Minggu, 13 November 2016

JURNAL SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA DAN SISTEM TRANSPORTASI TUMBUHAN 15320025


A .    Identitas
Nama                           : Anggita Widiasari
NPM                           : 15320025
Prodi                           : Pendidikan biologi
Kelas                           : A
Mata kuliah                 : Telaah biologi
Materi                          : Jurnal Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Sistem Transportasi Tumbuhan
Dosen pengampau       : Dr. Muhfahroyin M.Ta. dan Agil  Lepiyanto ,M.Pd
Pertemuan                   : ke-4 (empat)

    B.     Pengantar
Assalamualaikum wr,wb
            Dengan mengucap syukur alhamdullilah atas kehadirat allah subhanahu wat’ala yang telah memberikan rahmat karunianya, kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil ringkasan materi Telaah Biologi Smp.Penyusunan ringkasan materi ini adalah sebagai bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan tugas ringkasan Materi Telaah Biologi Smp Pertemuan ke-4 dengan materi Sistem Peredaran Darah Manusia dan Transportasi pada Tumbuhan .Saya menyadari bahawa penyusunan jurnal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya harapkan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Penyusun,
Aprilia Wulandari
  
    C.    Subtansi Kajian
1.   Darah
2.   Alat Peredaran Darah
3.   Gangguan pada Sistem Peredaran Darah
4.   Sistem Transportasi pada Tumbuhan

    D.    Review Pembelajaran

Sistem Peredaran Darah pada Manusia dan Transportasi Tumbuhan

1. Sistem Peredaran Darah pada Manusia

A.  PENGERTIAN DARAH

a.       Darah
Pengertian darah berasal dari bahasa yunani yakni hemo, hemato dan haima yang berarti darah. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan okigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan tubuh manusia terhadap virus atau bakteri. Darah merupakan salah satu komponen sistem transport yang sangat vital keberadaanya. Bagian-bagian darah terdiri dari: Sel-sel darah (bagian yg padat) dan Plasma Darah (bagian yg cair). Sel-sel darah dibedakan Eritrosit (sel darah merah), Leukosit (sel darah putih), dan Trombosit (keping darah). Plasma Darah dibedakan Serum dan Fibrinogen

b.      Fungsi Darah
a) Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
b) Mengangkut gas CO2 sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh dilakukan oleh Eritrosit.
c) Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar endokrin yang dilakukan oleh plasma darah.
d) Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh Eritrosit
e) Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh Leukosit
f) Menutup luka yang dilakuakn oleh Trombosit
g) Menjaga kestabilan suhu tubuh, dilakukan oleh plasma darah

B.  ALAT PEREDARAN DARAH
a.    Jantung
 Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Terletak di rongga dada sebelah kiri dan diatas diafragma. Jantung terdiri dari empat ruang, yaitu ;
1.  Serambi kanan, berfungsi menerima darah kotor (mengandung banyak karbondioksida) dari seluruh tubuh.
2.   Bilik kanan, berfungsi menerima darah kotor dari serambi kanan dan memompa darah ke paru-paru (untuk pertukaran dengan oksigen).
3.   Serambi kiri, berfungsi menerima darah bersih (mengandung bangak oksigen dari paru-paru).
4.   Bilik kiri, berfungsi menerima darah bersih dari serambi kiri dan memompa darah ke seluru tubuh.

b.   Pembuluh darah,
Pembuluh darah merupakan saluran yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya darah dari seluruh tubuh ke jantung atau sebaliknya. Pembuluh darah terbagi menjadi dua, yaitu :
1.   Pembuluh nadi (arteri), berfungsi mengalirkan darah meninggalkan jantung menuju seluru tubuh.
2.  Pembuluh balik (vena), berfunsi mengalirrkan darah dari tubuh menuju ke jantung.

Tabel perbedaan arteri dan vena.           
Pembuluh nadi (arteri)
Pembuluh balik (vena)
Tempatnya dibagian dalam tubuh
Tempatnya dekat permukaan tubuh
Memiliki satu katup, berada di dekat jantung
Memiliki katup di sepanjang pembuluh
Aliran darah meninggalkan jantung
Aliran darah menuju ke jantung
Denyutt terasa                           
Denyut tidak terasa
Membawa darah bersih yang kaya akan oksigen
Membawa darah kotor yang kaya akan karbondioksida
Jika terjadi luka darah akan memancar
Jika terjadi luka darah tidak akan memancar
Dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastic
Dinding pembuluh tipis dan tidak elastis

C. KOMPONEN DARAH
a. Plasma darah
Pada manusia, plasma darah mengandung sekitar 92 % air, 8 % protein,dan senyawa organik lainnya.selain itu juga garam anorganik, terutama Nacl.
Plasma darah berguna dalam pengaturan tekanan osmosis darah sehingga dengan sendirinya jumlah nya dalam tubuh akan diatur.
                              
b. Sel-sel darah
Sel-sel darah adalah sel-sel yang hidup. Sel-sel darah tidak terbelah, melainkan langsung di ganti oleh sel-sel baru dari sum-sum tulang belakang.
                             
Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :
1. Eritrosit ( Sel darah merah )
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya ( bikonkaf ) dan tidak berinti. ( Istamar syamsuri,dkk.2006 ). Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen ( O2 ), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.
Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.
Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas ( sel batang mieloid ) yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa ( lien ) dan hati.Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permili

2. Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut granulosit.Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula ). Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel lainnya.Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.

3. Trombosit ( keping-keping darah )
Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah. Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan. Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.

D. CIRI – CIRI DARAH
Dari kiri: Plasma, Pembuluh Darah, Leukosit, Trombosit, dan Eritrosit

a) Eritrosit, memiliki ciri-ciri bentuk bulat pipih, tidak berinti, cekung dibagian tengah, berwarna merah karena  mengandung Hemoglobin
b) Leukosit, memiliki ciri-ciri mempunyai inti, tidak berwarna, bentuk tidak tetap, bergerak amoboid, dapat menembus dinding pembuluh
c) Trombosit, memiliki ciri-ciri bentuk tidak teratur, tidak berinti
d) Plasma darah, adalah cairan darah berwarna jernih kekuningan

1. Jantung
Ruang Jantung Manusia

a) Jantung terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri, serambi kanan, serambi kiri.
b) Bilik Kanan berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh
c) Bilik Kiri, berfungsi memompa darah ke paru-paru
d) serambi kanan, menerima darah dari seluruh tubuh
e) serambi kiri, menerima darah dari paru-paru

2. Pembuluh Darah
Pembuluh Nadi, Pembuluh Balik, dan Pembuluh Kapiler

Pembuluh Arteri (Nadi) ciri-cirinya :
·         - Letak tempat Agak ke dalam
·        -  Dinding pembuluh tebal, kuat, dan elastis
·        -  Aliran darah Berasal dari jantung
·        -  Denyut terasa
·      -    Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
·      -    Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena (Balik) ciri-cirinya:
·         - Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
·          -  Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
·       -   Aliran darah Menuju jantung
·         - Denyut tidak terasa
·       -     Katup Disepanjang pembuluh
·        -  Bila ada luka Darah Tidak memancar

c) Pembuluh Kapiler, sebagai penghubung pembuluh vena dan arteri.


3. Sistem peredaran darah manusia
Urutan Peredaran Darah Manusia
Sistem peredaran darah tertutup, karena darah selalu mengalir di dalam pembuluh darah

a.    Peredaran darah besar, peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Urutannya : bilik kiri jantung => aorta => (arteri) pembuluh nadi => tubuh => vena => serambi kanan => bilik kanan jantung.
b.    Peredaran darah kecil, peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung, urutannya : bilik kanan => arteri pulmonalis => paru-paru => vena pulmonalis => serambi kiri => bilik kiri jantung.
c. Sistem peredaran darah ganda, karena sekali beredar ke seluruh tubuh, darah melewati jantung dua kali.
d.  Peredaran darah lengkap, urutannya: bilik kiri => seluruh tubuh => serambi kanan => bilik kanan => paru-paru => serambi kiri => bilik kiri.


5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)


  • ·         Mekanisme Penggumpalan Darah
Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
1. Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan
    mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.
2. Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga terjadi
    kehilangan darah.
3. Pembentukan benang-benang fibrin.

Faktor penggumpalan darah :
 Ø Dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.
 Ø Tronbin akan mengkatalisis perubahan nibrinogan menjadi benang-benang fibrin.

  • ·         Penggolongan Darah
1.Aglutinogen adalah antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap
    penggumpalan darah ( aglutinasi ).
2.Aglutinin adalah substansi yang menyebabkan aglutinansi sel misalnya anti bodi. Dr.karl
    landsteiner seorang ahli imunologi dan patologi berkebangsaan Autria ( 1868-1943 ), dan
    Julius Donath adalah penemu perbedaan antigean dan antibodi dalam sel darah manusia.

Sistem Penggolongan Darah
1.Golongan darah sistem A B O
Dalam sistem ini darah digolongkan dalam 4 macam yaitu : A, B, AB, dan O.
·         Apabila pada  sel darah merah seorang tidak terdapat aglutinogen A atau pun B maka darah di golongkan O
·         Jika hanya terdapat aglutinogen A darah di golongkan A
·         Jika hanya terdapat aglutinogen B darah di golongkan B
·         Jika terdapat aglutinogen A dan B darah digolongkan AB.
2.Golongan darah sistem Rhesus.
Golongan darah sistem Rhesus didasarkan atas ada dan tidaknya anglutinogen Rhesus (Rh ) yang disebut juga faktor Rhesus.




F.  PEREDARAN DARAH MANUSIA
Kedaan jantung saat memompa darah (kontraksi) adalah menguncup, sedangkan saat tidak memompa darah (relaksasi) adalah mengembang. Peredaran darah dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.    Peredaran darah besar, peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung. Urutannya : bilik kiri jantung => aorta => (arteri) pembuluh nadi => tubuh => vena => serambi kanan => bilik kanan jantung.
b.    Peredaran darah kecil, peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung, urutannya : bilik kanan => arteri pulmonalis => paru-paru => vena pulmonalis => serambi kiri => bilik kiri jantung.

G. GANGGUAN PADA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA
1.    Anemia, gangguan berupa berkurangnya sel darah merah.
2.    Leukimia, penyakit yang disebabkan oleh bertambahnya sel darah putih yang tidak terkendali.
3.    Hemofilia, penyakit darah sukar memebku ketika terjadi luka.
4.    Hipertensi, gangguuan berupa tekanan darah tinggi.
5.    Hipotensi, gangguan berupa tekanan darah rendah.
6.    Varises vena, kelaianan berupa pelebaran vena di permukaan kulit.
7.    Stroke, kematian jaringan otak karena berkurangnya aliran darah dan oksiigen ke otak.
8.    Gagal jantung, keadaan jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya tidak mampu memenuhi kebutuhan normal tubuh akan oksigen dan zat makanan

2. Pengertian Transportasi Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh tapis  (floem).

a.     Jenis Transportasi pada Tumbuhan
Pada tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam mineral yang diperoleh dari tanah yaitu secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
1.      Transportasi ektravaskuler
Transportasi ektravaskuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horisontal. Pengangkutan air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut. Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan :
·         Transportasi/ lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang antar sel. . Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita kaspari. Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
·         Transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya air dan garam mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur simplas, air dapat mencapai xylem bahkan silinder pusa





2. Transportasi intravaskuler
Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut terjadi secara vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui pembuluh kayu (xylem). Sedangkan pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan oleh pembuluh tapis (floem) dan disebut pula dengan istilah translokasi. 
a.      Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan.
Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan dan zat hara menuju daun. Sumbernya dapat berasal dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain. Pada akar dan batang, xylem dan floem biasanya tersusun konsentris, xylem berada di bagian dalam sedangkan floem di bagian luarnya. Terdapat beberapa perkecualian pada susunan ini. Sebagian anggota Asteraceae memiliki posisi yang terbalik. Di antara keduanya terdapat lapisan kambium pembuluh/vaskular. Kambium inilah yang merupakan jaringan meristematik yang membentuk kedua jaringan pengangkut tadi. Pada tumbuhan dikotil antara xylem dan floem dipisahkan oleh lapisan kambium. Sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat lapisan kambium antara xylem dan floem. Pada daun, kedua pembuluh ini akan terletak berdampingan dan jaringannya tersusun pada tulang daun maupun susunan jala yang tampak pada daun. Kedua jaringan ini akan disatukan dalam berkas-berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektin dan selulosa. Pada daun jagung dan tumbuhan tertentu lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus yang dikenal sebagai sel-sel seludang berkas (bundle sheath) yang secara fisiologi berperan dalam jalur fotosintesis yang khas.


a.                   Pembuluh tapis (floem)
Pembuluh ini biasanya terletak di sisi bawah (abaksial) atau punggung daun, sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lainnya (adaksial). Ini menjadi penyebab kutu daun lebih suka bertengger pada sisi punggung daun karena mereka lebih mudah mencapai pembuluh tapis untuk menghisap gula. Pembuluh tapis atau floem berasal dari bahasa Yunani, yaitu  phloos, berarti "pepagan".) adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi hasil fotosintesis, terutama gula sukrosa, dan berbagai metabolit lainnya dari daun menuju bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi. Proses transpor ini disebut sebagai translokasi. Daun merupakan sumber fotosintat (source), sedangkan organ lain menjadi penampungnya (sink). Arah pergerakan zat dalam pembuluh tapis berlawanan dengan pembuluh kayu. Dalam proses ini, bagian yang sangat berperan adalah sel-sel berbentuk silindris memanjang pada bagian ujung. Floem terdiri atas:
a. Parenkim floem
b. Serabut floem
c. Sklereid
d. Sel pengiring
e. Pembuluh
Berbeda dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat "aktif" dalam mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding sel-selnya tipis dan memiliki struktur lubang-lubang. Sel-sel pembuluh tapis dihasilkan oleh kambium pembuluh dan setelah "masak" tidak kehilangan protoplasma. Dalam sistem pembuluh tapis, biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel pengiring yang lebih kecil. Translokasi gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak yang jauh dan bergantung pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses yang umum dikenal sebagai aliran tekanan. Konsentrasi gula yang tinggi di daun akan bergerak ke sel-sel dengan gradien konsentrasi yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan oleh proses biokimia pada organ-organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan buah dan biji memerlukan energi tinggi. Proses perkembangan ini akan menarik banyak gula dan substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan organ lainnya. Kompetisi antar organ untuk mendapatkan pasokan energi dapat terjadi. Dalam pertanian, pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap dilakukan untuk menekan kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki pasar.


b.                  Xylem
Kata xylem berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu  xylon, yang berarti "kayu". Xylem berfungsi mengangkut air dan zat hara lain yang terlarut dari akar menuju daun dengan melewati batang. Bagian yang sangat berperan dalam proses ini adalah pembuluh dan trakeid. Xylem tersusun atas:
a. Parenkim xylem
b. Serabut xylem
c. Trakeid
d. Pembuluh
Pergerakan air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu (mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor penggerak utama adalah transpirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar perakaran. Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.

Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan serabut trakeida.
a.       Trakea dapat dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding sel lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian ujung atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan dengan sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.
b.      Trakeid berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi sehingga pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak memiliki noktah-noktah. Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit dan selnya lebih memanjang. Selain trakea dan trakeid xylem juga mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai penguat (penyokong).
  
b.Penyerapan Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Mekanisme proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi, osmosis dan transpor aktif.
1.  Imbibisi : merupakan penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya akan mengembang.  Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
2.  Diffusi : gerak menyebarnya molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah (hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2 saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
3.  Osmosis : proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.
4. Transport aktif: pengangkutan lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+ dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari korteks ke stele.

b.Mekanisme Transportasi pada Tumbuhan
1) Transportasi Air
Air adalah zat yang diperlukan oleh tumbuhan. Air adalah salah satu jenis zat yang termasuk ke dalam kelompok zat cair. Masih ingatkah kamu karakteristik zat cair yang telah kalian pelajari di kelas 7? Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke dalam tumbuhan. Akan tetapi, apabila lingkungan di sekitar tumbuhan kering atau jumlah uap air di lingkungan rendah, uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di daun. Proses ini disebut transpirasi. Air yang ada di dalam tanah masuk ke dalam sel tumbuhan karena adanya perbedaan konsentrasi air. Konsentrasi adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, maka proses perpindahan ini disebut difusi. Apabila terjadi perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel, maka proses perpindahan ini disebut osmosis. Membran semipermeabel adalah membran yang hanya dapat dilalui oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilalui oleh zat lainnya. Contoh zat yang dapat melalui membran semipermeabel adalah air. Membran ini berfungsi sebagai pengatur lalu lintas (keluar dan masuknya) zat-zat dari dalam dan luar sel. Contoh membran semipermeabel adalah membran sel.  Zat pelarut adalah zat yang melarutkan zat lain yang berperan sebagai zat pelarut adalah air. Adapun zat terlarut adalah zat yang larut dalam zat lain. Pada proses ini, yang berperan sebagai zat terlarut adalah mineral tanah dan zat gula hasil fotosintesis.
Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar
Epidermis   --> Korteks --> Endodermis --> Perisikel --> Xilem
            Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem daun. Agar lebih mudah memahami penjelasan ini, perhatikanlah Gambar berikut.


Tumbuhan tidak mempunyai mekanisme pemompaan cairan seperti pada jantung manusia. Lalu, bagaimanakah air dapat naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi?. Berdasarkan hasil penelitian para ilmuwan, air dapat diangkut naik dari akar ke bagian tumbuhan lain yang lebih tinggi dan diedarkan ke seluruh tubuh tumbuhan karena adanya daya kapilaritas batang. Sifat ini seperti yang terdapat pada pipa kapiler. Pipa kapiler memiliki bentuk yang hampir menyerupai sedotan akan tetapi diameternya sangat kecil. Apabila salah satu ujung pipa kapiler, dimasukkan ke dalam air, maka air yang berada pada pipa tersebut akan lebih tinggi daripada air yang berada di sekitar pipa kapiler. Begitu pula pada batang tanaman, air yang berada pada batang tanaman akan lebih tinggi apabila dibandingkan dengan air yang berada pada tanah. Daya kapilaritas batang dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi. Kohesi merupakan kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang sejenis. Adhesi adalah kecenderungan suatu molekul untuk dapat berikatan dengan molekul lain yang tidak sejenis. Melalui gaya adhesi, molekul air membentuk ikatan yang lemah dengan dinding pembuluh. Melalui gaya kohesi akan terjadi ikatan antara satu molekul air dengan molekul air lainnya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya tarik menarik antara molekul air yang satu dengan molekul air lainnya di sepanjang pembuluh xilem. Selain disebabkan oleh gaya kohesi dan adhesi, naiknya air ke daun disebabkan oleh penggunaan air dibagian daun atau yang disebut dengan daya isap daun. Air dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis . Pada daun, air juga mengalami penguapan. Penguapan air oleh daun disebut transpirasi. Penggunaan air oleh bagian daun akan menyebabkan terjadinya tarikan terhadap air yang berada pada bagian xilem, sehingga air yang ada pada akar dapat naik ke daun.



2) Transportasi Nutrisi
Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta bagian lainnya memerlukan nutrisi. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino ke seluruh tubuh tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi melalui pembuluh floem. Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang memiliki, konsentrasi gula tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang memiliki konsentrasi gula rendah).






c.                   Cara Pengeluaran Zat oleh Tumbuhan
Pada tumbuhan terdapat 2 cara pengeluaran zat yakni transpirasi dan Gutasi.
a.       Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Mekanisme Transpirasinya, air diserap ke dalam akar secara osmosis melalui rambut akar, sebagian besar bergerak menurut gradien potensial air melalui xilem. Air dalam pembuluh xilem mengalami tekanan besar karena molekul air polar menyatu dalam kolom berlanjut akibat dari penguapan yang berlangsung di bagian atas. Sebagian besar ion bergerak melalui simplas dari epidermis akar ke xilem, dan kemudian ke atas melalui arus transportasi.
Terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi transpirasi yakni,
a.       Faktor dalam
·        - Besar kecilnya daun
·        - Tebal tipisnya daun
·         -Berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun
·         -Banyak sedikitnya bulu di permukaan daun
·         -Banyak sedikitnya stomata
·         -Bentuk dan lokasi stomata

b.      Faktor luar
·         - Sinar matahari
·         - Temperatur
·        -  Kelembapan udara
·        -  Angin
·      -    Keadaan air di dalam tanah
 
b.Gutasi
Gutasi adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes melalui celah-celah tepi atau ujung-ujung tulang tepi daun yang di sebut hidatoda atau gutatoda atau emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembapan tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi,jagung,rumput,dll). Mekanisme pada gutasi yakni, pengeluaran air melalui proses gutasi terjadi akibat adanya tekanan positif akar. Meskipun ketika laju transpirasi rendah, akar terus menyerap air dan mineral sehingga air yang masuk ke jaringan lebih banyak daripada yang dilepaskan keluar. Kondisi yang tidak mendukung terjadinya tekanan akar seperti suhu dingin dan tanah yang kering menghambat terjadinya gutasi. Kekurangan mineral juga diketahui memengaruhi proses gutasi Bila transpirasi terjadi pada stomata, maka gutasi terjadi pada struktur khusus bernama hidatoda.Hidatoda seringkali disebut sebagai stomata air.Hidatoda terletak di ujung dan sepanjang tepi daun. Oleh karena itulah, titik-titik air akan terlihat di ujung dan tepi daun.
Gutasi biasanya terjadi pada malam hari, namun terjadi juga pada pagi hari. Laju gutasi paling tinggi ditemukan pada tumbuhan Colocasia nymphefolia. Gutasi paling banyak terjadi pada tumbuhan air, herba, dan rumput-rumputan. Gutasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan hidup tumbuhan. Namun kadangkala, gutasi diketahui dapat menyebabkan luka pada daun. Hal ini diakibatkan oleh penumpukan garam yang terjadi bila titik-titik air di tepi daun telah menguap. Kondisi tersebut membuat patogen seperti bakteri dan fungi dapat menyerang jaringan daun.

c.Perdarahan
Pemdarahan adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyerapan pohon karet dan pohon aren.


KESIMPULAN
Sistem peredaran darah manusia terdiri atas darah, pembuluh darah,serta jantung. Dan darah manusia terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah,  yaitu sel darah merah (eritrosit ), sel darah putih ( leukosit ) dan keping darah, ( trombosit ). Didalam sel darah merah terdapat pigmen protein pengikat oksigen dan karbondioksida, yaitu hemoglobin. Sel darah putih terdiri dari loukesit gronulosit ( Netrofil, eosinofil, basofil ) dan leukosit agranulosit ( monosit, limfosit ). Trombosit berfungsi membekukan darah. Didalam serum terdapat antibody ( kekebalan ). Pembuluh darah meliputi pembuluh nadi dan pembuluh balik. Perbedaan darah manusia tergolong peredaran tertutup dan ganda. Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen, dan karbon dioksida. Agar air dan mineral tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem transportasi  air dan garam mineral. Sistem transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi dari tumbuhan terdiri dari dua jenis yaitu transportasi intravaskuler yang melalui pembuluh (xylem dan floem) serta transportasi ekstravaskuler yang melalui ruang antar sel, sitoplasma  dan vacuola. Setelah terjadi proses fotosintesis, hasil fotosintesis selanjutnya didistribusikan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh pembuluh tapis (floem) untuk dimanfaatkan serta disimpan apabila ada kelebihan hasil fotosintesis. Air yang sudah terpakai, selanjutnya dikeluarkan oleh tumbuhan melalui 3 cara yaitu transpirasi (penguapan), gutasi dan perdarahan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar