Selasa, 22 November 2016

JURNAL TELAAH BIOLOGI SMP


SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DAN HEWAN

Nama                           :Lisa Murtianingsih
Npm                            :15320032
Kelas                           :Biologi A
Prodi                           :Pendidikan Biologi
Mata Kuliah                :Telaah Biologi Smp
Dosen Pengampu        :Dr.Mufahroyin M.Ta dan Agil Lepiyanto, M.Pd


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan tugas Telaah Biologi SMP ini dengan  pembahasan “SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DAN HEWAN”. Saya berharap melalui jurnal ini kita dapat termotivasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan prestasi dalam berbagai hal.
Bahwa menuntut ilmu bukan sekedar untuk memperoleh nilai tinggi, tetapi ilmu yang telah diserap dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masukan yang konstruktif selalu saya nantikan demi kesempurnaan jurnal ini.
Saya menyadari jurnal ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan kritikan maupun saran yang bersifat membangun sehingga jurnal ini menjadi lebih sempurna



Metro, 22 November 2016

Lisa Murtianingsih      15320032



Substansi Kajian
           
Adapun substansi kajian yang disampaikan yaitu :

Review Pembelajaran

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
  A. DEFINISI SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi yaitu sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon dioksida, urea, racun dan lainnya.
  B. ALAT EKSKRESI MANUSIA
1. GINJAL
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiI5x1ebS11H26qiBDsB8epCaRpaA6Hm_TOsj4PFW4MmpcXBO7uLwxguwhGkFJkZRXSYxVsY6G7HaATYQyV3_7Ri5MiTvk9Wgqiu7yJFWbVTPwIffIHDwDWgrC7cbE1q1Iv8tp-P0wNbBk/s400/ginjal.gif
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang
bagian pinggang. Ginjal kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal), dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.
'I'ubulus kontortus terdiri atas: tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal terdapat gelung/ lengkung Henle. Pars ascenden (naik) dan pars descenden (turun).
Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816 – 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3), ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine mengandung glukosa.
FUNGSI GINJAL
 Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
 Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
 Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh bagian tubulus ginjal
 Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
 Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-sel darah merah (SDM) di sumsum tulang

PROSES PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit), tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi bagian dari endapan. Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer, mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis. Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal. Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin. Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder, zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya, konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal. Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar melalui uretra. Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada urin.
Macam-macam penyakit pada organ ginjal :
1.      Albuminuria
Tanda: urine banyak mengandung albumin
Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati
Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar dari darah
2.      Hematuria
Tanda: urine mengandung darah
Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih
3.      Nefrolitiasis (batu ginjal)
Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal atau kandung kemih
Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu tinggi dan dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter
Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah
4.      Nefritis
Tanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus
5.      Gagal ginjal
Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah
Penyebab : nefritis (radang ginjal)
Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam darah
Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal
6.      Diabetes Insipidus
Tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)
Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH)
Akibat : sering buang urine
Pengobatan : pemberian ADH sintetik
7.      Diabetes Melitus
Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal
Penyebab : kekurangan hormon insulin
Akibat : luka sulit sembuh
Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa darah .
8.      Kencing Batu
Tanda: sulit buang urine
Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal
9.      Gangren
Tanda: kematian jaringan lunak pada kaki atau tangan diawali dengan kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian menghitam dan berbau busuk
Penyebab: gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis
Akibat: bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena gangren harus diamputasi.

2. HATI
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0NWO1tCTCmpSSoqHKCawCvjka1EDmg0O9TDRFeeZAJRv3djWgTQoqNhzgl2_s1nGJj4j4vzadxoR7iFaBonIAxwKQaJssxSIsnkhlTKHDpYGqQSOPiRdQyDGNp7evOAHP6EZbDhK67do/s400/HATII.jpg
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut histiosit. Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
 Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
 Merombak kelebihan asam amino
 Menawarkan racun
 Membentuk protombin dan fibrinogen
 Membentuk albumin dan globulin
 Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
 Tempat pembentukan urea
 Menghasilkan empedu
 Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
Penyakit yang terdapat pada hati :
1. Hepatitis
Tanda : perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine menjadi kecoklatan seperti air teh
Penyebab : virus
Akibat : hati meradang dan kerja hati terganggu
Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan penderita hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
2. Sirosis Hati
Tanda: timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati
Penyebab: minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi hati
Akibat: gangguan kesadaran, koma, kematian
Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan transplantasi hati

3. KULIT
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh80fvfkavX3lZRaQ-LIJ71of1sflzdxfoF84Tvk9LOcILgL-bpN6vgwouNr2ZfCINVDpKNGiWQy6gWHfQp62t7YVlSdkH-FJkvD0FEezXSiOSSBSYNLT3HjDrtHgOtpWWFIQyUAzukI1w/s400/kulit.jpg
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung dengan lingkungan sekitar.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis (lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari sel-sel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar. Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tandukStratum granulosum, mengandung pigmen Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut, pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak (glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut,akar rambut ,pembuluh darah ,syaraf ,kelenjar minyak (glandula sebasea),kelenjar keringat (glandula sudorifera).Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak. Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap benturan, dan menahan panas tubuh.
FUNGSI KULIT
 Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
 mengeluarkan keringat
 pelindung tubuh
 menyimpan kelebihan lemak
 mengatur suhu tubuh, dan
 tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi, pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air, garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
Penyakit yang terdapat pada kulit :
1. Panu, Kudas, Kurap, Bisulan, Komedo
4. PARU-PARU
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivyKsopEkEY4vkmkyR55Z_wmZtq6olIyO4UtDQcAgAF_Hm28JXebvynI1tgYCvjh-RaIsnXKPrev5JwApk3-VGNG7sYdIqgUSirfKgosryHC_uf4lybs8N3qqNSGjz-Ile1fSJDugKPiA/s400/paru-paru1.jpg
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua gelambir. Paru-paru diselaputi oleh selaput pleura.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena
tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
Penyakit yg terdapat pada paru-paru :
1. Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
2. Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
3. Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya terisi udara.

Sistem ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekul kompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2, H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat. Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. Walaupun CO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH) dalam darah. Demikian juga H2O dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut.
Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun, yaitu dalam bentuk urea. Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yang dilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadi urobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin.
Asam urat merupakan sisa metabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racun lebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah.Tugas pokok alat ekskresi ialah membuang sisa metabolisme tersebut di atas walaupun alat pengeluarannya berbeda-beda.

Sistem ekskresi pada invertebrata
Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya. Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan belalang.
1. Sistem Ekskresi pada Cacing Pipih
Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia. Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini. Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dar sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air.
2. Sistem Ekskresi pada Anelida dan Molluska
Anelida dan molluska mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.
Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya. Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.
Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
3. Alat Ekskresi pada Belalang
Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut. Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang.

Sistem Ekskresi pada Hewan Vertebrata
Hewan vertebrata adalah hewan bertulang belakang, contohnya ikan dan aves.
Sistem Ekskresi pada pisces / ikan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_sLdmAXqkhTtp-QIdy_gtMShQ_cavG-H_azKIZcrgqD71r-3MADoarYamdgtr-0J32LY0iOoDoHVAlZdQXmcRtVS6ABeetqYSqlDJ1KFN-vqKA_pMY4eklO1XJPxGX0MS1YPr3vOXc4c/s400/ikan.jpg
Sistem eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara lain untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa nitrogen hasil dari metabolisme protein. Alat pengeluaran ikan terdiri dari:
  • Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
  • Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk
    memudahkan gerak di dalam air.
  • Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
    Berkembang dua tipe ginjal pada ikan, yaitu:
Ø Pronefros,
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
Ø Mesonefros
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio emniota. Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah, tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut.Ikan beradaptasi terhadap lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yang berlawanan dalam mempertahankan keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya.
Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus renalis.Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran darah.Korpus renalis lebih besar pada ikan air tawar daripada ikan air laut, sehingga cairan tubuh tidak banyak keluar karena penting untuk menjaga over dilusi (agar cairan tubuh tidak terlalu encer).Elasmobranchii, tidak seperti kebanyakan ikan air laut, memiliki korpus renalis yang besar dan mengeluarkan air relatif banyak, seperti pada ikan air tawar. Bangunan seperti kantung kemih pada beberapa jenis ikan hanya untuk penampung urine sementara, dan umumnya hanya berupa perluasan dari bagian akhir duktus ekskretori

Sistem ekskresi pada aves
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuokVFP2QHZzre4OLoHflzP5JHUkuWFQ8TQNkm1JvrZTAFeqrS6Kl7pBnhPe5j177_NpJDfy0fSOH7ENbG_B0Vww0gXdzxAbIy2XeFv6A3EeZ-RCWu31ttIz37RCpM5_oOmB09smnZmd8/s400/sistem-pernafasan-burung.gif
Alat eksresi pada aves : ginjal, paru-paru, kulit
hasil : urine
kandungan :asam urat, garam














Sistem Ekskresi (Proses Pengeluaran) pada Hewan dan Manusia
Zat sisa berupa kotoran-kotoran yang bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit sehingga harus dikeluarkan dari tubuh manusia. Zat-zat sisa tersebut dapat berupa: zat padat (feses atau tinja), zat cair (keringat, urine dan cairan empedu), zat gas (karbondioksida), dan uap air (H2O). Zat-zat sisa metabolisme tersebut akan dikeluarkan melalui organ-organ yang mempunyai peran masing-masing. Organ-organ tersebut yaitu: kulit, paru-paru (pulmo), hati (hepar), dan ginjal

Alat-Alat Ekskresi pada Manusia
  1. Kulit (Integumen)
Kulit terdapat di seluruh bagian tubuh manusia. Kulit melindungi lapisan-lapisan yang bersifat lunak yang terdapat pada tubuh manusia. Peranan kulit sangat penting bagi tubuh manusia yaitu alat ekskresi pada manusia karena kulit mengeluarkan keringat melalui pori-pori kulit. Keringat tersebut mengandung air  dan garam-garam mineral.Kulit mempunyai 3 bagian yaitu:
a         Epidermis (Lapisan Kulit Ari) merupakan bagian terluar dari kulit yang sangat tipis yang terdiri dari lapisan tanduk (stratum korneum) yaitu lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati, mudah terkelupas, dan tidak memilki pembuluh darah serta syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas dan lapisan Malpighi yang tersusun dari sel-sel hidup, terdapat pidmen yang memberikan warna kulit dan melindingi dari sinar matahari serta terdapat pada ujung syaraf.
b        Dermis (Lapisan Kulit Jangat) merupakan lapisan yang lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis yang terdiri dari: pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut, kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit, kelenjar minyak menghasilkan minyak yang berfungsi untuk menjaga rambur kulit tidak kering, kantong rambut sebagai tempat tertanamnya akar rambut serta ujung syaraf yang terdiri dari korpukulus pacini, korpukulus meissners, korpukulus ruffini, reseptor rasa nyeri dan korpukulus kruse.
c         Jaringan Bawah Kulit (Subkutaneus): jaringan ini mengandung lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.
Beberapa fungsi kulit sebagai berikut:
a)      Melindungi tubuh dari rangsang mekanis seperti gesekan, kuman, penyinaran,  panas, dan zat kimia.
b)      Mengatur suhu tubuh dengan cara mengeluarkan keringat dan menjagaagar pengeluaran air tidak berlebih.
c)      Sebagai alat ekskresi berupa keringat yang mengandung garam.
d)     Sebagai alat sensoris
e)      Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
f)       Tempat menyimpan kelebihan lemak.
  1. Paru-paru (Pulmo)
Manusia memiliki sepasang paru-paru yang berada pada rongga dada. Ketika manusia melakukan respirasi, disini terdapat pertukaran gas yaitu gas oksigen (O2) dan gas karbondioksida (CO2). Pertukaran gas tersebut terjadi di dalam paru-paru. Dalam hal ini paru-paru dikatakan sebagai alat ekskresi karena paru-paru akan mengeluarkan CO2 dan H2O yang tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia melalui hidung. Proses hingga CO2 dan H2O mencapai hidung tersebut yaitu: sisa metabolisme di jaringan berupa CO2 dan H2O diangkut oleh darah ke paru paru untuk dibuang dengan cara difusi di alveolus. Di alveolus ini terdapat banyak pembuluh kapiler yang memilki selpais sel sehingga proses tersebut dapat berjalan dengan baik dan dapat dikeluarkan kembali melalui hidung. Selain sebagai alat ekskresi, paru-paru juga mempunyai fungsi lain yaitu: penjaga keseimbangan asam basa tubuh bila terjadi acidosis.
  1. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnyadi bawah diafragma. Hati berwarna merah tua kecoklatan dengan berat sekitar 2 kg. Hati menghasilkan enzim arginase yang mengubah arginin menjadi ornifin dan urea. Ornifin yang terbentuk dapat meningkatkan NH3 dan CO2 yang bersifat racun. Beberapa fungsi hati yaitu sebagai berikut:
a)      Mengubah glikosa menjadi glikogen untuk mengatur kadar gula dalam darah.
b)      Sebagai alat ekskresi yang mengeluarkan warna empedu dan urine yang mengandung urea dan amonia . Setiap hari hati menghasilkan empedu mencapai ½ liter.
c)      Menetralisirkan racun sehingga tidak membahayakan tubuh, kemudian racun ini dikeluarkan melalui urine.
d)     Hati menghasilkan empedu yang berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu disimpan di dalm kantung empedu dan merupakna cairan hijau serta berasa pahit. Empedu mengandung kolesterol, garam empedu, garam mineral, dan pigmen bilirubin dan biliverdin. Empedu ini berfungsi untuk mencerna lemak agar mudah diserap tunuh, membatu daya absorpsi lemak di usus, mengaktifkan enzim lipase, dan mengubah zat yang tidak larut dalm air menjadi zat yang larut di dalam air.
e)      Hati merombak sel-sel darah merah yang sudah tua dan tempat sintesis beberapa zat.
  1. Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Tipe ginjal pada manusia adalah metanefros yang tidak bersegmen dan memilki glomerulus yang banyak. Manusia memiliki sepasang ginjal berbentuk seperti biji kacang merah yang terletak di rongga perut sebelah kanan dan kiri ruas tulang belakang. Ginjal bagian kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal bagian kanan. Hal ini dikarenakan di atas ginjal sebelah kanan terdapat hati yang berukuran besar.. Panjangnya sekitar 10 cm, beratnya ±170 gram dan berwarna merah keunguan. Ginjal dibungkus oleh semacam selaput tipis yang disebut kapsul. Ginjal terdidi atas 3 bagian yaitu:
a.       Kulit Ginjal (Korteks): terdapat jutaan nefron yang terdiri dari badan malpigh yang tersusun dari glomerulus yang diselubungi kapsula Bowman. Selain itu terdapat tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus.
b.      Sumsum Ginjal (Medula). Terdiri atas beberapa badan berbentuk kerucut (piramida) serta terdapat lengkung henle yang menghubungkan tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
c.       Rongga Ginjal (Pelvis) : merupakan tempat bermuaranya tubulus yaitu tempat penampungan urine sementara yang akan dialirkan menuju kandung kemih melalui ureter dan dikeluarkan dari tubuh melalui uretra. Cara kerja ginjal sebagai alat ekskresi adalah menyaring darah sehingga zat-zat sisa yang terdapat di dalam darah dapat dikeluarkan dalam bentuk urine.

Kelainan-Kelainan Sistem Ekskresi pada Manusia
1. Kulit (Integumen)
A. Kudis atau scabies: disebabkan oleh tungau (Sarcoptes scabies).
B. Pruvitus kutanea: timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer.
C. Alergi atau eksim: terjadi karena iritasi bahan luar yang menyentuh kulit.
D. Jerawat: gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh remaja.
E. Gangren: disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh karena suplai darah yang buruk.
F. Albino: terjadi karena tidak ada pigmen melanin pada lapisan granulosum.
2. Paru-paru (Pulmo)
A. Asma: disebabkan alergi terhadap benda-benda asing yang masuk ke hidung.
B. Kanker paru-paru: disebabkan oleh kebiasaan merokok atau terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi.
C. Emfisema: pembakakan alveolus yang menyebabkan saluran pernafasan menyempit.
3. Hati (Hepar)
A. Hepatitis: radang atau pembakakan hati yang ditandai dengan tubuh berwarna kuning. Penyakit ini desebabkan oleh virus hepatitis A, B, dan C.
B. Sirosis: penyakit hati kronis yang mengakibatkan guratan pada hati sehingga hati tidak berfungsi.
C. Penyakit Wilson: penyakit keturunan dengan kadar zat tembaga dalam tubuh yang berlebihan sehingga mengakibatkan gangguan fungsi hati.
4. Ginjal
A. Diabetes melitus: terdapat glukosa dalam urine dan terjadi karena menurunnya hormon insulin yang dihasilkan pankreas.
B. Diabetes insipidus: penyakit kekurangan hormon vasopresin atau hormon antidiuretik(ADH) yang mengakibatkan hilangnya kemampuan mereabsorpsi cairan dan mengakibatkan pada penderita bisa mengeluarkan urine berlimpah mencapai 20 liter.
C. Uremia: tertimbunnya urea dalam darah sehingga mengakibatkan keracunan.
D. Nefritis: gangguan pada ginjal karena infeksi bakteri streptococcus sehingga protein masuk ke dalam urine.
E. Albuminuria: urine mengandung albumin(protein) yang disebabkan oleh kerusakan pada glomerulus.
F. Hematuria: urin mengandung darah karena adanya kerusakan pada glomerulus.
G. Batu ginjal: endapan garam-garam meneral di dalam ginjal atau saluran urine yand menyebabkan aliran urine menjadi terhambat dan menimbulkan rasa sakit saat berkemih..
H. Gagal ginjal: ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga harus dibantu dengan cuci darah atau cangkok ginjal.
I. Anuria: kegagalan ginjal menghasilkan urine karena adanya kerusakan pada glomerulus.


Kesimpulan
Jadi dari materi yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa dalam tubuh makhluk hidup terdapat Zat sisa berupa kotoran-kotoran yang bersifat racun dan dapat menimbulkan penyakit sehingga harus dikeluarkan dari tubuh manusia. Zat-zat sisa tersebut dapat berupa: zat padat (feses atau tinja), zat cair (keringat, urine dan cairan empedu), zat gas (karbondioksida), dan uap air (H2O). Zat-zat sisa metabolisme tersebut akan dikeluarkan melalui organ-organ yang mempunyai peran masing-masing. Organ-organ tersebut yaitu: kulit, paru-paru (pulmo), hati (hepar), dan ginjal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar