarkan racun
Membentuk protombin dan
fibrinogen
Membentuk albumin dan
globulin
Mengubah provitamin A menjadi
vitamin A
Tempat pembentukan urea
Menghasilkan empedu
Tempat pembentukan dan
penghancuran eritrosit yang telah tua
Penyakit yang terdapat pada hati :
1. Hepatitis
Tanda : perubahan warna kulit dan
putih mata menjadi kuning, urine menjadi kecoklatan seperti air teh
Penyebab : virus
Akibat : hati meradang dan kerja hati
terganggu
Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan,
menghindari kontak langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan
penderita hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
2. Sirosis Hati
Tanda: timbulnya jaringan parut dan
kerusakan sel-sel pada hati
Penyebab: minuman alkohol, keracunan
obat, infeksi bakteri, komplikasi hati
Akibat: gangguan kesadaran, koma,
kematian
Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan
fungsi hati dan transplantasi hati
3. KULIT
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan
tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh
kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan
berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis
(lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis
(jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum
korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum
germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan
berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel
yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas
sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar. Stratum
korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tandukStratum
granulosum, mengandung pigmen Stratum germonativum, selalu
membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini
mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang
terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera)
dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan
keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur.
Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang
rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki
rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari
makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot penegak rambut,akar rambut ,pembuluh darah ,syaraf ,kelenjar minyak
(glandula sebasea),kelenjar keringat (glandula sudorifera).Lapisan lemak,
terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu
luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini
banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung
tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit antara lain
sebagai berikut:
mengeluarkan keringat
pelindung tubuh
menyimpan kelebihan lemak
mengatur suhu tubuh, dan
tempat pembuatan vitamin D
dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di
lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini
mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal
kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan
air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting
untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Penyakit yang terdapat pada kulit :
1. Panu, Kudas, Kurap, Bisulan, Komedo
4. PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah
kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari
dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru
kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru diselaputi oleh selaput pleura.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung
alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi
kehidupan manusia karena
tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam
Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2)
dan Uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas
oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke
paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari
paru-paru melalui hidung.
Penyakit yg terdapat pada paru-paru :
1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang
disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh
alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang
disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak
menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan
ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3.
Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya
terisi udara.
Sistem ekskresi membantu memelihara
homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa
metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.Zat
sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul
kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme
antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat. Karbon dioksida
dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal
dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya
bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian
masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian
juga H2O dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.
Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein,
merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan
dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara disimpan dalam tubuh zat
tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk
urea. Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang
dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan
dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin.
Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah.Tugas pokok alat ekskresi ialah membuang sisa metabolisme tersebut di atas walaupun alat pengeluarannya berbeda-beda.
Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah.Tugas pokok alat ekskresi ialah membuang sisa metabolisme tersebut di atas walaupun alat pengeluarannya berbeda-beda.
Sistem ekskresi pada invertebrata
Sistem ekskresi invertebrata berbeda
dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang
berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata
memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara
invertebrata satu dengan invertebrata lainnya. Alat ekskresinya ada yang berupa
saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari
struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem
ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan belalang.
1. Sistem Ekskresi pada Cacing
Pipih
Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut
sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung
membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang
dilengkapi dengan silia. Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang
gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam
sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke
sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran
bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai lubang di permukaan
tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini. Sebagian
besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dar
sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa
berdifusi secara langsung dari sel ke air.
2. Sistem Ekskresi pada
Anelida dan Molluska
Anelida dan molluska mempunyai organ nefridium yang
disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang merupakan anggota anelida, setiap
segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga
segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya. Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya. Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.
Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung
substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang
kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam
lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah
tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
3. Alat Ekskresi pada Belalang
Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi,
yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh
Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan
pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi,
serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi
yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada
vertebrata.Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara
konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi
bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal
yang tidak larut. Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus
belakang.
Sistem Ekskresi pada Hewan Vertebrata
Hewan vertebrata adalah hewan bertulang belakang,
contohnya ikan dan aves.
Sistem Ekskresi pada pisces / ikan
Sistem eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain,
yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh,
menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari
metabolisme protein. Alat pengeluaran ikan terdiri dari:
- Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
- Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir
sehingga tubuhnya licin untuk
memudahkan gerak di dalam air.
- Sepasang ginjal (sebagian besar) yang
mengeluarkan urine.
Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu:
Ø Pronefros,
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
Ø Mesonefros
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota. Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya.
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota. Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya.
Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi,
sedangkan pada kadar garam rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam
tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh.
Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam pada insang, yang berperan
dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu
yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus
renalis.Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air.
Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain,
diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah.Korpus renalis lebih besar pada ikan air
tawar daripada ikan air laut, sehingga cairan tubuh tidak banyak keluar karena
penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan tubuh tidak terlalu
encer).Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air laut, memiliki korpus
renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan air
tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan hanya untuk
penampung urine sementara, dan umumnya hanya berupa perluasan dari bagian akhir
duktus ekskretori
Sistem ekskresi pada aves
Alat eksresi
pada aves : ginjal, paru-paru, kulit
hasil : urine
kandungan :asam urat, garam
hasil : urine
kandungan :asam urat, garam
Sistem
Ekskresi (Proses Pengeluaran) pada Hewan dan Manusia
Zat sisa berupa kotoran-kotoran yang
bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit sehingga harus dikeluarkan dari
tubuh manusia. Zat-zat sisa tersebut dapat berupa: zat padat (feses atau
tinja), zat cair (keringat, urine dan cairan empedu), zat gas (karbondioksida),
dan uap air (H2O). Zat-zat sisa metabolisme tersebut akan
dikeluarkan melalui organ-organ yang mempunyai peran masing-masing. Organ-organ
tersebut yaitu: kulit, paru-paru (pulmo),
hati (hepar), dan ginjal
Alat-Alat
Ekskresi pada Manusia
- Kulit (Integumen)
Kulit terdapat di seluruh bagian
tubuh manusia. Kulit melindungi lapisan-lapisan yang bersifat lunak yang
terdapat pada tubuh manusia. Peranan kulit sangat penting bagi tubuh manusia
yaitu alat ekskresi pada manusia karena kulit mengeluarkan keringat melalui
pori-pori kulit. Keringat tersebut mengandung air dan garam-garam mineral.Kulit mempunyai 3
bagian yaitu:
a
Epidermis (Lapisan Kulit Ari) merupakan bagian terluar dari kulit yang sangat
tipis yang terdiri dari lapisan tanduk (stratum korneum) yaitu lapisan paling
luar dan tersusun dari sel yang telah mati, mudah terkelupas, dan tidak memilki
pembuluh darah serta syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan
darah bila lapisan ini mengelupas dan lapisan Malpighi yang tersusun dari
sel-sel hidup, terdapat pidmen yang memberikan warna kulit dan melindingi dari
sinar matahari serta terdapat pada ujung syaraf.
b
Dermis (Lapisan Kulit Jangat) merupakan lapisan yang lebih tebal dibandingkan
lapisan epidermis yang terdiri dari: pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat
makanan ke rambut, kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan
melalui pori-pori kulit, kelenjar minyak menghasilkan minyak yang berfungsi
untuk menjaga rambur kulit tidak kering, kantong rambut sebagai tempat
tertanamnya akar rambut serta ujung syaraf yang terdiri dari korpukulus pacini,
korpukulus meissners, korpukulus ruffini, reseptor rasa nyeri dan korpukulus
kruse.
c
Jaringan Bawah Kulit (Subkutaneus): jaringan ini mengandung lemak yang
berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
Beberapa fungsi kulit sebagai berikut:
a)
Melindungi tubuh dari rangsang mekanis seperti gesekan, kuman, penyinaran, panas, dan zat kimia.
b)
Mengatur suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat dan menjagaagar
pengeluaran air tidak berlebih.
c)
Sebagai alat ekskresi berupa keringat yang mengandung garam.
d) Sebagai
alat sensoris
e)
Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
f)
Tempat menyimpan kelebihan lemak.
- Paru-paru
(Pulmo)
Manusia memiliki
sepasang paru-paru yang berada pada rongga dada. Ketika manusia melakukan
respirasi, disini terdapat pertukaran gas yaitu gas oksigen (O2) dan
gas karbondioksida (CO2). Pertukaran gas tersebut terjadi di dalam
paru-paru. Dalam hal ini paru-paru dikatakan sebagai alat ekskresi karena
paru-paru akan mengeluarkan CO2 dan H2O yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh manusia melalui hidung. Proses hingga CO2 dan
H2O mencapai hidung tersebut yaitu: sisa metabolisme di jaringan
berupa CO2 dan H2O diangkut oleh darah ke paru paru untuk
dibuang dengan cara difusi di alveolus. Di alveolus ini terdapat banyak
pembuluh kapiler yang memilki selpais sel sehingga proses tersebut dapat
berjalan dengan baik dan dapat dikeluarkan kembali melalui hidung. Selain
sebagai alat ekskresi, paru-paru juga mempunyai fungsi lain yaitu: penjaga
keseimbangan asam basa tubuh bila terjadi acidosis.
- Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar di
dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnyadi bawah
diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. Hati
menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornifin dan urea.
Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan CO2
yang bersifat racun. Beberapa fungsi hati yaitu sebagai berikut:
a)
Mengubah glikosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.
b)
Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine yang mengandung
urea dan amonia . Setiap hari hati menghasilkan empedu mencapai ½ liter.
c)
Menetralisirkan racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini
dikeluarkan melalui urine.
d) Hati
menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah
tua. Empedu disimpan di dalm kantung empedu dan merupakna cairan hijau serta
berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan
pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar
mudah diserap tunuh, membatu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim
lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalm air menjadi zat yang larut di
dalam air.
e)
Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua dan tempat sintesis beberapa
zat.
- Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama
pada manusia. Tipe ginjal pada manusia adalah metanefros yang tidak bersegmen
dan memilki glomerulus yang banyak. Manusia memiliki sepasang ginjal berbentuk
seperti biji kacang merah yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri
ruas tulang belakang. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal
bagian kanan. Hal ini dikarenakan di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati
yang berukuran besar.. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya ±170 gram dan
berwarna merah keunguan. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang
disebut kapsul. Ginjal terdidi atas 3 bagian yaitu:
a.
Kulit Ginjal (Korteks): terdapat
jutaan nefron yang terdiri dari badan malpigh yang tersusun dari glomerulus
yang diselubungi kapsula Bowman. Selain itu terdapat tubulus kontortus
proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
b.
Sumsum Ginjal (Medula). Terdiri atas
beberapa badan berbentuk kerucut (piramida) serta terdapat lengkung henle yang
menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
c.
Rongga Ginjal (Pelvis) : merupakan
tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urine sementara yang akan
dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh
melalui uretra. Cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah menyaring darah
sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat dikeluarkan dalam
bentuk urine.
Kelainan-Kelainan
Sistem Ekskresi pada Manusia
1. Kulit (Integumen)
A. Kudis atau scabies: disebabkan oleh tungau (Sarcoptes scabies).
B. Pruvitus kutanea: timbul rasa
gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
C. Alergi atau eksim: terjadi karena iritasi bahan luar yang menyentuh kulit.
D. Jerawat: gangguan pada kelenjar
minyak yang umumnya dialami oleh remaja.
E. Gangren: disebabkan oleh matinya
sel-sel jaringan tubuh karena suplai darah yang buruk.
F. Albino: terjadi karena tidak ada
pigmen melanin pada lapisan granulosum.
2. Paru-paru
(Pulmo)
A. Asma:
disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk ke hidung.
B. Kanker
paru-paru: disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi.
C. Emfisema:
pembakakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
3. Hati (Hepar)
A. Hepatitis:
radang atau pembakakan hati yang ditandai dengan tubuh berwarna kuning.
Penyakit ini desebabkan oleh virus hepatitis A, B, dan C.
B. Sirosis:
penyakit hati kronis yang mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati tidak
berfungsi.
C. Penyakit Wilson: penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh
yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
4. Ginjal
A. Diabetes melitus: terdapat glukosa dalam urine dan terjadi karena
menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
B. Diabetes
insipidus: penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH)
yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan dan mengakibatkan
pada penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
C. Uremia:
tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
D. Nefritis:
gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein
masuk ke dalam urine.
E. Albuminuria:
urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada
glomerulus.
F. Hematuria:
urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.
G. Batu
ginjal: endapan garam-garam meneral di dalam ginjal atau saluran urine yand
menyebabkan aliran urine menjadi terhambat dan menimbulkan rasa sakit saat
berkemih..
H. Gagal
ginjal: ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus
dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
I. Anuria:
kegagalan ginjal menghasilkan urine karena adanya kerusakan pada glomerulus.
Kesimpulan
Jadi dari materi yang telah
disampaikan dapat disimpulkan bahwa dalam tubuh makhluk hidup terdapat Zat sisa
berupa kotoran-kotoran yang bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit sehingga
harus dikeluarkan dari tubuh manusia. Zat-zat sisa tersebut dapat berupa: zat
padat (feses atau tinja), zat cair (keringat, urine dan cairan empedu), zat gas
(karbondioksida), dan uap air (H2O). Zat-zat sisa metabolisme
tersebut akan dikeluarkan melalui organ-organ yang mempunyai peran
masing-masing. Organ-organ tersebut yaitu: kulit, paru-paru (pulmo), hati (hepar), dan ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar