A . Identitas
Nama : Anggita Widiasari
NPM : 15320025
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : A
Mata kuliah : Telaah biologi
Materi : Jurnal Sistem Peredaran Darah pada
Manusia dan Sistem Transportasi Tumbuhan
Dosen pengampau : Dr. Muhfahroyin M.Ta.
dan Agil Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan : ke-4 (empat)
B. Pengantar
Assalamualaikum
wr,wb
Dengan mengucap syukur alhamdullilah
atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya,
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi
Telaah Biologi Smp.Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa
saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi
Smp Pertemuan ke-4 dengan materi Sistem Peredaran Darah Manusia dan
Transportasi pada Tumbuhan .Saya menyadari bahawa penyusunan
jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Penyusun,
Aprilia Wulandari
C. Subtansi Kajian
1. Darah
2. Alat Peredaran Darah
3. Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
4. Sistem Transportasi pada Tumbuhan
D. Review Pembelajaran
Sistem
Peredaran Darah pada Manusia dan Transportasi Tumbuhan
1. Sistem Peredaran Darah pada
Manusia
A. PENGERTIAN
DARAH
a.
Darah
Pengertian darah berasal dari bahasa yunani yakni
hemo, hemato dan haima yang berarti darah. Darah adalah cairan yang terdapat
pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi
mengirimkan zat-zat dan okigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan
tubuh manusia terhadap virus atau bakteri. Darah merupakan salah satu komponen
sistem transport yang sangat vital keberadaanya. Bagian-bagian darah terdiri dari: Sel-sel darah (bagian yg padat) dan
Plasma Darah (bagian yg cair). Sel-sel darah dibedakan Eritrosit (sel darah
merah), Leukosit (sel darah putih), dan Trombosit (keping darah). Plasma Darah
dibedakan Serum dan Fibrinogen
b.
Fungsi Darah
a) Mengedarkan sari makanan ke
seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
b) Mengangkut gas CO2 sisa
oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh dilakukan oleh Eritrosit.
c) Mengedarkan hormon yang
dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang dilakukan oleh plasma darah.
d) Mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh yang dilakukan oleh Eritrosit
e) Membunuh kuman yang masuk ke
dalam tubuh yang dilakukan oleh Leukosit
f) Menutup luka yang dilakuakn
oleh Trombosit
g) Menjaga kestabilan suhu tubuh,
dilakukan oleh plasma darah
B. ALAT PEREDARAN DARAH
a. Jantung
Jantung
berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Terletak di rongga dada sebelah kiri
dan diatas diafragma. Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu ;
1. Serambi
kanan, berfungsi menerima darah kotor (mengandung banyak karbondioksida)
dari seluruh tubuh.
2. Bilik kanan, berfungsi menerima darah
kotor dari serambi kanan dan memompa darah ke paru-paru (untuk pertukaran
dengan oksigen).
3. Serambi kiri, berfungsi menerima darah
bersih (mengandung bangak oksigen dari paru-paru).
4. Bilik kiri, berfungsi menerima darah
bersih dari serambi kiri dan memompa darah ke seluru tubuh.
b. Pembuluh darah,
Pembuluh darah merupakan saluran yang berfungsi
sebagai tempat mengalirnya darah dari seluruh tubuh ke jantung atau sebaliknya.
Pembuluh darah terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Pembuluh nadi (arteri), berfungsi
mengalirkan darah meninggalkan jantung menuju seluru tubuh.
2. Pembuluh balik (vena), berfunsi
mengalirrkan darah dari tubuh menuju ke jantung.
Tabel perbedaan arteri dan vena.
Pembuluh nadi (arteri)
|
Pembuluh balik (vena)
|
Tempatnya
dibagian dalam tubuh
|
Tempatnya
dekat permukaan tubuh
|
Memiliki satu
katup, berada di dekat jantung
|
Memiliki
katup di sepanjang pembuluh
|
Aliran
darah meninggalkan jantung
|
Aliran
darah menuju ke jantung
|
Denyutt terasa
|
Denyut
tidak terasa
|
Membawa
darah bersih yang kaya akan oksigen
|
Membawa
darah kotor yang kaya akan karbondioksida
|
Jika
terjadi luka darah akan memancar
|
Jika
terjadi luka darah tidak akan memancar
|
Dinding
pembuluh tebal, kuat, dan elastic
|
Dinding
pembuluh tipis dan tidak elastis
|
C. KOMPONEN DARAH
a. Plasma darah
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 %
air, 8 % protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik,
terutama Nacl.
Plasma darah
berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya
jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah
tidak terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum
tulang belakang.
Ada tiga
macam sel-sel darah yaitu :
1. Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan
garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak
berinti. ( Istamar syamsuri,dkk.2006 ). Warna eritrosit tergantung pada
hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika hemoglobin
mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka
warnanya menjadi merah kebiruan.
Proses
Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas
( sel batang mieloid ) yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan
normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran
sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa ( lien ) dan
hati.Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian
tempat tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah :
5,1-5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta
permili
2. Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam
darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma.
Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering
disebut granulosit.Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak
bergranula ). Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah
uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.Orang dewasa memiliki
sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62%
neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.Masa
hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai
karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan,
limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.
3. Trombosit ( keping-keping darah )
Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping
darah berbentuk cakram dan tidak berinti.Masa hidup trombosit sekitar 8-10
hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan. Jumlah
keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.
D. CIRI –
CIRI DARAH
Dari kiri: Plasma, Pembuluh Darah, Leukosit,
Trombosit, dan Eritrosit
|
a) Eritrosit, memiliki ciri-ciri
bentuk bulat pipih, tidak berinti, cekung dibagian tengah, berwarna merah
karena mengandung Hemoglobin
b) Leukosit, memiliki ciri-ciri
mempunyai inti, tidak berwarna, bentuk tidak tetap, bergerak amoboid, dapat
menembus dinding pembuluh
c) Trombosit, memiliki ciri-ciri
bentuk tidak teratur, tidak berinti
d) Plasma darah, adalah cairan
darah berwarna jernih kekuningan
1. Jantung
Ruang Jantung Manusia
|
a) Jantung terbagi menjadi 4
ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri.
b) Bilik Kanan berfungsi memompa
darah ke seluruh tubuh
c) Bilik Kiri, berfungsi memompa
darah ke paru-paru
d) serambi kanan, menerima darah
dari seluruh tubuh
e) serambi kiri, menerima darah
dari paru-paru
2. Pembuluh
Darah
Pembuluh
Nadi, Pembuluh Balik, dan Pembuluh Kapiler
|
Pembuluh Arteri (Nadi) ciri-cirinya :
·
- Letak tempat Agak ke dalam
·
- Dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis
·
- Aliran darah Berasal dari jantung
·
- Denyut terasa
·
- Katup Hanya disatu tempat dekat
jantung
·
- Bila ada luka Darah memancar
keluar
Pembuluh Vena (Balik) ciri-cirinya:
·
- Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
·
- Dekat dengan
permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
·
- Aliran darah Menuju jantung
·
- Denyut tidak terasa
·
- Katup
Disepanjang pembuluh
·
- Bila ada luka Darah Tidak
memancar
c) Pembuluh Kapiler, sebagai penghubung pembuluh vena dan arteri.
3. Sistem peredaran darah manusia
Urutan Peredaran Darah Manusia
|
Sistem
peredaran darah tertutup, karena darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah
a.
Peredaran darah besar, peredaran
darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Urutannya :
bilik kiri jantung => aorta => (arteri) pembuluh nadi => tubuh => vena => serambi kanan => bilik kanan jantung.
b.
Peredaran darah kecil, peredaran
darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung, urutannya : bilik
kanan => arteri pulmonalis => paru-paru => vena pulmonalis => serambi kiri => bilik kiri jantung.
c. Sistem peredaran darah ganda, karena sekali beredar ke seluruh tubuh, darah
melewati jantung dua kali.
d. Peredaran darah lengkap, urutannya:
bilik kiri => seluruh tubuh =>
serambi kanan => bilik kanan => paru-paru
=> serambi kiri => bilik kiri.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening.
Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui
ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah
bening (limfe)
- · Mekanisme Penggumpalan Darah
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
1. Jaringan
luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan
mengeluarkan
zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi
perlindungan darurat sehingga terjadi
kehilangan
darah.
3. Pembentukan benang-benang fibrin.
Faktor penggumpalan darah :
Ø Dari
trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.
Ø Tronbin akan
mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-benang fibrin.
- · Penggolongan Darah
1.Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit
yang membuat sel peka terhadap
penggumpalan
darah ( aglutinasi ).
2.Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan
aglutinansi sel misalnya anti bodi. Dr.karl
landsteiner
seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria ( 1868-1943 ), dan
Julius
Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah manusia.
Sistem
Penggolongan Darah
1.Golongan darah sistem A B O
Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu
: A, B, AB, dan O.
·
Apabila
pada sel darah merah seorang tidak
terdapat aglutinogen A atau pun B maka darah di golongkan O
·
Jika hanya
terdapat aglutinogen A darah di golongkan A
·
Jika hanya
terdapat aglutinogen B darah di golongkan B
·
Jika
terdapat aglutinogen A dan B darah digolongkan AB.
2.Golongan darah sistem Rhesus.
Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan
tidaknya anglutinogen Rhesus (Rh ) yang disebut juga faktor Rhesus.
F. PEREDARAN
DARAH MANUSIA
Kedaan
jantung saat memompa darah (kontraksi) adalah menguncup, sedangkan saat tidak
memompa darah (relaksasi) adalah mengembang. Peredaran darah dibedakan menjadi
dua, yaitu :
a. Peredaran darah besar, peredaran darah
dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Urutannya : bilik
kiri jantung => aorta => (arteri) pembuluh nadi => tubuh => vena => serambi kanan => bilik kanan jantung.
b. Peredaran darah kecil, peredaran darah
dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung, urutannya : bilik kanan => arteri pulmonalis => paru-paru => vena pulmonalis => serambi kiri => bilik kiri jantung.
G. GANGGUAN
PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
1. Anemia, gangguan berupa berkurangnya
sel darah merah.
2. Leukimia, penyakit yang disebabkan
oleh bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali.
3. Hemofilia, penyakit darah sukar
memebku ketika terjadi luka.
4. Hipertensi, gangguuan berupa tekanan
darah tinggi.
5. Hipotensi, gangguan berupa tekanan
darah rendah.
6. Varises vena, kelaianan berupa
pelebaran vena di permukaan kulit.
7. Stroke, kematian jaringan otak karena
berkurangnya aliran darah dan oksiigen ke otak.
8. Gagal jantung, keadaan jumlah darah
yang dipompa oleh jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan normal
tubuh akan oksigen dan zat makanan
2. Pengertian Transportasi Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses
pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada
tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang
terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan
tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh
pembuluh pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh
tapis (floem).
a.
Jenis Transportasi pada Tumbuhan
Pada tumbuhan tingkat tinggi
terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari
tanah yaitu secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
1.
Transportasi ektravaskuler
Transportasi ektravaskuler merupakan
pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut.
Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal.
Pengangkutan air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke
lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut.
Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan :
·
Transportasi/
lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang
antar sel. . Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang
oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita
kaspari. Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui
sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas
karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
·
Transportasi/
lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup dari
sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur
simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusa
2. Transportasi intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah
proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam
xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara
vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu
(xylem). Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan dilakukan oleh pembuluh tapis (floem) dan disebut pula dengan istilah
translokasi.
a. Jaringan Pengangkut
Jaringan
pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu kelompok jaringan permanen
yang dimiliki tumbuhan hijau
berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan
ini disebut juga pembuluh dan
berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital
tumbuhan.
Ada dua kelompok jaringan
pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem)
mengangkut cairan dan zat hara menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar
(yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem)
mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan
zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain. Pada akar
dan batang, xylem dan floem biasanya tersusun konsentris, xylem berada di
bagian dalam sedangkan floem di bagian luarnya. Terdapat beberapa perkecualian
pada susunan ini. Sebagian anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik. Di
antara keduanya terdapat lapisan kambium pembuluh/vaskular. Kambium inilah yang
merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan pengangkut tadi.
Pada tumbuhan dikotil antara xylem dan floem dipisahkan oleh lapisan kambium.
Sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat lapisan kambium antara xylem
dan floem. Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan
jaringannya tersusun pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada
daun. Kedua jaringan ini akan disatukan dalam berkas-berkas (bundles) yang
direkatkan oleh pektin dan selulosa. Pada daun jagung dan tumbuhan tertentu
lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus yang dikenal sebagai
sel-sel seludang berkas (bundle sheath) yang secara fisiologi berperan dalam
jalur fotosintesis yang khas.
a.
Pembuluh tapis
(floem)
Pembuluh ini biasanya terletak di
sisi bawah (abaksial) atau punggung daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada
sisi yang lainnya (adaksial). Ini menjadi penyebab kutu daun lebih suka
bertengger pada sisi punggung daun karena mereka lebih mudah mencapai pembuluh
tapis untuk menghisap gula. Pembuluh tapis atau floem berasal dari bahasa
Yunani, yaitu phloos, berarti
"pepagan".) adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh
(Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutama
gula sukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari daun menuju bagian-bagian
tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi. Proses
transpor ini disebut sebagai translokasi. Daun merupakan sumber fotosintat
(source), sedangkan organ lain menjadi penampungnya (sink). Arah pergerakan zat
dalam pembuluh tapis berlawanan dengan pembuluh kayu. Dalam proses ini, bagian
yang sangat berperan adalah sel-sel berbentuk silindris memanjang pada bagian
ujung. Floem terdiri atas:
a. Parenkim
floem
b. Serabut
floem
c. Sklereid
d. Sel
pengiring
e. Pembuluh
Berbeda dengan pembuluh kayu,
sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam mengatur pergerakan
hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan memiliki struktur lubang-lubang.
Sel-sel pembuluh tapis dihasilkan oleh kambium pembuluh dan setelah
"masak" tidak kehilangan protoplasma. Dalam sistem pembuluh tapis,
biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel pengiring yang lebih
kecil. Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak yang
jauh dan bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses yang umum dikenal
sebagai aliran tekanan. Konsentrasi gula yang tinggi di daun akan bergerak ke
sel-sel dengan gradien konsentrasi yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan
oleh proses biokimia pada organ-organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan
buah dan biji memerlukan energi tinggi. Proses perkembangan ini akan menarik
banyak gula dan substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan organ
lainnya. Kompetisi antar organ untuk mendapatkan pasokan energi dapat terjadi.
Dalam pertanian, pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap dilakukan
untuk menekan kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki
pasar.
b.
Xylem
Kata xylem berasal dari bahasa
Yunani kuno yaitu xylon, yang berarti
"kayu". Xylem berfungsi mengangkut air dan zat hara lain yang
terlarut dari akar menuju daun dengan melewati batang. Bagian yang sangat
berperan dalam proses ini adalah pembuluh dan trakeid. Xylem tersusun atas:
a. Parenkim
xylem
b. Serabut
xylem
c. Trakeid
d. Pembuluh
Pergerakan air pada xilem bersifat
pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu (mengalami
lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor penggerak
utama adalah transpirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar akibat
perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar
perakaran. Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air mencapai ketinggian
tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.
Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea
(tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan
serabut trakeida.
a.
Trakea dapat
dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding
sel lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian
ujung atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan
dengan sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.
b.
Trakeid
berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga
mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi
sehingga pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak
memiliki noktah-noktah. Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki
dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit
dan selnya lebih memanjang. Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel
parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan
bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai
penguat (penyokong).
b.Penyerapan Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan memperoleh bahan dari
lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur
hara. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses
imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
1. Imbibisi : merupakan
penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga
dinding selnya akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat
berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
2. Diffusi : gerak
menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi
rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2
saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
3. Osmosis
: proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik)
ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran
semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa
ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.
4. Transport
aktif: pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan
pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein
kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti
asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.
b.Mekanisme
Transportasi pada Tumbuhan
1) Transportasi Air
1) Transportasi Air
Air adalah zat yang diperlukan oleh
tumbuhan. Air adalah salah satu jenis zat yang termasuk ke dalam kelompok zat
cair. Masih ingatkah kamu karakteristik zat cair yang telah kalian pelajari di
kelas 7? Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan. Pada saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap air di
lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke dalam tumbuhan. Akan tetapi, apabila
lingkungan di sekitar tumbuhan kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah,
uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses
ini disebut transpirasi. Air yang ada di dalam tanah masuk ke dalam sel
tumbuhan karena adanya perbedaan konsentrasi air. Konsentrasi adalah ukuran yang
menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan
molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, maka proses
perpindahan ini disebut difusi. Apabila terjadi perpindahan molekul zat pelarut
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel,
maka proses perpindahan ini disebut osmosis. Membran semipermeabel adalah
membran yang hanya dapat dilalui oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilalui
oleh zat lainnya. Contoh zat yang dapat melalui membran semipermeabel adalah
air. Membran ini berfungsi sebagai pengatur lalu lintas (keluar dan masuknya)
zat-zat dari dalam dan luar sel. Contoh membran semipermeabel adalah membran
sel. Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain yang berperan
sebagai zat pelarut adalah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang larut dalam
zat lain. Pada proses ini, yang berperan sebagai zat terlarut adalah mineral
tanah dan zat gula hasil fotosintesis.
Berikut ini
jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar
Epidermis --> Korteks --> Endodermis --> Perisikel --> Xilem
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun. Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, perhatikanlah Gambar berikut.
Epidermis --> Korteks --> Endodermis --> Perisikel --> Xilem
Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun. Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, perhatikanlah Gambar berikut.
Tumbuhan
tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu,
bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih
tinggi?. Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik
dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh
tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang
terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai
sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa
kapiler, dimasukkan ke dalam air, maka air yang berada pada pipa tersebut akan
lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada
batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila
dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan
suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi
adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain
yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang
lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara
satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan
terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air
lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi
dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau
yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses
fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun
disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan
terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air
yang ada pada akar dapat naik ke daun.
2) Transportasi Nutrisi
Semua bagian
tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi.
Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan
suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino
ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil
fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki,
konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang
memiliki konsentrasi gula rendah).
c.
Cara
Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan
Pada
tumbuhan terdapat 2 cara pengeluaran zat yakni transpirasi dan Gutasi.
a.
Transpirasi
adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman
yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan
lentisel. Mekanisme Transpirasinya, air diserap ke dalam akar secara osmosis
melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air
melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul
air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung
di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar
ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Terdapat
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi transpirasi yakni,
a.
Faktor dalam
·
- Besar
kecilnya daun
·
- Tebal
tipisnya daun
·
-Berlapiskan
lilin atau tidaknya permukaan daun
·
-Banyak
sedikitnya bulu di permukaan daun
·
-Banyak
sedikitnya stomata
·
-Bentuk dan
lokasi stomata
b.
Faktor luar
·
- Sinar
matahari
·
- Temperatur
·
- Kelembapan
udara
·
- Angin
·
- Keadaan air di dalam tanah
b.Gutasi
Gutasi adalah pengeluaran air dalam
bentuk tetes-tetes melalui celah-celah tepi atau ujung-ujung tulang tepi daun
yang di sebut hidatoda atau gutatoda atau emisarium. Terjadi pada suhu rendah
dan kelembapan tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada
tumbuhan famili Poaceae (padi,jagung,rumput,dll). Mekanisme pada gutasi yakni,
pengeluaran air melalui proses gutasi terjadi akibat adanya tekanan positif
akar. Meskipun ketika laju transpirasi rendah, akar terus menyerap air dan
mineral sehingga air yang masuk ke jaringan lebih banyak daripada yang
dilepaskan keluar. Kondisi yang tidak mendukung terjadinya tekanan akar seperti
suhu dingin dan tanah yang kering menghambat terjadinya gutasi. Kekurangan
mineral juga diketahui memengaruhi proses gutasi Bila transpirasi terjadi pada
stomata, maka gutasi terjadi pada struktur khusus bernama hidatoda.Hidatoda
seringkali disebut sebagai stomata air.Hidatoda terletak di ujung dan sepanjang
tepi daun. Oleh karena itulah, titik-titik air akan terlihat di ujung dan tepi
daun.
Gutasi biasanya terjadi pada malam
hari, namun terjadi juga pada pagi hari. Laju gutasi paling tinggi ditemukan
pada tumbuhan Colocasia nymphefolia. Gutasi paling banyak terjadi pada tumbuhan
air, herba, dan rumput-rumputan. Gutasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Namun kadangkala, gutasi diketahui dapat
menyebabkan luka pada daun. Hal ini diakibatkan oleh penumpukan garam yang terjadi
bila titik-titik air di tepi daun telah menguap. Kondisi tersebut membuat
patogen seperti bakteri dan fungi dapat menyerang jaringan daun.
c.Perdarahan
Pemdarahan adalah pengeluaran air cairan dari tubuh
tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak
wajar. Misalnya pada penyerapan pohon karet dan pohon aren.
KESIMPULAN
Sistem peredaran darah
manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan darah manusia
terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit ), sel darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ). Didalam sel
darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu
hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil,
basofil ) dan leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ). Trombosit berfungsi
membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody ( kekebalan ). Pembuluh
darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah manusia
tergolong peredaran tertutup dan ganda. Tumbuhan
memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen, dan
karbon dioksida. Agar air dan mineral tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem
transportasi air dan garam mineral.
Sistem transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan
zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi
dari tumbuhan terdiri dari dua jenis yaitu transportasi intravaskuler yang
melalui pembuluh (xylem dan floem) serta transportasi ekstravaskuler yang
melalui ruang antar sel, sitoplasma dan
vacuola. Setelah terjadi proses fotosintesis, hasil fotosintesis selanjutnya
didistribusikan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh pembuluh tapis (floem) untuk
dimanfaatkan serta disimpan apabila ada kelebihan hasil fotosintesis. Air yang
sudah terpakai, selanjutnya dikeluarkan oleh tumbuhan melalui 3 cara yaitu
transpirasi (penguapan), gutasi dan perdarahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar