A. IDENTITAS
Nama :
Niken Bella Silfiyanti
Npm :
15320015
Kelas :
Biologi A
Prodi :
Pendidikan Biologi
Mata kuliah :
Telaah Biologi SMP
Semester :
3
Dosen pengampu :
Bapak Agil Lepiyanto,M.Pd
B. KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kepada Allah SWT , Tuhan Yang Maha Esa. Berkat limpahan
karunia-Nya , kami dapat menyelesaikan tugas jurnal Telaah Biologi SMP. Tanpa
ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil tugas ini dapat
terselesaikan . Kami tidak hanya bersyukur kepada-Nya saja tetapi kami
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu kami . Kami
membuat jurnal ini bertujuan untuk menyelasaikan tugas yang diberikan oleh
dosen . Dari pembuatan jurnal ini tidak hanya menyelesaikan tugas , tetapi
bertujuan menambah pengetahuan dan wawasan kita yang berkaitan dengan Sistem
Ekresi Pada Hewan Dan Manusia. Kiranya jurnal ini bisa menambah pengetahuan
bagi pembaca . Meski begitu , penulis sadar bahwa jurnal ini perlu untuk
dilakukan perbaikan dan penyempurnaan . Untuk itu , saran dan kritik yang
membangun dari pembaca akan kami terima dengan senang hati.
Niken Bella
Silfiyanti
C. SUBTANSI KAJIAN
A.
Pengertian Sistem Eksresi
B. SistemEkskresiPadaHewan
C.
Organ-Organ
Pada SistemEkskresi
D. Kelainan dan
Penyakit pada Sistem Eksresi
D. REVIEW PEMBELAJARAN
a.
Pengertian Sistem Eksresi
Ekskresi adalah
proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh
tubuh. Zat sisa metabolisme harus dikeluarkan agar tidak menjadi racun bagi
tubuh. Zat-zat ini, antara lain CO2, garam-garam dan senyawa nitrogen yang
disebut urea. Sistem yang bertugas mengeluarkan zat-zat ini disebut sistem
ekskresi. Sistem ekskresi pada manusia dibentuk oleh beberapa organ, yaitu
ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran
sisa metabolisme tubuh yang diserap dan diangkut oleh darah dan dikeluarkan
bersama urine, pernapasan dan keringat. Organ-organ ekskresi di dalam tubuh bekerja maksimal untuk
mengeluarkan zat sisa hasil metabolisme yang tidak berguna dari dalam tubuh..
b. SistemEkskresiPadaHewan
Hewanjugamelakukanmetabolismeuntukmelakukanaktifitaskehidupan.Metabolismemenghasilkanzatsisa
yang harusdieksresikandaritubuh. Setiaphewanmemilikicara yang
berbedauntukmengeksresikansisametabolisme.
a. .Hewan
sederhana (hewan berpori/porifera) bagian tubuh yang digunakan untuk mengatur
konsentrasi cairan tubuhnya cukup dengan proses difusi dan osmosis langsung
melalui membran sel.
b. Hewan bersel satu (misalnya Amoeba, Paramaecium),
bagian tubuh yang digunakan dalam osmoregulasi adalah vakuola kontraktil
melalui mekanisme difusi dan osmosis.
c. Hewan
darat, osmoregulasi terjadi melalui organ pengeluaran (ekskresi), berupa
ginjal. Dalam hal ini ginjal berperan sebagai organ ekskresi dan osmoregulasi.
Hewan vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.
Hewan vertebrata dan invertebrata air (amfibi, ikan, serangga) fungsi osmoregulasi melalui organ khusus seperti insang, kulit, bahkan usus.
c.
Organ-Organ Pada SistemEkskresi
1. Ginjal (Ren)
Ginjal
merupakan alat ekskresi utama pada manusia. Ginjal berfungsi untuk
mengekskresikan zat-zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen, seperti
urea, dan ammonia. Selain itu, ginjal juga berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat
yang jumlahnya berlebihan, seperti vitamin C yang terlalu banyak dalam tubuh,
mempertahankan tekanan osmosis ekstraseluler, dan mempertahankan keseimbangan
asam dan basa.
a. Struktur Ginjal
Ginjal manusia memiliki panjang
sekitar 10 cm dan bentuk seperti kacang merah, berjumlah sepasang, dan terletak
di sebelah kiri dan kanan tulang belakang. Tipe ginjal manusia adalah
metanefros yang tidak bersegmen dan memiliki glomerulus yang banyak. Ginjal
terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
1)
Kulit ginjal (korteks)
Pada kulit ginjal banyak terdapat
badan malpighi yang berjumlah ± 1 juta. Badan malpighi terdiri atas glomerulus.
2)
Sumsum ginjal (medula)
Sumsum ginjal berupa badan-badan
yang berbentuk kerucut dan banyak mengandung saluran yang mengumpulkan urine
yang disebut tubulus kontortus.
3) Rongga
ginjal (pelvis renalis)
Di rongga ini bermuara saluran
pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran ureter menuju vesika
urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui
saluran uretra.
Ginjal menyaring darah sebanyak
1.500 liter per hari, sehingga ada beberapa zat yang harus dibuang melalui alat
pengeluaran. Tahukah kamu zat-zat apa saja yang dibuang melalui ginjal? Urea,
amonia, dan air dibuang melalui ginjal berupa urine. Urine yang dihasilkan
dalam waktu satu hari lebih kurang 1,5 liter. Apa yang kamu ketahui tentang
urea, amonia, dan air? Kamu dapat menjelaskannya setelah mempelajari
pembahasan berikut.
a. Urea
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut dengan ekskresi.
Urea dibentuk oleh hati dari protein yang tidak diperlukan darah. Urea terdiri atas zat nitrogen yang beracun bagi darah sehingga harus dibuang. Proses pembuangan ini disebut dengan ekskresi.
b. Amonia
Amonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
Amonia merupakan hasil dari perombakan protein. Senyawa ini berbahaya bagi tubuh sehingga harus dikeluarkan secara teratur melalui proses ekskresi.
c. Air
Air sangat
penting dalam proses metabolisme tubuh, tapi jika jumlah air terlalu berlebih
akan membuat konsentrasi darah menjadi tidak konstan. Untuk itu, kelebihan air
harus dibuang supaya keseimbangan konsentrasi darah terjaga. Proses ini disebut
dengan osmoregulasi.
Pembentukan urine terjadi di ginjal.
Proses pembentukan urine adalah sebagai berikut.
- Darah yang membawa sisa-sisa metabolisme protein akan masuk ke ginjal melalui pembuluh darah menuju ke glomerulus.
- Di dalam glomerulus terjadi peristiwa penyaringan terhadap zat-zat yang terlarut dalam darah. Zat-zat yang dapat melewati saringan glomerulus adalah zat-zat yang bermolekul kecil, seperti air, garam, amonia, urea, dan gula, maka zat-zat tersebut disebut dengan filtranglomerulus.
- Filtranglomerulus masuk ke kapsula Bowman dan ditampung. Kemudian filtraglomerulus tersebut akan diteruskannke tubulus proksimal.
- Di dalam tubulus proksimal akan terjadi penyerapan kembali terhadap zat-zat yang masih diperlukan, yaitu air, garam, dan gula. Sedangkan zat-zat lainnya yang tidak diserap atau tidak dapat diserap akan menjadi urine primer.
- Urine primer masuk ke dalam tubulus distal dan akan terjadi augmentasi. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan augmentasi? Augmentasi adalah penambahan zat-zat yang tidak diperlukan ke dalam urine primer sehingga menjadi urine sekunder. Urine sekunder adalah urine sesungguhnya.
- Urine sekunder ditampung di tubulus kolekta, kemudian diteruskan ke uriter dan ditampung kembali di kantung kemih sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Jumlah urine yang dikeluarkan dalam
sehari rata-rata 1-2 liter, tetapi dapat berubah tergantung dari jumlah cairan
yang masuk. Urine yang normal berwarna bening orange pucat tanpa endapan,
baunya tajam (pesing), sedikit asam terhadap lakmus (pH 6).
Pada orang sakit, urine bisa
digunakan sebagai indikator terjadinya gangguan di dalam tubuh. Karena setiap
zat yang tidak digunakan oleh sel dibuang melalui urine. Jika dalam urine
terdapat zat-zat yang masih berguna, ini berarti adanya kerusakan pada
glomerulus atau tubulus. Kerusakan tersebut juga bisa menyebabkan zat-zat racun
akan kembali masuk ke dalam tubuh.
2.
Kulit (Integumen)
Kulit adalah lapisan jaringan yang
terdapat di permukaan tubuh. Pada permukaan kulit terdapat kelenjar keringat
yang mengekskresi zat-zat sisa. Zat-zat sisa yang dikeluarkan melalui pori-pori
kulit berupa keringat. Keringat tersusun dari air dan garam-garam mineral
terutama garam dapur (NaCl) yang merupakan hasil metabolisme protein.
Kulit merupakan jaringan yang
terdapat pada bagian luar tubuh. Kulit memiliki banyak fungsi karena di
dalamnya terdapat berbagai jaringan. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu
epidermis, dermis dan jaringan ikat bawah kulit.
a. Epidermis (Kulit Ari)
Kulit ari adalah kulit yang paling
luar dan sangat tipis sekali. Kulit ari terdiri atas dua lapis, yaitu lapisan
tanduk dan lapisan malpighi.
- Lapisan tanduk
Lapisan tanduk yaitu lapisan kulit
ari yang paling luar dan merupakan lapisan mati sehingga mudah mengelupas,
tidak memiliki inti, dan mengandung zat keratin. Lapisan ini akan selalu baru,
jika mengelupas tidak akan terasa sakit atau mengeluarkan darah karena tidak
terdapat pembuluh darah dan saraf.
- Lapisan malpighi
Lapisan malpighi merupakan kulit ari
yang berada di bawah lapisan kulit tanduk. Lapisan ini tersusun dari sel-sel
hidup yang selalu membelah diri. Pada lapisan ini terdapat pembuluh kapiler
yang berperan untuk penyampaian nutrisi. Sel-sel yang hidup tersebut mengandung
melanin. Melanin adalah pigmen sel yang mewarnai kulit dan
melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh sinar matahari.
Produksi melanin akan meningkat jika terlalu banyak mendapatkan sinar matahari
sehingga warna kulit akan menjadi lebih gelap. Pigmen lainnya adalah keratin.
Jika pigmen keratin dan melanin bergabung, maka warna kulit menjadi kekuningan.
Bila lapisan malpighinya tidak mengandung pigmen, maka orang tersebut dinamakan
albino. Setiap orang memiliki pigmen yang berbeda-beda sehingga
ditemukan bermacam-macam warna kulit seperti warna putih, sawo matang, kuning
langsat, dan hitam.
b. Dermis (Kulit Jangat)
Kulit jangat atau dermis merupakan
lapisan kedua dari kulit. Batas dengan epidermis dilapisi oleh membran basalis.
Dermis lebih tebal dari pada epidermis. Dermis mempunyai serabut elastik yang
memungkinkan kulit merenggang pada saat orang bertambah gemuk, dan kulit
bergelambir pada saat orang menjadi kurus.
Pada lapisan dalam dermis akan ditemui:
- Pembuluh kapiler, berfungsi untuk menyampaikan nutrisi pada akar rambut dan sel kulit.
- Kelenjar keringat (glandula sudorifera), tersebar diseluruh kulit dan berfungsi untuk menghasilkan keringat.
- Kelenjar minyak (glandula sebaceae), berfungsi untuk menghasilkan minyak supaya kulit dan rambut tidak kering dan mengkerut.
- Kantong rambut, memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar minyak rambut. Pada saat dingin dan rasa takut, rambut yang ada di tubuh kita terasa berdiri. Hal ini disebabkan karena di dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut.
- Kumpulan saraf rasa nyeri, saraf rasa panas, saraf rasa dingin, dan saraf sentuhan.
c. Jaringan Ikat Bawah Kulit
Jaringan ikat bawah kulit berada di
bawah dermis. Jaringan ini tidak memiliki pembatas yang jelas dengan dermis,
sebagai patokannya adalah mulainya terdapat sel lemak. Pada lapisan kulit ini
banyak terdapat lemak. Apa fungsi dari lapisan lemak tersebut? Lapisan
lemak berfungsi untuk melindungi tubuh terhadap benturan, menahan panas tubuh,
dan sebagai sumber energi cadangan.
Kamu telah mengenal bagian-bagian
dari kulit. Tahukah kamu apa fungsi dari kulit? Selain sebagai tempat
pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh, tempat
pembentukan vitamin D dari provitamin D, tempat menyimpan kelebihan lemak,
sebagai pelindung, dan indera peraba. Dengan adanya berbagai jaringan yang
terdapat di dalamnya, maka kulit dapat berfungsi sebagai:
a.
Indra peraba dan perasa. Pada
lapisan dermis terdapat kumpulan saraf yang bisa menangkap rangsangan berupa
suhu, nyeri, dan tekanan. Rangsangan tersebut akan disampaikan ke otak sebagai
pusat informasi sehingga kita dapat mengetahui apa yang kita sentuh.
b.
Pelindung tubuh terhadap luka dan kuman. Kulit
melindungi tubuh dari gangguan fisik berupa tekanan, dan gangguan yang bersifat
kimia. Selain itu, kulit juga melindungi tubuh dari gangguan yang bersifat
biologis, seperti serangan bakteri dan jamur. Kulit juga menjaga tubuh supaya
tidak kehilangan banyak air dan melindungi tubuh dari sinar ultraviolet.
c.
Tempat pembentukan vitamin D dari
provitamin D dengan bantuan sinar ultraviolet cahaya matahari. Di dalam kulit
terdapat provitamin D yang dapat diubah menjadi vitamin D dengan bantuan sinar
ultraviolet matahari pada waktu pagi hari. Vitamin D sangat penting untuk
pembentukan tulang.
d.
Penyimpan kelebihan lemak. Kulit dan
jaringan bagian bawah bekerja sebagai tempat penyimpanan air. Jaringan adipose
di bawah kulit sebagai tempat penyimpanan lemak. Cadangan lemak dapat dibakar
sehingga menghasilkan panas dan energi untuk mengatasi udara dingin. Untuk
itulah, biasanya orang yang memiliki banyak lemak atau orang gemuk lebih
tahan dengan udara dingin.
e.
Pengatur suhu tubuh. Pada waktu
tubuh dalam keadaan panas, pembuluh darah akan melebar dan mengeluarkan panas
ke udara, dan air banyak dikeluarkan dalam bentuk keringat. Demikian suhu tubuh
akan turun. Cara pelepasan panas dari kulit bisa juga terjadi dengan pengaliran
panas dari benda yang disentuh, misalnya menyentuh pakaian.
3. Paru-paru (Pulmo)
Pembahasan tentang organ paru-paru
sudah banyak dibahas pada pokok bahasan sistem pernapasan. Selain berfungsi
sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat ekskresi.
Paru-paru adalah organ yang
bertindak sebagai alat pernapasan. Selain itu paru-paru juga bertindak sebagai
alat ekskresi dengan mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Kedua zat ini
harus dikeluarkan supaya tidak mengganggu fungsi tubuh. Paru-paru terletak di
dalam rongga dada dan bagian bawahnya menempel pada diafragma.
Paru-paru termasuk organ pengeluaran
karena udara pernapasan yang dikeluarkan mengandung karbondioksida dan air yang
dihasilkan dari kegiatan sel. Keluarnya air bisa dilihat ketika kamu bernapas
dalam udara dingin berupa kabut. Setiap hari tubuh melepaskan kurang lebih 350
ml air dalam bentuk uap air melalui sistem pernapasan.
Karbondioksida dan uap air berdifusi
dari permukaan alveolus paru-paru yang lembab. Pada manusia paru-paru merupakan
satu-satunya organ ekskresi bagi CO2. Air yang dibuang melalui
paru-paru berasal dari aktivitas metabolisme yang merupakan zat buangan dari
respirasi. Asal dan jumlah air yang dikeluarkan dari paru-paru tidak begitu
penting karena tubuh mengandung air yang jumlahnya relatif banyak.
4. Hati (Hepar)
Hati merupakan kelenjar terbesar
pada manusia, warnanya merah tua, dan beratnya sekitar 2 kg pada orang dewasa.
Hati dapat dikatakan sebagai alat sekresi dan ekskresi. Mengapa hati
dapat dikatakan sebagai alat sekresi? Hati menghasilkan empedu. Oleh karena
itu, hati sebagai alat sekresi. Hati dikatakan sebagai alat ekskresi karena
empedu yang dikeluarkan mengandung zat sisa yang berasal dari sel darah merah
yang rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Intinya ialah hati mengubah zat
buangan dan bahan racun untuk dibuat mudah untuk ekskresi kedalam empedu dan
urine.
Di dalam hati, sel-sel darah merah
akan dipecah menjadi hemin dan globin. Hemin akan diubah menjadi zat warna
empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu keluar bersama feses
dan urine, dan akan memberi warna pada feses dan urine manjadi berwarna kuning.
Hati ikut berperan dalam sistem
pengeluaran karena sel-sel hati berfungsi sebagai tempat perombakan sel-sel
darah merah dan menguraikan hameglobin sehingga menghasilkan zat warna
empedu (bilirubin). Zat warna empedu ini dikeluarkan ke dalam urin dan feses.
Hati juga berperan dalam pembentukan urea dari amonia, yang kemudian
dikeluarkan lewat ginjal bersama urin.
a. Menghasilkan getah empedu
Getah empedu dihasilkan dari hasil
perombakan sel darah merah. Getah ini ditampung di dalam kantung empedu
kemudiandisalurkan ke usus 12 jari.
Getah empedu pada dasarnya terdiri
atas dua komponen yaitu garam empedu dan zat warna empedu. Garam empedu
berfungsi dalam proses pencernaan makanan yaitu untuk mengemulsi lemak.
Sedangkan zat warna empedu tidak berfungsi sehingga harus diekskresikan. Zat
warna empedu yang diekskresikan ke usus 12 jari, sebagian menjadi sterkobilin,
yaitu zat yang mewarnai feses dan beberapa diserap kembali oleh darah dibuang
melalui ginjal sehingga membuat warna pada urine yang disebut urobilin. Kedua
zat ini mengakibatkan warna feses dan urine kuning kecoklatan.
a. Menghasilkan urea
Urea adalah salah satu zat hasil
perombakan protein. Karena zat ini beracun bagi tubuh maka harus dibuang keluar
tubuh. Dari hati urea diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.Selain
berfungsi sebagai alat pengeluaran, hati juga mempunyai fungsi lain yang
berguna bagi tubuh antara lain:
- menyimpan gula dalam bentuk glikogen,
- menawarkan racun,
- membuat vitamin A yang berasal dari provitamin A,
- mengatur kadar gula dalam darah,
- membuat fibrinogen serta protombin,
- menghasilkan zat warna empedu, dan
- tempat pembentukan urea.
d.
Kelainan dan
Penyakit pada Sistem Eksresi
1. Penyakit
pada ginjal
a.
Diabetes Melitus (kencing manis);
Penyakit ini ditandai oleh adanya kandungan gula yang tinggi dalam darah dan
zat-zat keton serta asam akibat kekurangan hormon insuli.
b.
Diabetes insipidus; merupakan
penyakit yang ditandai sengan pengeluaran urine yang berlebihan karena
kekurangan hormon antidiuretik (ADH).
c.
Batu Ginjal; penyakit yang
disebabkan oleh adanya endapan garan kalsium, fosfat, atau asam urat urine di
dalam rongga ginjal, salauran ginjal atau di dalam kandung kemih.
d.
gagal ginjal; suatu penyakit dimana
fungsi ginjal menurun secara perlahan hingga ginjal tak mampu lagi berfungsi
dan menyebabkan penimbunan limbah metabolisme di dalam darah.
e.
Albuminuria; adalah penyakit yang
ditandai oleh adanya molekul albumin dan protein laindalam urine.
f.
Hematuria dan nefritis ; penyakit
yang ditandai adanya sel darah merah dalam urine.
2.
Penyakit pada hati
a.
Hepatitis adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan sertamerusak
sel-sel hati.
b.
Sirosis; penyakit hati kronis dan
menyebabkan guratan pada hati sehingga hati menjadi tidak berfungsi.
3.
Penyakit pada paru-paru
a.
TBC yaitusuatu penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Micobacterium tuberkulosis
b.
Asma atau sesak napas yaitu kelainan
karena penyumbatan saluran pernapasan
c.
Kanker paru-paru, yaitu gangguan
paru-paru yang salah satunya disebabkan oleh kebiasaan merokok.
d.
Empisema, yaitu penyakit
pembengkakan paru-paru karena pembuluh darah dalam paru-paru terisi udara.
4.
Penyakit pada kulit
a.
Kanker kulit, yaitu penyakit yang
disebabkan oleh sinar ultraviolet
b.
Psioriasisyaitu penyakit dengan
gejala antara lain kulit kemerahan dan bersisik
c.
Skabies yaitu penyakit yang
disebabkan oleh parasit insekta yang sangat kecil
d.
Jerawat, yaitu gangguan umum yang
bersifatkronis pada kelenjar minyak
e.
Eksim yaitu penyakit kulit yang
disebabkan kulit menjadi kering, kemerah-merahan dan bersisik
E. Kesimpulan
Ekskresi adalah proses
pembebasan sisa-sisa metabolisme dari tubuh. Alat-alat tubuh yang
berfungsi dalam hal ekskresi secara bersama-sama disebut sistem ekskresi.
1. Sistem Ekskresi Pada Hewan
Hewan juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktifitas kehidupan.Metabolisme menghasilkan zat
yang harus diekskresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki cara yang berbeda untuk mengekskresikan sisa metabolisme.
Pada hewan invertebrata belum terdapat sistem ekskresi.Akan tetapi,
sisa-sisa metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh organisme. Untuk itu,
hewan invertebrata memiliki alat dan cara ekskresi tersendiri.
Alat ekskresi yang utama pada
vertebrata adalah ginjal (ren).
2. Sistem Ekskresi Pada Manusia
Tubuh manusia mempunyai beberapa sistem ekskresi, diantaranya Ginjal merupakan alat tubuh yang
mempunyai fungsi spesifik untuk ekskresi sisa metabolisme yang
mengandung nitrogen.Banyak sedikitnya urin seseorang yang
dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh zat-zat diuretik, suhu, volume
larutan dan emosi. Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan, antara lain
karena serangan bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal,
atau pembentukan batu ginjal. Kelainan dan gangguan fungsi ginjal antara lain nefritis,
batuginjal, albuminuria, glikosuria, hematuria, ketoses, diabetes melitus,
diabetes insipidus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar